Aku termenung didalam mobil memikirkan semua ini, segala perubahan kedua orangtuaku membuatku sungguh khawatir apalagi sekarang Khumairah juga. Andai Hana tidak datang mengacaukan segalanya mungkin aku bisa menjelaskan dengan baik kepada Khumairah tapi sekarang malah jadi runyam seperti ini.
Khumairah sungguh menjaga nama ku karena saat dia menghubungi dokter dia mengatakan aku kerabatnya bukan suaminya. Dia tidak mengatakannya. karena tak mau aku malu sebab ini adalah perbuatan yang memalukan, dia bahkan tak menceritakan apapun kepada temannya bisa ku lihat dari rasa penasaran dokter tadi. Dokter itu tidak banyak bertanya. Aku bersyukur karena Khumairah tak menceritakan Aib ku kepada orang lain disaat aku menyakitinya seperti ini dia masih menjaga nama baikku dan nama baik orang tuaku. Aku akan mempertahankan pernikahan ku dengannya tapi bagaimana dengan keinginan Khumairah tadi jika terbukti anak itu adalah anakku. astaga bagaimana ini.. Aku tak sadar jika mobil online telah membawaku sampai kedepan rumah, barulah aku sadar karena mendapat panggilan dari pak sopir. "ini uangnya pak maaf tadi saya melamun!!". Ucapku Ramah. " Tidak apa pak, jika bapak ada masalah lebih baik lebih mendekatkan diri kepada Allah agar masalah bisa kelar dengan baik". Nasehat sopir kepadaku. "Iya pak, terima kasih!!". Ucapku turun dari mobil. Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam rumah yang ternyata sedang makan malam. Sambil mengucapkan salam tapi tak ada jawaban, aku melihat kedua orang tuaku makan bersama dengan Khumairah dengan bahagia tapi begitu melihatku mereka semua mengubah ekspresi mereka. Khumairah yang biasanya menyambut ku dengan senyuman hangat dan pelayanan baik sekarang hanya diam sambil tetap menikmati makan malamnya tanpa menghiraukan kedatangan ku, jika boleh aku merasa ada yang hilang dia bersikap seperti itu. Aku mendekat ingin bergabung dengan mereka, aku menarik kursi disamping istriku dan dia langsung bangun mengambilkan aku piring karena dia pasti tau kalau aku akan makan bersama karena memang kebiasaan kami. Khumairah mengambilkan makanan untukku tanpa suara setelah itu melanjutkan makannya sedangkan kedua orang tuaku tidak melirik ku sama sekali. sungguh sakit sekali rasanya diperlakukan seperti ini. Ya Allah inikah balasan dari Dosa yang kulakukan sebelumnya. Aku menatap mereka semua dengan mata berkaca-kaca. Makanan enak didepan terasa hambar. Khumairah meninggalkan meja makan sambil membawa piring yang dia gunakan untuk makan dan mencucinya. kemudian berlalu tanpa berucap apapun. Aku memperhatikan kedua orangtua ku yang sejak tadi diam dan tak menganggap keberadaanku, seperti halnya Khumairah, bunda dan ayah langsung membawa bekas makan mereka dan mencucinya kemudian berlalu meninggalkan aku sendirian dengan penuh penyesalan. "Habiskan makananmu!!". ayah tunggu di ruang keluarga setelah ini". Ucap ayahku saat berada disampingku. " Aku hanya mengangguk dan mempercepat makanku setelah selesai aku membereskan bekas makan dan meja kemudian menyusul kedua orang tuaku. "Bagaimana tes DNA nya??". Tanya ayahku tanpa basa basi ketika aku duduk di hadapannya. " Sudah dilakukan ayah, besok jam 10 pagi kami disuruh kesana untuk mengambil hasilnya". Ucapku kepada ayahku, memandang beliau dengan sendu. "Kami akan ikut kerumah sakit memastikan hasilnya!!". Bundaku menyahut. "Kalian yakin mau ikut??".Tanyaku memastikan. " Tentu saja kami harus memastikan kebenarannya, kami tak mau kehilangan Khumairah