Share

Momen terakhir

"Apa kamu sadar? Tindakanmu itu bisa membuat dirimu celaka? Bagaimana kalo tidak ada aku? Kamu pasti akan terjatuh ke bawah. Mentang-mentang kamu bisa manjat, seenaknya kamu melakukan hal yang sangat berbahaya?" gerutu Saka mengomel tiada henti.

Arini menyeringai dan dengan santainya menopangkan satu tangan di dada saka untuk menyangga dagunya.

Saka mengernyit dan menahan sakit akan tumpulan siku tangan yang mengenai dadanya.

"Argh, aku pasti sangat rindu dengan omelan dokter ini?" tanya Arini menatap Saka dengan penuh arti. 

Saka tersenyum menatap wajah manis yang berada di depannya. Rambut hitam panjang yang terurai membuat Saka tak berhenti membenarkan rambut indah yang dimiliki asistennya tersebut.

"Aku juga akan rindu sama perawat bawel dan sok jago ini!" ucap Saka  tersenyum tipis.

Arini mengernyit dan spontan memukul bahu Saka yang tertutup dengan seragam dokter. 

"Kenapa memukulku?"

Saka memprotes dan ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status