Share

Bab 262

Penulis: Sierra
Hendro menatapnya sekilas, lalu berbicara sambil mengangguk, "Oke."

....

Mereka berdua lalu tiba di rumah sakit. Begitu masuk ke bangsal VIP, mereka langsung melihat Hana.

Hana terbaring di ranjang dengan wajah pucat. Dia mengenakan alat bantu pernapasan dan masih dalam keadaan koma. Pergelangan tangan kanannya dibalut perban tebal, bahkan sampai sekarang masih ada darah segar yang merembes keluar dari balutan tersebut.

Saat melihat Hendro datang, Landy segera maju untuk menyapa, "Pak Hendro, akhirnya kamu datang."

Namun, ekspresi Landy segera berubah kaku. Sebab, dia juga melihat Wenny yang berdiri di belakang Hendro.

Raut wajah Landy langsung berubah. "Pak Hendro, kenapa kamu membawanya ke sini?"

Wenny melihat ke arah ibu kandungnya sendiri, Landy, dengan tatapan dingin.

Emosi Landy sedikit tak terkendali saat membentak, "Wenny, kamu masih berani datang ke sini?"

"Tadi malam, Hana merasa sesak di dada. Dia ingin Pak Hendro menemaninya. Kamu tahu jelas, tapi tetap saja menahan Pak Hen
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Priskila Hendi
Kalau menurut cerita novel yg lain ntar Hana penipu itu beneran meninggoy karena sakit jantung
goodnovel comment avatar
Devi Sartika Devai
Hendro km hrs tegas istri sahmu itu Wenny bukan Hana ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 263

    Hana meminta Hendro mengusir Wenny.Wenny pun menoleh ke arah pria itu.Saat itu, Hendro masih menggenggam tangan Hana. Dia perlahan mendongak untuk menatap Wenny.Tatapan mereka akhirnya bertemu.Hanya saja sebelum Hendro sempat mengatakan apa pun, Wenny sudah lebih dulu mengalihkan pandangannya. Dia melirik Hana sekilas, lalu tersenyum tipis. "Yang penting kamu baik-baik saja. Aku pergi dulu."Setelah itu, Wenny berbalik dan berjalan keluar.Hanya saja, Wenny tidak langsung pergi jauh. Dia berdiri di luar pintu, lalu diam-diam mendengarkan percakapan dari dalam ruangan.Di dalam, Hana mengeluh dengan sedih, "Hendro, aku mau tanya. Kamu sudah tidur sama Wenny ya?"Hendro melirik ke arah pintu, lalu mengalihkan pandangannya ke wajah pucat Hana. "Maaf, Hana."Hendro mengakuinya.Hana menggigit bibirnya kuat-kuat saat bertanya, "Hendro, kenapa? Bukankah kamu pernah bilang hubunganmu dengan Wenny sudah berakhir?"Sorot mata Hendro menjadi gelap. Ya, dia memang pernah mengatakan hubungan m

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 264

    Wenny kembali ke asrama putri. Tak lama kemudian, dia menerima panggilan video dari Yuvi.Wajah ceria Yuvi muncul di layar. Dia bertanya, "Wenny, gimana? Semalam, kamu sama Pak Hendro ...."Yuvi mengedipkan mata dengan ekspresi penuh godaan.Wenny membalas sambil tersenyum, "Yuvi, kenapa kamu masih belum pulang?""Aku jelas nggak mau mengganggu kalian berdua dong! Aku nggak mau jadi nyamuk," jelas Yuvi.Yuvi lalu melanjutkan, "Wenny, kali ini Pak Hendro bertindak sangat cepat soal Mona. Aku rasa dia pasti benar-benar menyukaimu. Kalian juga sudah tidur bareng dan jadi pasangan suami istri sungguhan. Aku harap, kelak kalian bisa menjalani hidup yang bahagia bersama."Wenny tidak tahu harus menjawab apa. Dia membuka bungkus sebuah permen susu Milkita dan memasukkannya ke dalam mulut. Begitu rasa manisnya memenuhi rongga mulut, dia pun berujar sambil tersenyum, "Aku mengerti, Yuvi. Cepatlah pulang."Yuvi berjanji, "Aku akan pulang malam ini.""Oke," balas Wenny.Wenny memutuskan sambungan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 265