sebagai menantu kami!!". Ucap Bundaku ketus. "Bunda jangan seperti itu!!".Tegurku dengan lembut tapi bundaku malah mendengus mendengar teguran ku. " Bunda hanya tidak mau kehilangan menantu kesayangan bunda, bodoh amat sama perempuan itu!!". Bundaku lebih sewot lagi dan berkacak pinggang. "Apa Khumairah akan ikut??".Tanyaku penasaran. " Tentu saja tidak!!". Apa kau lupa jika dia memiliki bayi kembar yang harus diurus dan dia masih dalam keadaan nifas!!". bunda terus menjawab ku dengan penuh amarah dan nada ketu "Bunda sudah, kita bicarakan perlahan!!" . Ayahku menenangkan emosi bunda yang meledak-ledak sejak tadi. "Wajar jika bundamu marah seperti itu, Khumairah baru saja melahirkan dua anak sekaligus dan kamu menyaksikan sendiri bagaimana perjuangannya dirumah sakit karena kamu yang mendampingi". Ayahku menerawang bagaiman kami semua mendampingi Khumairah saat melahirkan. " Kira-kira jika dibalik kepadamu apa kamu akan menerima dengan lapang dada semua yang terjadi??". Tanya Ayahku menatapku dengan mata berkaca-kaca. "Khumairah bukan malaikat walau dia orang yang paham agama tetap saja dia manusia biasa, tak seorang pun wanita ingin dimadu apalagi dijalan seperti ini". Ayah menunduk menahan tangisnya. "Jika mungkin kamu berpoligami dengan syarat dan sesuai dengan agama tentu saja dia akan mempertimbangkannya. Tapi kamu malah berzina tidak ada yang bisa menerimanya!!".. Bundaku menjelaskan. " Bunda aku tau aku salah!!". tapi bukan kah itu masa laluku dan sudah kuhapus. Jikka bunda tidak ikut campur dengan hubunganku dengan Hana ini semua tidak akan terjadi!!". Ucapku memandang bundaku dengan tajam. "Jadi kamu menyalahkan bunda karena bunda menghina perempuan itu??". Tanya bunda dengan murka. " Kau bisa melihat sikapnya tadi pada Khumairah, jelas-jelas Khumairah istri sah kenapa dia mengatakan hal yang memalukannya apalagi menyebut Khumairah perebut kekasih orang. Apa dia tidak tau kalau kalian menikah karena bunda lah yang merencanakannya!!". "Dia juga menghina mu dan kami berdua. kamu Pikir bunda akan sudi punya menantu seperti itu??". Tanya bunda berang. " Tapi bunda, aku harus tetap bertanggungjawab kepada anak itu kalau memang terbukti bahwa dia adalah anakku!!". Berusaha memberi pengertian "Terserah padamu jika seperti itu keinginanmu tapi kamu harus siap kehilangan kedua orang tuamu dan istri serta anakmu!!".Ucap Bundaku lagi. " Bunda jangan seperti itu!!". anak itu tidak bersalah yang salah kami sebagai orangtuanya jadi jangan membencinya jika benar dia anakku, anak itu juga cucu Bunda dan ayah!!". Ucapku dengan melas. "Bunda akan menerimanya tapi bunda tidak akan menerima ibunya, bagi bunda Khumairah satu-satunya menantu dikeluarga ini".. Bundaku berucap tak ingin dibantah. " Jika aku tidak menikahi ibunya bagaimana caranya dia mendapatkan identitas orangtua bunda!!". Ucapku melas merasa serba salah sekarang "Terserah padamu bagaimana caranya yang penting mereka tidak mengganggu cucu dan menantuku!!". " Dengan sifatnya yang seperti itu dia akan menggunakan anaknya untuk menggeser kedudukan cucu kembar bunda dan Khumairah!!".. Bundaku kembali emosi. "Hana bukan orang seperti itu bunda!!". Belaku Mendengar ucapanku yang membela wanita itu Bunda malah menamparku dengan keras. Plak.. suara tamparan menggema.. " Jika dia memang mencintai mu dia akan memperjuangkan mu apalagi dulu dia tengah mengandung anakmu, bunda tidak akan mungkin tega melihatnya melahirkan sendiri tapi yang dia lakukan keterlaluan