Share

20. Rencana

“Arlan!” seru Dira memanggil seraya membuka pintu ruang Arlan.  Arlan yang mendengar seruan tersebut sontak memasang raut terkejutnya. “Aku punya berita besar buat kamu!”

“Harus berapa kali saya bilang sama kamu buat ketuk pintu dulu sebelum masuk,” ucap Arlan menahan kekesalannya. “Ada apa?”

Mendengar nada kesal dari Arlan, Dira hanya menunjukkan cengengesannya tanpa meminta maaf. Dia menutup kembali pintu tersebut dan menghampiri meja kerja Arlan, lalu duduk di bangku yang ada di depan meja Arlan.

Dira melihat ke tas serut yang dikenalnya. “Loh, bukannya dia lagi libur, ya? Kok, bisa dapat gitu?”

Mengerti dengan ke mana arah tatapan Dira, Arlan mengangguk. “Dia mengutus tukang ojek, lalu dititipkan ke satpam di depan seperti biasanya.”

“Dia perhatian banget, ya. Kemarin malam juga dia nolongin aku dari penjahat.”

Mendengar itu, Arlan sontak menoleh. &l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status