    Hendro, apa kamu pernah menyukaiku?Pertanyaan itu membuat Hendro tertegun sejenak.Suka.Dulu, Hendro pernah diam-diam menyadari perasaan berbeda yang dia miliki terhadap Wenny.Hendro pernah merasa berat untuk melepaskannya.Pernah merasa tertarik.Pernah ingin memiliki Wenny.Hendro memang pernah sedikit menyukai Wenny.Namun jika dibandingkan dengan Hana, perasaan kecil itu sama sekali tidak ada artinya.Berhubung sudah memutuskan untuk bercerai sekarang, Hendro ingin menebas semua keterikatan dengan tegas dan tanpa ragu.Hendro pun memberi tahu, "Wenny, orang yang kucintai adalah Hana."Pria itu berkata, orang yang dia cintai adalah Hana.Cahaya di mata Wenny perlahan-lahan padam. Sebenarnya dia tahu, dia tidak seharusnya mengajukan pertanyaan ini. Sebab, pertanyaan ini hanya akan membuat dirinya dipermalukan dan kalah telak.Namun, Wenny siap menerima kekalahan ini."Kalau begitu, mari kita bercerai."Hendro terdiam sejenak, lalu berkata, "Ambil kartu keluarga."Wenny tersenyum t

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 266

    Ternyata kehilangan Hendro, rasanya sesakit ini.Wenny sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya yang bagus dari pria itu. Sebenarnya, pria itu sama sekali tidak memperlakukannya dengan baik. Namun dalam hidup ini, siapa yang tidak pernah mencintai satu atau dua orang berengsek? Dia memang mencintai Hendro.Tangan Wenny menggenggam erat liontin giok di tangan. Ini adalah liontin giok yang diberikan oleh Hendro. Wenny tahu, dia sudah benar-benar kehilangan pria itu.Wenny sudah kehilangan Kak Hendro miliknya.Saat itu, sebuah mobil mewah Rolls-Royce Phantom berhenti di tepi jalan. Di balik kaca depan yang mengilap, Hendro di kursi pengemudi sambil menatap Wenny. Dia mendapati wanita itu berjongkok di pinggir jalan dan memeluk tubuhnya sendiri sambil menangis tanpa suara.Sepasang mata hitam Hendro perlahan memerah. Jari-jarinya yang tajam terlihat mencengkeram erat setir.Hendro merasa seolah-olah hatinya disengat sesuatu. Rasa sakitnya tidak terlalu jelas, tetapi sebarannya rapat dan menu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1

    Wenny Cladia mengetahui bahwa suaminya Hendro Jamil telah berselingkuh.Dia berselingkuh dengan seorang mahasiswi.Hari ini ulang tahun Hendro, Wenny telah menyiapkan hidangan di atas meja. Tiba-tiba terdengar suara "ding", ponsel Hendro yang tertinggal di rumah berdering, Wenny melihat pesan teks yang dikirim oleh mahasiswi itu.[Aku terbentur saat mengambil kue. Sakit banget.]Terlampir swafoto di bawah.Foto tersebut tidak memperlihatkan wajah, hanya kaki saja.Gadis di dalam foto mengenakan kaus kaki putih dan sepatu kulit hitam. Rok biru putihnya ditarik ke atas, memperlihatkan sepasang kaki yang ramping dan indah.Lututnya benaran memar, tubuh gadis muda serta kata-kata manis memancarkan godaan.Dikatakan bos perusahaan yang sukses suka memilih gadis seperti ini untuk dijadikan simpanan.Wenny memegang ponsel itu dengan sangat erat.Ding.Mahasiswi itu mengirim pesan teks lagi.[Pak Hendro, mari kita bertemu di Hotel Wima. Aku ingin merayakan ulang tahunmu malam ini...]Hari ini