selain meninggalkan mu dia bahkan jalan kesana kemari dengan banyak laki-laki. "Tidak akan ada orangtua yang menyayangi anaknya mau menerima perlakukan yang dia lakukan". Terang bunda sejak tadi tak berhenti emosi menunjukkan dengan berang. " Tapi bunda maafkan aku aku tidak bisa menuruti keinginan bunda jika benar itu anakku. Ucapku menunduk memegang pipiku yang terasa perih karena tamparan bundaku. "Kamu siap kehilangan kedua cucu bunda dan ayah karena Khumairah sudah membeli rumah untuk bersiap pergi dari sini karena dia sudah menelpon untuk membeli rumah dan seorang pengacara!!". Ayahku menjelaskan apa yang dia dengar dirumah. " Apa maksud ayah berkata seperti itu?? Tanyaku penasaran dengan mata membola mendengar ucapannya. "Ayah mendengar percakapan Khumairah tadi bersama dengan temannya, ayah pikir Khumairah seorang akhwat hanya memiliki sedikit teman tapi ternyata bahkan teman seorang pengacara juga. Ya dari ayah dengar dia juga memilikinya!!". Ayah mencoba menjelaskannya lagi. " Itu tidak mungkin ayah, tidak mungkin Khumairah melakukan itu padaku!!". ucapku tak sadar meninggikan suaraku. "Kamu bisa melihat perubahan sikapnya kepadamu dan tadi bukan???". Tidak perlu kami menjelaskan panjang kali lebar kau sudah mengerti maksudnya". " Kau ingat apa yang dikatakan Khumairah tadi bukan, jadi kamu perlu bersiap diri dari sekarang dan keputusannya kita tunggu besok!!. Ayah dan bunda berlalu meninggalkanku seorang diri terdiam kaku dengan wajah pucat seperti mayat hidup. Benarkah pernikahanku akan berakhir secepat ini!! ".Mereka semua berhasil melumpuhkan sisa anak buah Diandra. sedangkan diandra sudah pingsan saat dihajar oleh khumairah. "Kita apakan semua orang ini Ray?? tanya Khumairah saat berjalan beriringn menuju pintu keluar sedankan para lelaki memawa semuanya kemobil tahanan yang telah disediakan. "Kita akan membawa kemarkas besar polisi untu dimintai keetangan karena ternyara Diandra adalah salah satu dicari negara sebagai bandar penualan dan perdagangan anak. " Ya alah sayang sekali orang seperti itu memiliki harta tapi malah dari hasil haram!!". Ucap Maya mengelus dadanya karena tidak menyangka. "a begitulah kalau orang itu sangat tamak dan serakah Maya. ucap Naaya melihat sahabatnya itu. "Akhirnya kita berkumpul lagi dalam satu misi padahal kita semua sudah tua!!". Manusia to do point ini memang bisa menghancurkan dan menghidupkan suasana. "Hahaha..kamu memang tak beruba Raisa dari dulu selalu seperti itu!!. Ucap Raya menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu. "Tai benar, entah
Mereka pun akhirnya berangkat menuju medan perang yang sebentar lagi mereka datangkan. Raya sudah mengumpulkan seluruh begitupun dengan saudara-saudara Raya yang notabennya juga seorang prajurit. Anak-anak mereka sudah diasingkan ketempat aman dan dipastikan tak ada yang menemukan mereka. Arman dan suami Maya sejak tadi memandangi istrinya karena masih tak percaya apa yang dia lihat. Banyak sekal kejutan yang mereka dari kedua istri merea terutama Arman. Dia merasa istrinya ini manusia serba bisa. Dia seorang pengusaha,dokter, guru dan terakhir sorang prajurit. "Kenapa abi??". Khumairah bertanya kepada suaminya karena sejak tadi suaminya itu tak berhenti memperhatikannya. "Kamu bisa apalagi dek?? tanya Arman dengan polos. Khumairah tersenyum kecil dibalik cadarnya sehingga matanya menyipit melihat suaminya sangat kagum melihatnya tatapan yang sama sejak mereka menikah kembali. "Ini kejutan terakhir yang harus abi tahu!!". "Aku tidak menyangka kamu seorang prajurit padahal
