Share

Part 13

“Dimana Ibu Ratih?” Aku ingin tahu sekali seperti apa rupa wanita yang melahirkanku itu, wanita yang selalu ibu sebut murahan padahal dia sendiri juga korban dari ayah.

“Ayah tidak tahu, pernah ayah cari tapi tidak pernah ketemu,” jawab ayah sembari menunduk.

Aku menarik nafas panjang. “Lalu kenapa ibu tidak membesarkanku sendiri, kenapa harus kirim aku ke rumah Ayah. Bukannya bagi ibu anak adalah segalanya, lalu kenapa Ibu kirim aku ke rumah orang yang jelas sekali sangat membencinya?”

Air mataku menetes, aku tak kuasa menahan tangis, sakit sekali rasanya. Aku tidak tahu hal berat apa yang menimpa ibu kandungku sampai ia tega membiarkan anaknya dibesarkan wanita yang mungkin bisa melukainya.

“Aqyah bodoh Cinta, saat itu ayah benar-benar tak bisa berpikir, nenekmu sakit parah memikirkan ayah, tak membiarkan ayah meninggalkan Ibu Ningsih. Sementara Ibu Ningsih pun dalam keadaan tidak stabil, ayah harus merawatnya. Ayah meninggalkan ibumu, tak bertanya kabar kalian, bahkan tidak perna
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status