Share

Bab 835

Author: Sierra
Yuvi hanya membalas, "Nggak mau!"

Victor tertawa saking kesalnya, lalu memegang wajahnya dan langsung menciumnya.

Tidak lama kemudian, Victor merasakan air matanya. Yuvi menangis.

Tubuh Victor menegang. Dia segera melepaskannya, lalu duduk.

Rasa sakit yang tadi menusuk hilang, tetapi Yuvi tetap merasa tidak nyaman. Dia segera bangkit sambil merapikan pakaiannya. Pakaian di tubuhnya berantakan, sementara Victor sendiri sebenarnya hanya melonggarkan ikat pinggangnya, bahkan celananya tidak benar-benar terbuka.

Setelah merapikan diri, Yuvi turun dari ranjang dan berniat pergi.

Namun, pergelangan tangannya ditarik erat. Victor menahannya dan mendongak untuk menatapnya. "Sekarang, aku terlihat sangat jelek ya?"

Yuvi tertegun dan hendak berbicara.

Namun, Victor sudah melepaskannya sendiri. "Aku mengerti. Kamu boleh pergi."

Mengerti apa?

Hanya saja, Yuvi sudah tidak ingin berbicara dengannya. Dia membuka pintu dan keluar.

Yuvi berdiri di koridor. Dia menempelkan tubuh ke dinding dan berusaha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Su Wati
kanapa tidak minta tolonga kepada wenny kemana cerita si hendro sama weny
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 836

    Victor tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu.Dulu, Yuvi begitu menyukainya. Namun sekarang ketika melihat wajahnya, mungkin dia sudah tidak menyukainya lagi. Itu sebabnya, dia tidak mau melakukan hal itu dengannya.Hari ini, Victor jelas bisa merasakan penolakan dan penyangkalan Yuvi di atas ranjang.Tapi hari ini, memang dia yang terlalu terburu-buru."Kamu boleh keluar dulu.""Oke, Pak Victor."Darren pun pergi.Victor berdiri sendirian di dalam kantor. Dia menatap layar ponselnya. Jendela percakapan dengan Yuvi tetap sepi tanpa balasan.Victor tersenyum untuk mengejek dirinya sendiri. Namun tetap saja, dia mengirim dua kata. [Selamat malam.]....Yuvi beristirahat selama dua hari. Hari ini, Molita akan pulang, jadi dia bangun pagi-pagi untuk menyiapkan hal-hal yang disukai Molita.Saat itu, Nadya masuk dengan tergesa-gesa. "Yuvi, ada masalah besar!"Yuvi terkejut mendengarnya. "Bu, ada masalah apa?""Yuvi, awalnya pekerja yang bikin keributan itu sudah mulai goyah. Dia bernia

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 835

    Yuvi hanya membalas, "Nggak mau!"Victor tertawa saking kesalnya, lalu memegang wajahnya dan langsung menciumnya.Tidak lama kemudian, Victor merasakan air matanya. Yuvi menangis.Tubuh Victor menegang. Dia segera melepaskannya, lalu duduk.Rasa sakit yang tadi menusuk hilang, tetapi Yuvi tetap merasa tidak nyaman. Dia segera bangkit sambil merapikan pakaiannya. Pakaian di tubuhnya berantakan, sementara Victor sendiri sebenarnya hanya melonggarkan ikat pinggangnya, bahkan celananya tidak benar-benar terbuka.Setelah merapikan diri, Yuvi turun dari ranjang dan berniat pergi.Namun, pergelangan tangannya ditarik erat. Victor menahannya dan mendongak untuk menatapnya. "Sekarang, aku terlihat sangat jelek ya?"Yuvi tertegun dan hendak berbicara.Namun, Victor sudah melepaskannya sendiri. "Aku mengerti. Kamu boleh pergi."Mengerti apa?Hanya saja, Yuvi sudah tidak ingin berbicara dengannya. Dia membuka pintu dan keluar.Yuvi berdiri di koridor. Dia menempelkan tubuh ke dinding dan berusaha