Raya beserta sang suami kemudian kembali kerumah sakit untuk melihat keadaan Khumairah beserta dengan keluarganya. Ternyata disana juga ada Maya dan adik dari khumairah. Perasaannya dari kemaren tidak enak, makanya dia segera meluncur kerumah sakit. "Bagaimana keadaan disini??" tanya Raya begitu mereka sampai dihadapan semua orang. Dia bisa melihat maya dan adik Khumairah itu sedang menagis segukan karena sedih entah karena apa. "Khumairah sudah sadar, hanya Ibu aminah kini telah meninggal!!". Ucap Maya dengan mata sembab penuh tangis. "Inna lillahi wa inna illahi Rojiun". Ucap Raya menundukkan kepalanya, dia relalu sibuk mencari pelakunya smapai tidak sadar keadaan ibu angkatnya itu. "Kenapa kamu tidak memberitahuku May?". Raya memandang maya dengan sendu karena kesal. "Maaf, aku sengaja tak memberitahumu karena kamu sedang bekerja keras mencari pelakunya!!". Ucap Maya menunduk menghindari tatapan tajam Raya yang kecewa padanya. "Itu permintaan kak Khumairah kak, dia se
Mereka menunggu umpan memakannya karena mereka telah memasang jebakan untuk bisa menangkap mereka tanpa perlawanan. Hasan bahkan menyadap ponsel pribadi milik Jason yang dia dapatkan tadi. "Kamu memang pintar Hasan, kami tidak salah memilihmu menjadi pemimpin tim kami!!". Hamdan menepuk pundak sahabatnya dengan bangga begitupun dengan teman-temannya yang lain. " Tidak kawan, aku bukan apa-apa tanpa kalian!! ". Ucap Hasan memeluk para sahabatnya itu. Ya kelima nya memang adalah anggota kepolisian Intel binaan Raya dan Radit. Mereka mendapatkan pelatihan khusus dari para komandan terbaik mereka. "Bagaimana semuanya berjalan lancar??".Tanya Raya dari seberang ketika mereka sudah keluar dari rumah Diandra. "Diandra kabur komandan, dan kami segera akan mendapatkan lokasinya!! ". " Kerja yang bagus untuk kalian, kalian memang yang terbaik!! ". Puji Raya dari seberang telpon " Sama-sama komandan, tapi Diandra sepertinya pergi beberapa menit sebelum kami sampai di rumahnya.
Bagaimanapun caranya dia harus bisa melenyapkan keluarga Burhan dan semua yang berhubungan dengan mereka terutama yang selalu membantu mereka. Dendam yang mengajar dalam tubuhnya sudah mengakar hingga kesasar sangat susah untuk dilepaskan. Dia sangat teringat bagaimana kakaknya harus meregang nyawa ketika mengoperasikan kembali dirinya kembali seperti semula. Flashback on Kejadian 3 Tahun lalu dirumah sakit saat dia menemani kakaknya. "Kenapa kakak harus mengoperasi kembali wajah kakak??, itu sangat berbahaya!! ". " Tidak apa dek, kakak hanya ingin cantik seperti smeula. Kakak sudah mendapatkan harta Burhan sialan itu jadi kakak akan memberikannya kepadamu jika terjadi sesuatu pada kakak nantinya!! ". " Tapi kakak, itu operasi yang sangat berbahaya untuk kakak, kakak tahu sendiri kakak sudojaah merubah bentuk kakak hampir 100 persen bagaimana mungkin kakak merubahnya kembali?? ". Tanya dengan sangat khawatir. " Kakak yakin akan kembali seperti semula. Perempuan canti
