Share

DUA PULUH TIGA

Arvan terbangun di kamarnya dengan rasa pusing yang teramat menyiksa. Kepalanya terasa akan terbelah dua. Dia mengurut keningnya mencoba menghilangkan rasa pusing sekaligus mencoba mengumpulkan kembali pikirannya yang berantakan.

Dia ingat pertemuan terakhirnya dengan Johan sebelum akhirnya dia memutuskan untuk singgah di sebuah kelab favoritnya hanya untuk menghabiskan waktu beberapa jam sebelum pulang ke apartemennya.

Arvan tidak ingat berapa lama waktu yang dihabiskannya disana dan bagaimana dia bisa pulang dengan selamat. Dia akan memikirkannya nanti. Yang paling dibutuhkannya saat ini adalah mandi air hangat untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikirannya. Untunglah dia bangun dikamar sendiri bukan dikamar hotel bersama perempuan yang tidak dikenalnya. Pikir Arvan.

Arvan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status