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 2

    Wenny juga menatapnya dan mengulanginya dengan lembut tapi tegas, "Ayo bercerai! Hendro, apakah kamu menyukai hadiah ulang tahun ini?"Wajah Hendro tak berekspresi. "Hanya karena aku tidak merayakan ulang tahun bersamamu, kamu ingin bercerai?"Wenny, "Hana sudah pulang, bukan?"Saat menyebut Hana, Hendro mencibir.Hendro melangkah mendekatinya, "Apa kamu keberatan dengan Hana?"Sebagai generasi termuda dewa perang bisnis, Hendro memancarkan aura kuat yang berasal dari kekuasaan, identitas, uang dan statusnya. Saat Hendro mendekat, Wenny mundur tanpa sadar.Punggungnya terasa dingin dan Wenny pun bersandar ke dinding.Pandangannya tiba-tiba menjadi gelap. Hendro sudah mendekatinya, dia menopang tangannya ke dinding dan mendorong Wenny ke dinding.Hendro menatapnya sambil tersenyum, "Semua orang di Kota Livia tahu bahwa orang yang akan kunikahi itu Hana. Bukankah kamu berusaha keras menikahiku dan menjadi istriku? Kamu tidak keberatan saat itu, lalu kenapa bersikap munafik sekarang?"Waj

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 3

    Hendro mengangkat sudut bibirnya dengan sinis, "Wenny, cepat pulang!"Wenny tertawa, "Kenapa aku harus mendengarmu? Kita sudah bercerai, kenapa aku harus memanjakanmu?"Hendro menggertakkan gigi, "Mengenai alasan perceraian, aku memberimu kesempatan untuk menulis ulang!"Wenny tersenyum ceria. "Apa aku salah tulis, Hendro? Kamu sudah sadar setengah tahun, bukan? Tapi, kamu bahkan tidak pernah menggandeng tanganku selama setengah tahun ini. Sudah tiga tahun kamu menjadi vegetatif. Meskipun sekarang sudah sehat, aku cukup curiga ada yang salah dengan fungsi kejantananmu. Kamu tidak mampu menyentuh wanita! Segera cari dokter tradisional untuk memeriksanya. Semoga kejantananmu bisa segera kembali, ini merupakan doa terbaikku untuk perceraianmu.!"Hendro, "…"Pembuluh darah di dahinya sudah berdenyut.‘Wanita ini sungguh keterlaluan!’"Wenny, cepat atau lambat aku akan tunjukkan kekuatanku!""Maaf, kamu tidak punya kesempatan ini!""Wenny!"Setelah bunyi bip dua kali, telepon ditutup.Hendr

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 4

    Wenny datang.Setelah selesai berbelanja di mal, Fany langsung membawa Wenny ke Bar 1996, tempat di mana dia mengadakan pesta lajang untuk Wenny malam ini.Wenny tidak menyangka akan bertemu Hendro dan lainnya di sini, dia tentu juga mendengar mereka sedang menertawakannya.Wenny mengenal Alex dan yang lainnya yang ada di bilik mewah itu. Mereka semua adalah kenalan Hendro, Alex adalah sahabat Hendro. Hendro dan Hana pernah pacaran, mereka semuanya menyukai Hana. Alex bahkan memanggil Hana dengan sebutan "Kakak Ipar".Selama tiga tahun ini, Wenny sama sekali tidak bisa berbaur dengan lingkungannya, orang-orang ini tidak menyukainya.Label yang mereka berikan pada Wenny adalah "pengantin pengganti", "wanita jelek", "gadis desa"...Kalau seorang pria tidak mencintaimu, teman-temannya tidak akan menghormatimu.Fany sangat geram. Dia menyingsingkan lengan bajunya dan siap menyerang. "Aku bakal merobek mulut orang-orang ini!"Wenny meraih Fany dan berkata, "Fany, lupakan saja! Kami sudah be

