Share

Bab 261

Author: Sierra
Wenny mengulurkan tangan karena ingin menyentuh wajah tampan Hendro.

Namun, jari-jarinya yang putih dan ramping langsung ditangkap oleh seseorang. Hendro membuka matanya yang masih mengantuk.

Pria itu menarik tangan kecil Wenny dan menciumnya lembut di bibir. Kemudian, dia menoleh untuk menatapnya sambil bertanya, "Sudah bangun?"

Suara serak Hendro ketika baru bangun terdengar begitu dalam dan menawan.

Dengan mata yang agak menunduk, Hendro menatapnya dengan penuh kehangatan.

Wajah mungil sebesar telapak tangan Wenny memerah sedikit. "Sudah nggak pagi lagi, kita harus bangun."

Hendro memeluk tubuhnya yang lembut ke dalam pelukan, lalu berujar, "Temani aku tidur sebentar lagi."

Hendro masih ingin tidur sebentar lagi.

Namun, Wenny sudah duduk. "Nggak bisa, ini asrama putri. Nanti kalau yang lain bangun, mereka akan melihatmu. Kamu harus cepat pergi."

Hendro menaikkan ujung matanya yang panjang. Sorot mata tampannya memancarkan pesona dan godaan, seakan-akan memang sengaja menggoda Wenny.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (20)
goodnovel comment avatar
Nh Aza
bab brp sih hendro tau kalau di gua itu si wenny .. to the point aj siapa tau ad yg sdh baca aku dh males baca ny berbelit2
goodnovel comment avatar
Dewi bulan
iya bun mulutnya perlu di sumpal kontol
goodnovel comment avatar
Dewi bulan
biarkan bun hana minta di genjot hendro dia sakit jantung percuma jg kl gak kuat bisa bisa pingsan atau keot hana
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 476

    Pada saat itu, terdengar dering ponsel yang nyaring dan merdu. Ada panggilan masuk.Peneleponnya adalah Landy.Hana menekan tombol jawab. Suara Landy yang cemas langsung terdengar. "Hana, gimana perkembanganmu dengan Pak Hendro?"Hana tersenyum tipis. "Ibu tenang saja, semuanya sudah aku bereskan."Landy langsung berseru gembira, "Serius?"Hana menjawab, "Ya. Bilang pada Ayah dan Nenek supaya mereka nggak khawatir. Nggak peduli gimana Wenny menekan kita, Hendro akan tetap melindungi kita. Bahkan, dia akan memaksa Wenny untuk mengobati penyakit jantungku. Hendro juga akan sepenuhnya memutus hubungan dengan Wenny!"Landy sangat senang. "Itu bagus sekali. Kalau Pak Hendro benar-benar memutus hubungan dengan Wenny, bakal seru banget melihat kelanjutannya. Hana, kamu hebat banget."Hana tersenyum puas.....Tiga hari telah berlalu. Pagi-pagi sekali, Wenny sudah menuju makam ayahnya.Wenny telah memberi waktu tiga hari kepada Keluarga Cladia. Hari ini adalah waktunya untuk menghukum para pel

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 475

    Hendro telah memilih Hana.Saat itu terdengar suara keras. Pintu apartemen terbuka dan Wenny muncul di ambang pintu.Keributan yang dibuat Hendro dan Hana di lorong sudah cukup keras, sampai-sampai Wenny mendengarnya dari dalam. Dia pun membuka pintu apartemennya untuk melihat apa yang sedang terjadi. Saat itu juga, dia melihat Hendro sedang memeluk Hana erat-erat.Wenny terdiam sejenak.Hendro yang juga mendengar suara pintu segera melepaskan pelukannya pada Hana dan menoleh ke arah Wenny.Tatapan mereka bertemu.Entah kenapa, saat ini melepaskan Wenny justru membuat hati Hendro terasa nyeri.Hana melengkungkan bibirnya dengan penuh kemenangan, lalu mengeluh, "Aduh."Hendro langsung menoleh ke arah Hana. "Kamu kenapa?"Hana menatapnya dengan ekspresi lemah tak berdaya, "Hendro, kakiku sedikit kesemutan. Aku nggak bisa jalan."Sambil berkata begitu, Hana mengulurkan tangannya. "Hendro, gendong aku ya?"Hendro tentu saja tidak menolak. Dia langsung mengangkat Hana dalam gendongan menyam

