Hendro menatap wanita di dalam pelukannya dengan mengangkat ujung matanya. โMemangnya adik simpanan bukan tergolong adik?โDasar tidak tahu malu!Wenny mengangkat kakinya langsung menendang Hendro.Hendro membalikkan tubuhnya, lalu menindih Wenny ke bawah tubuhnya. โGimana kalau sekali lagi?โWenny menatap api membara di dalam tatapan Hendro. Dia bukan sedang bercanda. Dia sedang serius.Energi pria ini memang mengerikan.โWenny, sepertinya kita nggak pernah lakukan di pagi hari.โWajah mungil Wenny langsung merona. Dasar tidak waras!Wenny mendorong Hendro dengan kuat, lalu berdiri untuk menuruni ranjang.Hendro pun menyunggingkan bibir tipisnya. Dia tersenyum.โฆHendro dan Wenny pergi melihat Alex. Wenny memeriksa cedera di kaki Alex. Lukanya sudah pulih.Malam yang tersiksa sudah berhasil dilewati.โTuan Alex, kakimu sudah terselamatkan,โ pesan Wenny.Alex menatap Wenny. โWenny, kamu jangan kira aku akan berterima kasih sama kamu.โโApa aku akan panjang umur kalau dapat ucapan terim
Hendro telah bercerai dengan Wenny.Hendro tidak melupakan masalah itu. โKamu sedang demam. Aku lagi berusaha hangatkan tubuhmu.โWenny terdiam. โHangatkan juga nggak usah seperti ini. Apa kamu juga hangatkan cewek lain dengan cara begini?โโCewek lain nggak akan seperti kamu, tarik kancingku dan lepas pakaianku. Tadi kamu mulai duluan.โWenny melirik sekilas. Kancing kemeja Hendro telah berkurang satu butir. Dalam sekilas mata, dapat diketahui bahwa itu adalah hasil karyanya.Wenny mengulurkan tangan untuk mendorong Hendro. โAwas!โHendro menahan kedua tangan kecil yang sembarangan bergerak itu di atas ranjang, lalu menunduk untuk mencium wajah Wenny.Hendro masih melanjutkannya.Wenny berusaha untuk meronta. โHendro, kita sudah cerai. Kalau kamu mau, cari Hana sana. Orang sepertimu yang berhubungan dengan dua atau lebih dari dua cewek itu mesti rutin lakukan pemeriksaan tubuh. Hati-hati sakit!โHendro tersenyum lantaran merasa kesal. Wenny masih sama seperti dulu yang jago bicara.He
Hendro merasa tangan kecil Wenny meraba-raba di atas tubuhnya. Berhubung Wenny terlalu buru-buru, dia pun merusak satu kancing Hendro.Jakun yang menonjol di leher si pria bergerak. Dia menahan tangan kecil Wenny. โWenny, yang pelan, nggak ada pakaian ganti di sini.โJika pakaian Hendro rusak, dia pun tidak memiliki pakaian untuk dikenakan lagi.Namun, Wenny tidak bekerja sama. Dia hanya ingin mendapatkan sedikit kehangatan. Lantaran tangannya ditahan oleh Hendro, dia pun membenamkan wajah kecilnya ke dalam leher Hendro. โJangan โฆ dingin sekali โฆ.โSuara lembut Wenny di kala sakit itu terdengar seperti sedang bermanja-manja.Tentu saja Hendro tahu, meski Wenny tidak sakit, dia juga akan mengeluarkan suara manja itu di saat seranjang dengannya.Sebenarnya Wenny adalah seorang siluman.Hanya saja setelah bercerai, Hendro pun tidak pernah merasakannya lagi.Hendro menahan dirinya, tetapi dia tidak berhasil menahannya. Tangan Hendro menempel di atas kancing pakaian Wenny, mulai melepaskan
Hendro melirik Alex sekilas. โKamu istirahat dulu. Kita bicarakan lagi esok hari.โMalam ini, Wenny dan Alex butuh istirahat. Mereka akan membahas masalah kepulangan mereka besok.Dengan adanya keberadaan Hendro, Alex seketika merasa memiliki tulang punggung saja. Dia pun mengangguk. โOke.โHendro menggendong Wenny keluar. Hera yang dari tadi berdiri di luar melangkah maju. โKak Hendro, apa adikmu baik-baik saja?โโAdikku demam tinggi. Nona Hera, apa kamu bisa aturkan satu kamar buat kami?โKetika melihat wajah tampan dan elegan Hendro, Hera yang merupakan penyuka wajah tampan itu tentu tidak menolak. Dia langsung menggunakan statusnya sebagai putri kepala desa untuk mengatur sebuah kamar bersih.Hendro membaringkan Wenny ke atas ranjang. Sekujur tubuh Wenny sangat dingin. Keningnya juga dipenuhi dengan keringat dingin. Beberapa helai poni menempel di kening indah dan putihnya. Dia benar-benar kelihatan sangat menggoda.Hendro mengulurkan tangannya untuk mengesampingkan poni Wenny.โKa
Hera melihat Sutinah dan para bawahannya. โDesa kami nggak izinkan orang luar untuk masuk ke dalam. Mereka semua nggak boleh masuk. Aku bisa diam-diam bawa kamu ke dalam.โSutinah segera berkata, โPak Hendro, akan berbahaya kalau kamu masuk sendirian.โHendro bertanya, โBahaya apa?โSutinah berkata dengan suara kecil, โSi Hera naksir sama kamu. Hati-hati dia tahan kamu buat jadi suaminya di desa.โHendro memberi tatapan sinis kepada Sutinah.Sutinah segera menutup mulutnya.Hendro berpesan, โKalian istirahat di sini. Nanti aku akan kirim pesan untuk hubungi kalian.โSutinah mengangguk. โOke.โHendro menatap Hera. โNona Hera, aku ikut kamu ke dalam. Terima kasih.โโAyo.โHera membawa Hendro ke dalam desa. Hendro berjalan di sisi Hera. Jantung Hera pun berdebar kencang. โSiapa namamu?โโNamaku Hendro.โโKalau begitu, apa boleh aku panggil kamu Kak Hendro?โโTerserah kamu saja ....โโApa pekerjaanmu?โโAku buka perusahaan.โโKenapa kamu masih belum nikah? Kamu suka wanita seperti apa?โKe
Hendro bersama Sutinah dan anggotanya memasuki Desa Pergas. Hendro melihat beberapa penduduk desa. Dia pun segera maju untuk bertanya, โPermisi, apa hari ini ada dua orang yang masuk ke desa kalian?โPara penduduk desa menatap Hendro dengan waspada. โSiapa kalian? Kenapa kalian kemari?โHendro berterus terang. โKami datang buat cari orang.โPenduduk desa segera melambaikan tangannya. โNggak ada yang masuk ke desa kami. Desa kami juga nggak sambut kedatangan orang luar. Segera tinggalkan tempat ini.โBeberapa penduduk desa mulai mengusir Hendro.Sutinah hendak bersuara, โKalian โฆ.โHanya saja, Hendro mengangkat tangan untuk menghalanginya. โOke, maaf sudah ganggu kalian. Kami pergi sekarang.โHendro membalikkan tubuh dan meninggalkan tempat.Sutinah bertanya dengan bingung, โPak Hendro, kenapa kita malah pergi? Aku merasa Nona Wenny dan Tuan Alex ada di sini!โSepasang mata Hendro kelihatan sangat tajam. โBukan perasaanmu, tapi memang pasti. Wenny dan Alex pasti ada di dalam.โโJadi, ke