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 266

    Ternyata kehilangan Hendro, rasanya sesakit ini.Wenny sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya yang bagus dari pria itu. Sebenarnya, pria itu sama sekali tidak memperlakukannya dengan baik. Namun dalam hidup ini, siapa yang tidak pernah mencintai satu atau dua orang berengsek? Dia memang mencintai Hendro.Tangan Wenny menggenggam erat liontin giok di tangan. Ini adalah liontin giok yang diberikan oleh Hendro. Wenny tahu, dia sudah benar-benar kehilangan pria itu.Wenny sudah kehilangan Kak Hendro miliknya.Saat itu, sebuah mobil mewah Rolls-Royce Phantom berhenti di tepi jalan. Di balik kaca depan yang mengilap, Hendro di kursi pengemudi sambil menatap Wenny. Dia mendapati wanita itu berjongkok di pinggir jalan dan memeluk tubuhnya sendiri sambil menangis tanpa suara.Sepasang mata hitam Hendro perlahan memerah. Jari-jarinya yang tajam terlihat mencengkeram erat setir.Hendro merasa seolah-olah hatinya disengat sesuatu. Rasa sakitnya tidak terlalu jelas, tetapi sebarannya rapat dan menu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 265

    Hendro, apa kamu pernah menyukaiku?Pertanyaan itu membuat Hendro tertegun sejenak.Suka.Dulu, Hendro pernah diam-diam menyadari perasaan berbeda yang dia miliki terhadap Wenny.Hendro pernah merasa berat untuk melepaskannya.Pernah merasa tertarik.Pernah ingin memiliki Wenny.Hendro memang pernah sedikit menyukai Wenny.Namun jika dibandingkan dengan Hana, perasaan kecil itu sama sekali tidak ada artinya.Berhubung sudah memutuskan untuk bercerai sekarang, Hendro ingin menebas semua keterikatan dengan tegas dan tanpa ragu.Hendro pun memberi tahu, "Wenny, orang yang kucintai adalah Hana."Pria itu berkata, orang yang dia cintai adalah Hana.Cahaya di mata Wenny perlahan-lahan padam. Sebenarnya dia tahu, dia tidak seharusnya mengajukan pertanyaan ini. Sebab, pertanyaan ini hanya akan membuat dirinya dipermalukan dan kalah telak.Namun, Wenny siap menerima kekalahan ini."Kalau begitu, mari kita bercerai."Hendro terdiam sejenak, lalu berkata, "Ambil kartu keluarga."Wenny tersenyum t

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 264

    Wenny kembali ke asrama putri. Tak lama kemudian, dia menerima panggilan video dari Yuvi.Wajah ceria Yuvi muncul di layar. Dia bertanya, "Wenny, gimana? Semalam, kamu sama Pak Hendro ...."Yuvi mengedipkan mata dengan ekspresi penuh godaan.Wenny membalas sambil tersenyum, "Yuvi, kenapa kamu masih belum pulang?""Aku jelas nggak mau mengganggu kalian berdua dong! Aku nggak mau jadi nyamuk," jelas Yuvi.Yuvi lalu melanjutkan, "Wenny, kali ini Pak Hendro bertindak sangat cepat soal Mona. Aku rasa dia pasti benar-benar menyukaimu. Kalian juga sudah tidur bareng dan jadi pasangan suami istri sungguhan. Aku harap, kelak kalian bisa menjalani hidup yang bahagia bersama."Wenny tidak tahu harus menjawab apa. Dia membuka bungkus sebuah permen susu Milkita dan memasukkannya ke dalam mulut. Begitu rasa manisnya memenuhi rongga mulut, dia pun berujar sambil tersenyum, "Aku mengerti, Yuvi. Cepatlah pulang."Yuvi berjanji, "Aku akan pulang malam ini.""Oke," balas Wenny.Wenny memutuskan sambungan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 263

