Share

Bab 17 - Terima Kasih, Om

Author: EYN
last update Last Updated: 2025-12-06 23:36:34
Senyum di wajah Meilissa membeku, tiba-tiba merasa tegang sendiri. Dia ingin tersenyum, tapi bibirnya terasa kaku. Ramah tamahnya diabaikan oleh suster cantik yang berani memanggil Lionel tanpa embel-embel dokter.

Sementara Lionel menanggapi pertanyaan Clara dengan santai. Lelaki itu menatap Clara sekilas dan langsung mengalihkan pandangannya itu kepada Meilissa.

"Perkenalkan. Namanya Meilissa Rose. Mahasiswi magang," katanya pada Clara. Lionel tidak melepaskan pandangannya dari Meilissa.

Tangannya terulur dan menyentuh punggung Meilissa. Gerakannya lembut dan spontan, seolah sudah terbiasa melakukan hal seperti itu pada Meilissa.

Merasakan sentuhan itu, Meilissa mendongak. Matanya bertemu dengan tatapan hangat Lionel. Lelaki itu mengangguk samar, seakan mengingatkan gadis di hadapannya untuk memperkenalkan diri.

Meilissa mengalihkan pandangannya pada Clara, lalu mengulurkan tangan. "Hai, namaku Meilissa."

Raut wajah Clara meredup. Dia tidak segera menyambut uluran tangan Meilissa.

Beb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku   Bab 35 - Tubuhmu Indah

    Lionel terdiam di tepi bathtub, pandangannya menatap jauh ke satu titik, entah kemana. Otaknya berputar memikirkan tentang Meilissa.Apa yang bisa dilakukan untuk meringankan perasaan Meilissa?Apa yang harus diucapkan untuk mengurangi rasa sakit yang mendera Meilissa?Sebagai dokter, dia tahu kalau kondisi mental seorang gadis tidak akan baik-baik saja paska pelecehan.Dia paham benar tidak semua luka bisa sembuh hanya dengan obat dan perawatan. Ada luka yang hanya bisa diringankan dengan kehadiran dan dukungan yang tulus.Dan, Meilissa butuh itu.Lionel pun mencoba melakukan tindakan sederhana yang dia lakukan dengan setulus hati. Dia bergeser dari tepi bathtub, turun ke lantai kamar mandi yang dingin dan duduk bersila disana. Punggungnya menghadap Meilissa.“Aku di sini, Mei. Menemanimu," katanya pelan, namun cukup jelas didengar oleh Meilissa.Meilissa tertegun. Pandangan matanya tertuju pada punggung Lionel yang lebar dan kokoh. Saat memandangi Lionel dari belakang, terasa sesua

  • Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku   Bab 34 - Aku Masuk, Mei

    Lionel berdiri di depan pintu kamar mandi sambil memanggil nama Meilissa berulang kali. Tapi, tidak ada jawaban.Dari balik pintu, hanya terdengar suara shower yang mengalir deras, bercampur dengan gemericik air dari kran bathub yang terus terisi.Meilissa sama sekali tidak mendengar panggilan itu. Kesadarannya tenggelam dalam kesedihan yang menyesakkan.Air mata mengalir deras menyatu dengan air shower, hingga tidak bisa dibedakan lagi. Bahunya terguncang hebat saat menangis, menampakkan kesedihan yang mendalam.Penyesalan berputar-putar di kepalanya, tanpa henti—menyiksa perasaan.Andai saja dia tidak pulang ke rumah malam itu.Andai saja sejak awal dia memilih hidup sendiri.Andai saja dia lebih berani mengambil keputusan sebelum semua ini terjadi..Penyesalan demi penyesalan datang, lalu menumpuk tinggi hingga mencapai puncaknya. Dia merasa jijik pada dirinya sendiriMeilissa berdiri dengan gerakan gugup, lalu berjalan ke deretan toiletries yang tersedia di rak. Tangannya bergetar

  • Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku   Bab 33 -

    Mengira yang datang adalah Liora, Meilissa membuka pintu dengan sambil berusaha terlihat baik-baik saja.Tangannya bergetar saat hendak membuka pintu. Debaran di jantung terasa sangat mengganggu hingga Meilissa harus berusaha keras untuk sekedar tersenyum tipis.Yang lebih mengejutkan lagi adalah orang yang berdiri di depan pintu bukan Liora, melainkan Lionel.Meilissa tertegun saat mendengar sapaan Lionel“Selamat malam, Mei. Bagaimana kondisimu malam ini?" sapa Lionel formal.Suara tenang persis sama seperti dokter yang sedang menanyai pasiennya saat sedang berada di ruang periksa.Bagi Meilissa, dunia terasa berhenti. Udara di ruangan itu seakan menyusut. Setiap tarikan napas terasa menyakitkan dada.Sebagai dokter yang berpengalaman, Lionel langsung menangkap sesuatu yang janggal.Di rumah sakit, Meilissa terlihat lebih tenang. Memang disana Meilissa tampak lemah secara fisik, tapi tidak seperti saat ini. Saat ini Meilissa terlihat tegang dan gugup.“Maaf, Om…” suara Meilissa terd

  • Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku   Bab 32 - Percayakan Mei Padaku

    Sekarang justru Liora yang terdiam. Dia teringat pesan papanya—pesan yang masih terngiang jelas di kepalanya kalau Meilissa belum boleh tahu tentang peristiwa buruk itu.Takut keceplosan, Liora mengeluarkan ponsel dan berpura-pura sibuk menulis pesan pada entah siapa.Meilissa menunggu, berharap sahabatnya itu berkata sesuatu—apa pun asalkan bisa memberinya pencerahan.Tapi tampaknya Liora tidak berniat mengatakan apa pun. Mulutnya benar-benar terkatup seperti kerang yang menolak terbuka.Pada akhirnya, Meilissa hanya bisa menelan rasa penasaran itu sendiri. Dia melihat keluar jendela, dengan perasaan berkecamuk.Untunglah, semua itu tidak berlangsung lama. Mobil yang mereka tumpangi masuk ke halaman rumah mewah Lionel.Liora menghela napas lega. Setidaknya, di rumah ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghindari pertanyaan Meilissa.Bibi Emma menyambut mereka senyum lebar."Apa kabar, Nona? Saya dengar Nona baru sembuh dari sakit," sapanya sambil memeluk erat Meilissa. Pengasu

  • Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku   Bab 31 -

    Meilissa duduk sendiri di bangku panjang dekat pintu keluar dan menunggu dengan sabar. Pandangannya mengikuti orang-orang yang keluar masuk—hingga tiba-tiba dunianya seakan berhenti berputar."Aduh!" Meilissa tersentak kaget.Pedih menyambar kulit kepalanya. Rambutnya dijambak dengan keras oleh seseorang hingga kepalanya ikut mendongak.Sakit sekali! Sampai matanya terasa berkunang-kunang.“Sialan kamu, Mei!” geram Miranda. Dia baru saja membeli beberapa keperluan Evan, ketika tidak sengaja melihat Meilissa duduk dengan santai di bangku."Sshh... Mama?!" rintih Meilissa, "Sakit... Mama, lepaskan, Ma!"Alih-alih melepaskan, Miranda justru menarik rambut Meilissa semakin kuat dan mendekatkan wajahnya ke wajah puterinya. Tangan Meilissa refleks terangkat supaya Miranda melepaskan cengkeramannya.PLAK! "AW!" Miranda menepis tangan Meilisa dengan kasar."Mengaku sakit, tapi keluyuran! Lapor polisi kalau diperkosa, tapi kondisimu baik-baik saja. Katanya dirawat di rumah sakit, malah belan

  • Cinta Terlarang : Terjerat Pesona Papa Temanku   Bab 30 - Ingin Memeluk

    Menangkap reaksi Meilissa yang aneh, Liora refleks menyentuh tangan Lionel.“Papa, Mei…” bisiknya pelan, sementara matanya terus melihat Meilissa dengan sorot mata khawatir. Dia takut sahabatnya kembali tumbang.Lionel juga merasakan perubahan itu, tapi reaksinya lebih tenang meski batinnya, meronta-ronta ingin memeluk dan menenangkan gadis yang sudah berhasil menarik perhatiannya.Tapi, sekali lagi etika sebagai dokter menghalanginya untuk menuruti keinginan hati. Sebagai ganti, dia menoleh pada Liora dan memberi syarat dengan anggukan samar nyaris tak terlihat."Ya," angguk Liora mengerti.Tanpa disuruh dua kali, Meilissa segera mendekat dan memeluk Meilissa.Pelukan itu terasa hangat dan lembut bagi Meilissa. Tubuh yang semula kaku perlahan melunak. Napas yang terputus-putus mulai teratur. Tanpa sadar Meilissa membalas pelukan itu dengan erat seakan tubuh Liora adalah pegangan terakhir dalam hidupnya.Lionel menghela napas. Sekali lagi memberi kode pada Liora untuk mengalihkan piki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status