Share

Keputusan yang berat

Kedua matanya terpejam seakan ingin menenangkan detakan jantung yang berdetak begitu kencang. Suara deru mobil yang berdecit membukakan kedua matanya secara perlahan.

Sesaat, sudut mata Arini mengerut melihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan rumahnya. Ia terkejut, terperangah melihat Farel kakaknya di seret oleh orang yang bertubuh besar dengan memakai setelan jas berwarna hitam.

"Kakak?"

Buk

Farel jatuh tepat di hadapan Arini.

"Kakak," ucap Arini menolong kakaknya yang tersungkur. Arini mengerling saat melihat wajah tampan yang dimiliki kakaknya memudar akibat luka lebam yang  merata di kedua pipi. Tangan Arini yang penuh keringat mulai mendongakkan wajah Farel.

"Sakit, Arini!" keluh Farel menangkis tangan Arini.

"Itu belum seberapa, Farel!" ucap salah satu orang bertubuh besar tersebut yang membuat Arini seketika menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"Saya akan pastikan kamu akan kumasukkan ke dalam rumah s

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status