Share

Calon cucu menantu

"Alhamdulillah, baik! Bagaimana dengan kamu? Berapa anak kamu?" tanya Ayah yang begitu penasaran dengan kehidupan sahabatnya itu.

Sesaat, raut wajah yang tadinya bahagia perlahan memudar ketika pertanyaan itu terlontar dari mulut ayah.

"Ada apa?" tanya Ayah mengusap bahu sahabatnya itu.

Ayah memberikan minuman untuk sahabatnya itu.

"Minumlah! Maafkan aku jika telah menyinggung tentang kehidupanmu," kata Ayah merasa bersalah.

"Tidak apa!" jawab Dimaz mengamati usaha sahabatnya yang terbilang sangat kecil.

Ayah tersenyum menatap sahabatnya yang berpenampilan bak seorang pengusaha yang sukses seperti mantan bossnya dulu. 

"Kenapa melihatku seperti itu? Apa aku sudah terlihat sangat tua?" tanya Dimaz memegang dagunya yang halus tanpa jenggot.

Ayah terkekeh dengan apa yang terlontar dari mulut sahabatnya itu.

"Tidak. Justru kamu terlihat masih sangat muda," puji Ayah yang membuat tawa mereka pecah seketika.

Ibu me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status