    Hana meminta Hendro mengusir Wenny.Wenny pun menoleh ke arah pria itu.Saat itu, Hendro masih menggenggam tangan Hana. Dia perlahan mendongak untuk menatap Wenny.Tatapan mereka akhirnya bertemu.Hanya saja sebelum Hendro sempat mengatakan apa pun, Wenny sudah lebih dulu mengalihkan pandangannya. Dia melirik Hana sekilas, lalu tersenyum tipis. "Yang penting kamu baik-baik saja. Aku pergi dulu."Setelah itu, Wenny berbalik dan berjalan keluar.Hanya saja, Wenny tidak langsung pergi jauh. Dia berdiri di luar pintu, lalu diam-diam mendengarkan percakapan dari dalam ruangan.Di dalam, Hana mengeluh dengan sedih, "Hendro, aku mau tanya. Kamu sudah tidur sama Wenny ya?"Hendro melirik ke arah pintu, lalu mengalihkan pandangannya ke wajah pucat Hana. "Maaf, Hana."Hendro mengakuinya.Hana menggigit bibirnya kuat-kuat saat bertanya, "Hendro, kenapa? Bukankah kamu pernah bilang hubunganmu dengan Wenny sudah berakhir?"Sorot mata Hendro menjadi gelap. Ya, dia memang pernah mengatakan hubungan m

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 262

    Hendro menatapnya sekilas, lalu berbicara sambil mengangguk, "Oke."....Mereka berdua lalu tiba di rumah sakit. Begitu masuk ke bangsal VIP, mereka langsung melihat Hana.Hana terbaring di ranjang dengan wajah pucat. Dia mengenakan alat bantu pernapasan dan masih dalam keadaan koma. Pergelangan tangan kanannya dibalut perban tebal, bahkan sampai sekarang masih ada darah segar yang merembes keluar dari balutan tersebut.Saat melihat Hendro datang, Landy segera maju untuk menyapa, "Pak Hendro, akhirnya kamu datang."Namun, ekspresi Landy segera berubah kaku. Sebab, dia juga melihat Wenny yang berdiri di belakang Hendro.Raut wajah Landy langsung berubah. "Pak Hendro, kenapa kamu membawanya ke sini?"Wenny melihat ke arah ibu kandungnya sendiri, Landy, dengan tatapan dingin.Emosi Landy sedikit tak terkendali saat membentak, "Wenny, kamu masih berani datang ke sini?""Tadi malam, Hana merasa sesak di dada. Dia ingin Pak Hendro menemaninya. Kamu tahu jelas, tapi tetap saja menahan Pak Hen

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 261

    Wenny mengulurkan tangan karena ingin menyentuh wajah tampan Hendro.Namun, jari-jarinya yang putih dan ramping langsung ditangkap oleh seseorang. Hendro membuka matanya yang masih mengantuk.Pria itu menarik tangan kecil Wenny dan menciumnya lembut di bibir. Kemudian, dia menoleh untuk menatapnya sambil bertanya, "Sudah bangun?"Suara serak Hendro ketika baru bangun terdengar begitu dalam dan menawan.Dengan mata yang agak menunduk, Hendro menatapnya dengan penuh kehangatan.Wajah mungil sebesar telapak tangan Wenny memerah sedikit. "Sudah nggak pagi lagi, kita harus bangun."Hendro memeluk tubuhnya yang lembut ke dalam pelukan, lalu berujar, "Temani aku tidur sebentar lagi."Hendro masih ingin tidur sebentar lagi.Namun, Wenny sudah duduk. "Nggak bisa, ini asrama putri. Nanti kalau yang lain bangun, mereka akan melihatmu. Kamu harus cepat pergi."Hendro menaikkan ujung matanya yang panjang. Sorot mata tampannya memancarkan pesona dan godaan, seakan-akan memang sengaja menggoda Wenny.

