Share

Bab 12

Author: SY
last update Last Updated: 2025-08-03 13:51:03

Dokter memberikan obat untuk Isabella. Setelah dokter pergi, Luke datang membawakan makanan untuknya. Isabella tampak duduk bersender di dinding dengan mata terpejam. Ia tidak benar tidur, ia masih bisa mendengar suara langkah kaki mendekat.

“Ini makan malam untuk kau, kau pasti lapar.” Isabella hanya diam. Luke meletakkan nampan berisi makanan di lantai dan duduk bersandar di dinding seperti yang Isabella lakukan. Hanya pembatas besi tahanan yang memisahkan mereka.

“Jadi kau hamil? Kenapa kau tidak pernah memberitahu aku?” tanya Luke setelah beberapa saat.

Perlahan Isabella membuka mata, berkedip pelan membiaskan cahaya masuk ke retina matanya.

“Kau pasti tidak akan menerimanya ‘kan? kau pasti ingin aku menggugurkannya ‘kan?” Isabella berbicara dengan suara lemah, tatapannya kosong.

“Aku tidak pernah menyuruh kau untuk menggugurkannya. Aku ingin kau melahirkan anak itu.”

Isabella sontak menoleh, menatap Luke dengan alis berkerut. “Bagaimana aku bisa melahirkan anak ini, kalau sebent
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 27

    "Di gang sempit dekat La botticella bar and club." Bill tampak sedang di luar ruang rawat, berbicara di telepon. "Ya, aku mau kau cari tahu siapa pelakunya. Kata anakku, pelakunya laki-laki. Kejadiannya saat dini hari, 2 hari yang lalu. Tapi, sayangnya tidak ada cctv di sana.""Ok, aku tunggu kabarnya secepatnya."Lucas melirik Bill yang berdiri di sampingnya. Bill duduk di samping Lucas setelah memutuskan sambungan, menghela napas berat."Apa pelakunya benar-benar laki-laki? papa merasa tidak yakin.""Maksud Papa?" Lucas menoleh dengan kerutan di dahinya."Papa seperti melihat sosok anak Lancaster saat di perjalanan menuju rumah sakit kemarin."Lucas melebarkan matanya. "Kenapa papa diam saja?""Karena papa nggak yakin. Papa nggak bisa melihat wajahnya begitu jelas." Lucas mengalihkan wajah seraya menghela napas. "Kalau begitu mungkin Papa salah lihat." Bill hanya diam, melipat bibirnya. "Aku rasa dia di Meksiko. Bukankah keluarganya berasal dari sana sebelum pindah ke Italia?"Bill

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 26

    Bill meraih lengan putranya, menahannya agar tidak langsung bergerak. “Tunggu. Kita pantau dulu, jangan langsung bergerak.”Pria itu berjalan santai ke arah bar, menyapa bartender seperti sudah sering datang ke sana. Ia duduk, memesan minuman dan sesekali menatap ke orang-orang yang asik menari tanpa menyadari bahwa ada dua pasang mata yang kini mengawasinya dengan penuh waspada dari sudut ruangan."Kapan kita akan mengeksekusinya?" tanya Lucas yang tampak sudah tidak sabar."Apa maksudmu dengan mengeksekusinya? kita tidak bisa main kasar di sini. Ini ruang publik, kita harus bermain lembut," ujar Bill dengan suara berbisik di telinga Lucas."Maksudku setelah kita tiba di tempat sepi." Lucas berkata seraya menyunggingkan smirk dan mengangkat sebelah alisnya.Bill tersenyum. "Ayo kita pergi." Mereka bergerak mendekati pria gondrong tersebut, duduk di sisi kanan dan kirinya."Hai, bro! Rambut gondrong kau itu terlihat keren." Tanpa takut, Lucas merangkul pria itu, memuji rambut gondron

