Share

DUA PULUH

"Dokumen? Dokumen yang mana," tanya Johan panik. Dia sedang tidak fokus. Dia sedang memikirkan Tasya, istrinya yang pasti akan mengomel karena hingga pukul delapan lewat dia masih belum ada dirumah.

"Dokumen tentang pegawai kita bego, sebagai manajer semestinya loe harus lebih perhatian sama kinerja karyawan loe," ucap Arvan kesal.

"Ohhh.., maksud loe, dokumen mantan loe," balas Johan mulai mengerti arah pembicaraan Arvan.

"Pegawai," balas Arvan penuh penekanan.

"Iya iya gue ngerti," potong Johan cepat sambil mulai merapikan posisi duduknya.

Johan sadar harus segera memberikan informasi apapun yang dia ketahui. Bila tidak Arvan akan menahannya lebih lama. Semakin lama mereka berdebat akan semakin lama juga dia bertemu istrinya tercinta. Tentunya sebagai pengantin baru dia tidak ingin istrinya merasa dinomor duakan.

"Gue udah ikuti beberapa kali,, nothing special, dia cuma akan ke outlet dan kontrakannya. Yah selain singgah di beb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status