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 260

    Namun, berbeda dengan hari ini. Hana telah menunggu dari tadi, tetapi dia tidak berhasil menunggu kedatangan Hendro.Hana merasa panik, makanya dia berkali-kali menghubungi Hendro.Namun, terdengar suara dingin dan mekanis. “Maaf, nomor yang kamu hubungan tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi.”Hendro tidak mengangkat teleponnya.Plak!Hana langsung membanting ponselnya ke dinding. Wajah indahnya kelihatan emosi.“Hana, kamu jangan marah. Kondisi jantungmu nggak bagus.” Landy menghibur Hana.Hana langsung mendorong Landy. “Apa mungkin aku nggak marah? Mona memang bodoh sekali. Awalnya kupikir trik kehamilan itu sudah cukup untuk mengamankan semuanya. Nanti kita tinggal susun perangkap, biar anak Mona mati di tangan Wenny. Selamanya Wenny nggak akan pernah bisa bangkit lagi. Tapi Mona benar-benar nggak bisa diandalkan!”“Sekarang Hendro sudah tahu cewek malam hari itu adalah Wenny. Hendro pasti pergi cari Wenny. Dia lagi temani Wenny!”Hana sangat takut Hendro mengetahui ken

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 259

    Tubuh lembut Wenny meluncur ke lantai. Untung saja ada lengan si pria yang memeluk pinggang lembutnya.Wenny hampir meleleh dalam ciuman membaranya.Hendro mengulurkan tangannya untuk membuka kancing pakaian Wenny. Dia bertanya dengan suara serak dan rendahnya, “Apa ada alat kontrasepsi di sini?”Wenny menggeleng tanda tidak ada.“Aku suruh sekretarisku antar kemari.” Hendro hendak mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Wenny segera menghentikannya. Hendro merasa menyuruh sekretaris mengantar alat kontrasepsi adalah masalah yang sangat normal. Hanya saja, Wenny malah merasa tidak tahu bagaimana menghadapi sekretarisnya di kemudian hari.“Jangan ….”Bibir tipis Hendro menempel di bagian lehernya, lalu mencium ke bawah. “Jangan apa?”Rambut pendek Hendro menusuk Wenny, menusuk bagian dagu lembut Wenny. Rasanya tertusuk itu sakit dan juga geli. Kedua tangan kecil Wenny menarik rambut pendek Hendro, lalu mendorongnya. “Hendro, jangan.”Pikiran Wenny sangat kacau. Dia tidak pernah kepikira

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 258

    Punggung indah dan lembut ditindih di atas keramik dinding. Air panas mengalir dari atas kepala, membasahi Wenny dalam seketika. Dia mengangkat tangannya untuk menindih pria di hadapannya. “Kamu lagi ngapain?”Air membasahi wajah tampan dan angkuh pria itu, mengalir turun mengikuti lekuk wajahnya yang tegas dan tampan.Dari jakun yang menonjol di lehernya ke tulang selangka yang menggoda, lalu mengalir ke bawah ….Sebuah pemandangan pria tampan yang sedang mandi benar-benar sangat menggoda.Tubuh Wenny seketika terasa terbakar. Dia seperti rusa kecil yang sedang terkejut saja. Dia tidak tahu harus melihat ke mana. Dia begitu panik dan terus menghindar.Hendro menindih Wenny di sisi dinding. Bibir tipisnya kelihatan sedang tersenyum. “Kenapa kamu semalu ini? Memangnya kamu nggak pernah melihat bagian mana dari tubuhku?”Wenny tidak menyangka Hendro akan menariknya ke dalam. Malam itu, Hendro di bawah kendali obat, dia memang sedang linglung, tapi sekarang dia sangat sadar.Wenny tidak p

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status