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 25

    "Oh, jadi kau seorang model?" Lucas bertanya dengan wajah antusias. Ia terlihat sedang duduk di sebuah sofa bersama Nicole di dalam ruang rawat."Iya. Selain itu aku juga punya toko roti.""Wow, menarik sekali. Jadi kau bisa memasak?""Iya, tentu saja. Aku hobi masak. Memasak itu menyenangkan. Bagaimana dengan kau?""Aku seorang pebisnis. Aku seorang CEO di perusahaan properti." Lucas menaik-turunkan alisnya, merasa bangga sekalian menggoda.Nicole menganggukan kepalanya. "Wah, sama dengan Luke dong. Dia juga mengambil sekolah bisnis sebelumnya." Kata Nicole seraya melirik Luke yang berbaring memejamkan mata di atas kasur."Ya, benar. Tapi aku lebih keren darinya." Lucas tak mau kalah.Nicole terkekeh pelan. "Kau lucu sekali."Lucas tersenyum lebar, matanya tak berkedip menatap Nicole. Ia senang melihat Nicole tertawa. "Senyum kau sangat cantik."Nicole bersemu mendengarnya. "Ohh, tiba-tiba?""Maaf, aku orang yang jujur." Nicole tersenyum malu. "Ah, btw kita belum kenalan, 'kan? Perke

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 24

    "Aku menembak Luke. Apa yang harus aku lakukan?" berbisik pada seseorang di telepon. Keringat dingin membasahi wajahnya. Jantungnya berdetak kencang."Apa maksud kau? kau menembak Luke? jadi Luke ada di sana? kenapa kau melakukan itu? apa dia ingin menyakitimu?"Isabella mengigit bibirnya kuat, hatinya sangat gelisah seperti seseorang yang baru saja membunuh. "Aku sangat membencinya jadi aku nggak sengaja menembaknya.""Kau terlalu gegabah Isabella. Kalau Bill tahu soal ini, dia pasti akan mengejar kau sampai ke ujung dunia.""Apa yang harus aku lakukan, Ayah? Aku sangat takut." "Bagaimana kabarnya, apa dia mati? dan apa ada saksi mata saat kau melakukannya?"Isabella menelan ludahnya, napasnya memburu. "Aku tidak tahu. Aku langsung pergi setelah menembaknya tapi saat itu hanya ada kami berdua, tempat itu sepi."Terdengar helaan napas kasar dari sang lawan bicara. "Kau harus meninggalkan California secepatnya. Ayah takut seseorang akan mengejar kau.""Aku harus ke mana, Ayah? Apa aku

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 23

    Luke mengeratkan giginya, matanya berkaca-kaca seolah ada sesuatu yang akan keluar dari kelopak matanya, sikunya yang menekan leher Isabella perlahan mengendur. Ia tak bisa, ia tak sanggup untuk melukai Isabella.Isabella bisa bernapas lega saat Luke menurunkan tangannya lalu terbatuk-batuk pelan sambil menyentuh lehernya.Luke tampak menunduk, mengepalkan tangannya. Helaan napas berat keluar dari bibirnya sebelum akhirnya mendongak menatap Isabella tajam tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia hendak pergi meninggalkan Isabella.Namun tiba-tiba...Dor!Langkah Luke terhenti, matanya melotot, bibirnya terbuka sesaat sebelum tubuhnya ambruk ke tanah. Sementara di belakang, tak jauh dari posisi Luke, tampak Isabella masih memegang pistol dengan dada kembang kempis dan keringat yang mengucur dari dahinya.Tangannya gemetar hebat, pistol di genggamannya nyaris terlepas. Mata Isabella tak bisa berpaling dari tubuh Luke yang kini terbaring diam tak bergerak. Darah mengalir dari sisi pundak kan

  • Cinta Terlarang Sang Mafia   Bab 22

    Nicole kembali datang saat malam. Luke sudah berjanji menemaninya minum malam ini dan Nicole berpikir malam ini adalah waktu yang tepat. Ia akan mengutarakan perasaannya yang selama ini ia pendam."Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Luke ketika Nicole tak kunjung berkedip menatapnya. Luke menunduk, memperhatikan outfitnya. Ia mengenakan kaos putih tipis dibalut jaket kulit hitam dan celana jeans hitam sebagai bawahan. Rambutnya yang basah disisir ke belakang menyisakan beberapa helai poni yang terjuntai di jidatnya yang menawan. "Tidak. Kau sangat luar biasa malam ini, Luke. Kau sangat tampan." Clara yang duduk di sebelah Nicole sontak melirik Nicole seraya menyunggingkan senyum mencibir.Namun Nicole mengetahuinya. "Oma~ kenapa Oma senyumnya begitu?" Nicole merengek manja, merasa malu.Clara terkekeh. "Tidak. Oma cuma pengen ngegoda kau aja." Nicole mengerucutkan bibirnya, tangannya masih bergelayut manja di lengan Clara. "Udah ... Seka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status