Maya dan Raya tetap berada didalam mobil mereka ditemani dengan beberapa aparat kepolisian dan sebagian lagi mengejar orang-orang yang berusaha mencelakakan komandan mereka. Bahkan terdengar suara helikopter untuk mencari mereka. "Bagimana keadaan anda komandan??". Tanya Salah satu dari prajurit itu. " saya Baik-baik saja. Terima kasih kalian datang di waktu yang tepat!! ". Raya menepuk pundak prajurit itu dengan bangga. " Kami berusaha melakukan yang terbaik komandan!! ". Ucap Prajurit itu menundukkan kepalanya karena merasa tersanjung dipuji oleh Komandan ya. g begitu dikaguminya. " Kalian bekerja dengan sangat baik. Sekali lagi terima kasih!! ". Raya dan Maya memberikan senyum terbaiknya untuk mereka karena aksi mereka yang sempurna. " Sama-sama komandan, mba!! ". Mereka semua tersenyum ramah dan hormat kepada mereka berdua. " Oh iya kalian bisa menangkap Diandra!! ". Buatkan surat penangkapan dirinya!! ". " Diandara komandan?? ". Tanya mereka memastikan apa yan
Mendapatkan pengakuan dari keduanya belum membuat Raya puas, karena dia tidak pernah mendengar nama itu selama ini. "Apa yang diperintahkan kepada kalian??" "Kami diperintahkan untuk membunuh semua keturunan Burhan. Mata Raya membulat sempurna, seberapa banyak musuh pak Burhan sebenarnya sampai-sampai dia sudah mati pun masih ada yang mau membunuh keluarganya. " Jangan bilang motif mereka menyuruh kalian adalah balas dendam??".Tanya Raya dengan tidak sabar. Keduanya malah mengangguk mendapatkan pertanyaan itu. Seakan membenarkan alasan kuat mereka dibayar. "Oke.. Sekarang saya tanya balas dendam seperti apa yang ikatakan oleh Diandra ini?? " Pembalasan dendam kedua orangtua dan kakak kandungnya nyonya!! ". Mendengar hal itu Raya meradang bagaimana tidak manusia tua bangka yang sudah meninggal itu memiliki banyak sekali musuh entah berapa banyak. " Kelihatannya dia sangat kaya Raya sampai kalian bisa dengan enteng tutup mulut seperti itu!! ". " Iya dia seor
Setelah mereka berpelukan dan meluapkan segala kegelisahan mereka. Arman tersenyum dan menghapus satu persatu airmata anaknya. " Untuk sementara kita akan menginap dirumah sakit ini. Jangan ada yang ke sekolah dulu kecuali ujian!!, Abi akan bicara dengan guru kalian nanti. "Iya abi!! ". Ucap mereka serempak. " Jangan ada berkeliaran tidak jelas, pastikan diri kalian selalu bersama jika kemanapun. Abi takut mereka juga mengincar kalian!! ". Arman memperingatkan anak-anak nya untuk waspada karena dia sungguh khawatir. Sedangkan di seberang sana tepatnya dikantor polisi, Raya beserta Maya datang melihat orang yang menabrak Ibu Aminah dan lelaki yang berusaha membunuhnya serta menyerang khumairah. Anak buah Raya berhasil menangkap pelaku yang mencoba membunuh bu Aminah dan Khumairah berkat kecerdasan dan kecerdikan Raya saat mengolah TKP tempat Bu Aminah diRawat " Selamat datang komandan, silahkan masuk mereka ada didalam!! ". Para polisi memberikan hormat kepada Raya karen
"Kita harus ke tempat Arman aku takut pelakunya masih berkeliaran disekitaran sini dan dia berusaha melenyapkan barang bukti. Aku sudah mengumpulkannya!! ". Raya dan Maya bergegas ke tempat Arman setelah Raya menghubungi polisi karena ini adalah kasus kriminal. " Bagaimana keadaan bundaku??". Arman segera berdiri mendekati keduanya begitu melihat mereka keluar dari kamar. "Beliau sedang tidak baik-baik saja. barusan dokter bilang beliau mengalami koma karena kehilangan banyak darah.karena orang itu menggunting saluran darah dan oksigen'. " Ya Allah bagaimana bisa keadaan seperti ini selalu hadir dalam kehidupanku?, sebegitu berdosaka aku sampai seluruh orang yang disekitarku selalu mendapat kan musibah!!". Tangis Arman pecah mendengar kondisi ibunya, belum lagi Khumairah yang tengah kritis dan membutuhkan banyak darah. "bersabarlah Arman!!, Kita pasti punya jalan keluar dari semua ini!!, Allah sudah mengaturnya jadi kita hanya perlu menjalani apa yang telah digariskan dan di