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 474

    "Hendro, aku sadar sekarang. Kamu benar-benar sudah berubah. Kamu mulai bersikap dingin padaku. Kenapa semalam kamu malah bersama Wenny?""Tadi aku sudah begitu inisiatif, tapi kamu malah mendorongku menjauh. Kamu mau bersama Wenny, tapi malah nggak mau menyentuhku. Memangnya pesona Wenny lebih besar dariku?"Wajah tampan Hendro terselimuti cahaya lampu yang temaram. Itu membuat ekspresinya sulit terbaca. "Hana, kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu masih belum mau mengeluarkan liontin giok itu ....""Hendro, lihat ini!"Hana pun mengeluarkan liontin giok itu.Hendro tertegun. Sekali lihat, dia langsung mengenali bahwa itu adalah liontin giok miliknya. Itu adalah warisan Keluarga Jamil yang unik dan tak tergantikan.Tak salah lagi. Itu memang liontin giok miliknya!Jadi, gadis yang menyelamatkannya waktu itu adalah Hana?Hana menatap Hendro sambil berkata, "Hendro, liontin giok ini selalu ada padaku. Tapi sekarang, aku sungguh kecewa dengan sikapmu. Kamu bahkan sempat meragukanku? Apa W

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 473

    Hendro menatap Hana yang cantik dan menggoda di bawah tubuhnya, lalu perlahan menundukkan kepala.....Sementara itu, Wenny sudah kembali ke apartemennya. Dia mandi air hangat dengan nyaman, lalu keluar dari kamar mandi mengenakan gaun piyama. Saat itu, terdengar bunyi. Ternyata ponselnya yang berbunyi.Wenny mengambil ponselnya dan melihat ada pesan Whatsapp dari Hana. Itu berupa pesan suara.Apa yang dikatakan Hana?Wenny menekan tombol putar. Suara manja Hana langsung terdengar. "Hendro, pelan-pelan. Aaargh, kamu bikin aku kesakitan ...."Raut wajah mungil dan cantik Wenny seketika berubah menjadi dingin. Dia sama sekali tidak menyangka Hana akan mengirimkan rekaman suara desahan di atas ranjang.Saat ini, Hana dan Hendro tampaknya sudah tidur bersama dan wanita itu sengaja mengirimkan rekaman suara itu kepadanya.Akan tetapi, Wenny tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia hanya meletakkan ponselnya dan kembali mengurus urusannya sendiri.Entah sudah berapa lama waktu berlalu, tiba-t

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 472

    Hana tertegun sejenak. "Apa maksudmu?"Wenny berucap sambil tersenyum, "Kamu itu sebenarnya sama sekali nggak bisa memuaskan Pak Hendro. Belakangan ini, dia sangat mudah terangsang. Aku cuma sentuh sedikit saja, reaksi dia sudah luar biasa."'Apa?'Hana terperangah.Wenny mengalihkan pandangan, lalu membuka pintu apartemennya dan melangkah masuk.Brak.Pintu apartemen ditutup rapat oleh Wenny. Embusan angin dari pintu langsung mengenai wajah Hana.Hana menoleh ke arah Hendro. "Hendro, sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dan Wenny?"Hendro tidak ingin membahas hal tersebut. Dia hanya membuka pintu apartemennya sambil berkata, "Masuklah."Hana pun masuk ke apartemen Hendro. Jujur saja, ini adalah pertama kalinya dia datang ke Apartemen Emperor milik Hendro. Kemewahan apartemen ini kembali membuatnya terkagum-kagum.Saat itu, terdengar suara Hendro yang datar dan dalam. "Hana, kamu bilang mau datang ke apartemen dan aku sudah membawamu kemari. Sekarang, bisakah kamu tunjukkan liontin

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 471

    Tubuh Wenny sedikit bergetar. Malam ini, Hendro akan membawa Hana pulang. Apa nantinya mereka akan tidur bersama?Hana tersenyum bahagia. "Wenny, kalau begitu aku dan Hendro pamit dulu ya. Kamu ngobrol pelan-pelan saja sama Pak Austin."Sambil berkata begitu, Hana menoleh ke arah Hendro. "Hendro, ayo kita pergi."Hendro menatap Wenny dalam-dalam, tetapi tidak berkata apa-apa dan langsung pergi bersama Hana.Austin memandang punggung keduanya sambil berkomentar, "Kenapa selera Pak Hendro jelek banget? Kok bisa suka sama si Hana itu?"Wenny hanya tersenyum tanpa berkata apa pun. Memangnya siapa yang bisa menjelaskan soal perasaan dengan jelas? Hana memang bodoh, tetapi Hendro tetap mencintainya. Justru hal itu membuktikan bahwa perasaan Hendro terhadap Hana benar-benar tulus.Austin berkomentar lagi, "Bos, nanti kalau suatu hari Hana tahu siapa kamu sebenarnya, kalau dia tahu bahwa kamu adalah bos besar Jatera dan juga presdir perusahaan medis terbesar yang sudah IPO di dalam negeri, dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status