Share

Curi Waktu

Ia menoleh, dan memandangku dari ujung rambut hingga ujung kaki, seolah mencari sesuatu yang kusembunyikan darinya. Tuhan … bagaimana ini, aku takut kak Novi mencurigaiku, tolong aku!

Aku memang tak pantas menyebut nama Tuhan, tapi hanya itu yang bisa aku ucapkan dalam hati, saat ini. Kutarik napas dalam-dalam, seraya meremas tali kimono yang kupakai, untuk menetralkan debar jantungku.

Kak Novi bangkit dan berjalan mengitariku yang berdiri mematung, sorot matanya tajam membuat tubuhku serasa menciut dengan tatapannya yang seperti itu. Meskipun gelap ia masih bisa melihatku, dari temaram cahaya lampu teras dapur.

"A-aku cari makan Kak, hehe," jawabku seraya tersenyum kaku. Aku masih berdiri mematung, kaki ini seakan terkunci di tempat, tak bisa di gerakan karena gugup.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status