Share

DUA PULUH EMPAT

Tiga puluh menit kemudian Arvan baru keluar dari kamarnya. Waktu menunjukkan sekitar pukul 10.05 WIB saat itu. Arvan yang merasa kelaparan mulai memeriksa setiap sudut di dapur bergaya minimalis yang ada di apartemennya. Weekend dan kepala yang masih sedikit pusing membuatnya malas untuk keluar. Dia akan memasak apa saja yang ada di dapur kecilnya.

Arvan mulai menggeledah lemari pendingin dan hanya menemukan air mineral dan beberapa botol suplemen yang rutin di minumnya tiap pagi. Dia menutup lemari pendinginnya dengan sedikit kecewa. Dia berlanjut menggeledah beberapa laci yang ada di sana dan hanya menemukan dua bungkus mie instan. Dia memandang bungkusan mie instan itu dengan segan. Kemudian dia meraih ponsel yang ada di sakunya.

"Pesan antar sajalah," ucapnya pada diri sendiri dan mulai membuka aplikasi layanan pesan antar makanan yang sedang tren saat ini. Arvan beranjak dari dapurnya menuju ruang santai sambil matanya masih asyik berselancar mencari deretan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status