Share

Doa sang ibu

"Satu bulan," jawab Saka mengejutkan arini.

Kedua matanya tak berhenti mengerjap. Air mata yang bersembunyi di kelopak mata seakan tak mampu untuk bersembunyi lagi menutupi kesedihan yang mendalam.

Dengan penuh kelembutan, saka mengusap air mata yang jatuh membasahi pipi chubby tunangannya itu. Selama bersama arini, ia baru melihat tangis arini pecah di depannya.

"Kenapa kamu menangis? Ini kali pertama aku melihatmu menangis. Apa kamu tau itu?" 

Bibir arini bergetar. Air matanya seakan membuncah meluapkan emosi yang menyesakkan dadanya. Di saat ia sudah merasakan jatuh cinta yang mendalam, kini harus merasakan perpisahan jarak antara mereka.

"Bagaimana pernikahan kita?" tanya arini sesegukan.

Saka menyeringai. Ia kembali memeluk arini untuk menenangkan hatinya. Usapan tangannya begitu hangat dan terasa sangat nyaman.

"Aku akan pulang sebelum pernikahan kita berlangsung. Tenanglah! Jika kamu terus menangis, bagaimana tanggung jawa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status