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 834

    Kulitnya yang halus dan lembut seperti sutra membuat orang enggan melepaskannya. Victor dengan satu tangan mendorong naik gaunnya, sementara tangan lainnya berusaha membuka ikat pinggangnya. Suaranya terdengar serak. "Bukannya kamu bilang mau berterima kasih padaku? Aku maunya dengan cara ini. Boleh nggak?"Yuvi berusaha melawan. "Nggak boleh! Aku nggak mau!"Victor tertawa dingin. "Nona Yuvi benar-benar realistis! Lakukan sekali dengan aku, maka semua di antara kita akan kuanggap impas."Yuvi hampir kehilangan akal. Dia tidak mengerti, bukankah Victor sudah punya pacar? Kenapa dia masih memperlakukannya seperti ini?Yuvi benar-benar tidak ingin melakukan hal ini dengannya."Victor, jangan! Aku bilang jangan, apa kamu nggak dengar? Lepaskan aku! Sakit banget, kamu bikin aku kesakitan ... sakit banget ...."Yuvi terus berteriak kesakitan. Suara itu masuk ke telinga Victor dan membuat hatinya terasa geli bercampur tegang. Dia menunduk untuk menciumnya. "Jangan berteriak!"Kedua tangan mu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 833

    Victor menundukkan mata tajamnya untuk melihat Yuvi berusaha melepaskan diri, lalu tiba-tiba bertanya, "Apa maksudmu?"Bulu mata Yuvi bergetar halus. "Maksudku? Aku nggak ngerti apa yang Pak Victor katakan."Victor terkekeh dingin. Tangannya terulur untuk mencubit dagu kecil Yuvi. "Sebelumnya saat kamu mau minta tolong padaku, sikapmu nggak seperti ini. Saat itu, kamu begitu antusias. Apa perlu aku ingatkan lagi?"Adegan-adegan yang terjadi di klub pribadi sebelumnya kembali bermunculan dalam benaknya. Wajah mungil Yuvi seketika memerah tipis. "Pak Victor, lepaskan aku dulu!"Tawa dingin Victor terdengar makin keras. "Sekarang, krisis sudah berlalu. Aku sudah nggak punya nilai guna lagi, jadi Nona Yuvi mau mencampakkanku begitu saja dan mencari orang baru?"Yuvi menatapnya. "Apa maksudmu dengan cari orang baru? Pak Victor, bisa nggak jangan bicara sekasar itu?""Memangnya ucapanku salah? Bukannya Reagan itu orang barumu?" tanya Victor sambil menekan dagunya lebih keras. Dia menyeret wa

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 832

    Yuvi hampir saja menyemburkan sup yang baru diminumnya. "Bu, apa yang Ibu katakan? Aku sama sekali nggak punya pikiran seperti itu terhadap Kak Reagan!""Yuvi, usiamu juga sudah nggak muda lagi. Dulu kamu selalu nggak bisa melupakan Victor, tapi sekarang dia sudah punya kehidupan barunya sendiri. Kamu juga harus mulai kehidupan barumu. Masa muda seorang wanita cuma beberapa tahun saja. Barusan, Ibu dan Bibi Enrica sempat berbincang. Dia dengan halus menyampaikan keinginan agar kedua keluarga bisa terikat lewat pernikahan. Bibi Enrica sangat menyukaimu. Ibu dan Ayah juga sama-sama sangat menyukai Reagan."Di dalam lingkaran pergaulan mereka, Reagan memang orang yang menekuni ilmu, berkepribadian baik, sopan santun, dan tidak ada celanya. Nadya maupun Pak Angga sama-sama sangat menyukai pemuda itu.Yuvi membalas, "Bu, untuk sementara aku belum mempertimbangkan hal itu.""Yuvi, kalau begitu kamu harus segera mempertimbangkannya. Jangan keras kepala, nanti malah menyia-nyiakan masa mudamu.

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 831

    Mungkin hubungan antara mereka sebenarnya sudah berakhir sejak tiga tahun yang lalu.Namun tak disangka, kalau memang sudah ditakdirkan, ke mana pun pergi tetap bisa bertemu. Ketika Yuvi datang ke sini untuk makan, Victor juga ada di sini, bahkan berhenti tepat di depannya.Saat orang lain memuji bahwa dirinya dan Reagan sangat cocok, Yuvi hanya tersenyum sopan dan tidak mengatakan apa-apa.Hanya saja, senyuman itu justru memiliki makna yang berbeda ketika dilihat oleh VIctor. Bagaimanapun, kadang kala diam bisa diartikan sebagai persetujuan. Apalagi, Yuvi dan Reagan sama-sama belum menikah. Semua kemungkinan masih terbuka.Reagan membalas sambil tersenyum, "Kalian jangan bercanda lagi tentang aku dan Dik Yuvi. Aku sendiri nggak masalah, tapi Dik Yuvi ini seorang wanita. Wanita biasanya lebih gampang merasa malu."Begitu perkataan itu dilontarkan, para bos besar yang ada di sana tersenyum dengan makna tersirat. "Pak Reagan jelas-jelas melindunginya.""Dik Yuvi? Sepertinya, itu panggila

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status