Share

Bab 929

Author: Sierra
Victor meminta disuapi.

Untung saja cahaya di dalam studio bioskop sudah meredup menjadi temaram. Kalau tidak, wajah Yuvi yang memerah habis pasti akan terlihat jelas.

Dengan ujung jarinya yang putih dan halus, Yuvi menjepit sebutir popcorn, lalu menyuapkannya ke arah bibirnya. "Ini."

Victor membuka mulut dan memakan popcorn itu.

Saat Yuvi hendak menarik kembali tangannya, tiba-tiba Victor menggigit ujung jarinya.

Gerakan yang begitu ambigu itu membuat bulu mata panjang Yuvi bergetar keras. Rona merah di wajahnya langsung merembet sampai ke telinga yang putih pucat. Dia menggertak manja, "Apa yang kamu lakukan? Filmnya sudah mulai!"

Yuvi buru-buru menarik tangannya kembali, lalu duduk tegak lurus. Dia pura-pura serius menonton film.

Melihatnya seperti itu, sudut bibir Yuvi terangkat. Dia tersenyum.

Film pun dimulai. Ini adalah film romantis. Pemeran pria tampan dan pemeran wanita cantik. Dilihat saja sudah menyenangkan.

Awalnya masih sangat normal. Namun, setelah tokoh utama pria dan w
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nini Cen
cerita Wenny mana ? kok berkelanjutan. cerita Wenny aja belum tuntas. gimana Thor.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 932

    Yuvi memelotot ke arahnya dengan kesal.Victor mengulurkan tangan, lalu menjepit hidung mungilnya dengan jarinya. "Lapar nggak?"Yuvi menepis tangannya, lalu menjawab dengan jujur, "Lapar."Victor membalas, "Kalau begitu, aku akan masak untukmu."Victor menyingkap selimut dan turun dari ranjang, lalu mulai berpakaian.Yuvi tidak berani menatapnya. Namun jujur saja, di depan mata ada pria tampan luar biasa yang sedang berpakaian. Kalau tidak melihat rasanya rugi, kalau melihat jelas jadi jamuan yang menyenangkan bagi mata.Yuvi diam-diam mencuri pandang. Dia melihat Victor sudah mengenakan celana panjang, lalu mengambil kemeja putih. Tubuhnya termasuk tipe yang berotot saat tanpa pakaian, tetapi terlihat ramping saat berpakaian. Posturnya tinggi, tegap, penuh karisma, dengan gaya yang begitu memikat. Kini, ketika dia mengenakan kemeja putih dan perlahan memasangkan kancing satu per satu, pesonanya makin tak terbantahkan.Jemari panjang dan putihnya bergerak cekatan. Seolah-olah sadar ak

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 931

    Victor tersenyum tipis. "Nggak usah buru-buru."Yuvi tertegun sejenak. Apa maksud dari tidak usah buru-buru?Yuvi pun menoleh ke luar jendela. Dia menyadari jalan yang mereka tempuh sama sekali bukan jalan pulang ke rumahnya. Hari ini, sejak siang Victor sudah memaksanya ikut dan memegang penuh kendali kemudi. Sekarang sudah malam, tetapi dia tetap saja tidak membiarkannya pulang.Yuvi tak tahan lagi. "Pak Victor, kamu mau membawaku ke mana lagi? Aku mau pulang."Victor menoleh dan menatapnya sambil tertawa. "Kenapa begitu terburu-buru? Takut aku menghabisimu?"Yuvi membalas, "Pak Victor pasti bercanda. Dengan statusmu yang terhormat dan karaktermu yang begitu mulia, kamu tentu nggak akan mungkin menghabisiku, 'kan?"Yuvi bahkan berusaha menyanjungnya.Sayangnya, Victor jelas tidak terpancing. Sorot matanya dalam dan suaranya rendah ketika berbicara, "Itu tergantung, lihat dulu apakah kamu patuh atau nggak."Yuvi terdiam.Setengah jam kemudian, mobil mewah itu berhenti di depan sebuah

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 930

    Victor menunduk dan langsung mencium bibirnya.Yuvi seketika dibuat bingung oleh ciuman itu. Dia ingin mendorong Victor, tetapi pergelangan tangannya sudah terkunci kuat oleh genggaman Victor. Dia terus menunduk dan mencium Yuvi dengan penuh gairah.Film di layar masih terus berlanjut. Tokoh utama pria dan wanita di sana sudah masuk ke adegan puncak. Ciuman Victor pada Yuvi pun sama panasnya, seakan-akan dirinya adalah makanan penutup lezat yang ingin dia telan bulat-bulat.Tak lama kemudian, bibir tipis Victor mulai beralih jatuh di pipinya, lalu turun hingga ke helai-helai rambutnya yang harum lembut.Tubuh Yuvi menjadi lemas. Dia tidak menyangka, kencan pertama mereka menonton film malah berubah jadi begini.Yuvi buru-buru menahan. "Victor, jangan macam-macam, ini di bioskop!"Victor mengecup lembut telinganya yang putih pucat. "Tapi, aku nggak bisa menahan diri."Victor mengaku tidak bisa menahan diri.Nada suara dalam dan memikat itu menyapu di telinga Yuvi. Itu terdengar seperti

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 929

    Victor meminta disuapi.Untung saja cahaya di dalam studio bioskop sudah meredup menjadi temaram. Kalau tidak, wajah Yuvi yang memerah habis pasti akan terlihat jelas.Dengan ujung jarinya yang putih dan halus, Yuvi menjepit sebutir popcorn, lalu menyuapkannya ke arah bibirnya. "Ini."Victor membuka mulut dan memakan popcorn itu.Saat Yuvi hendak menarik kembali tangannya, tiba-tiba Victor menggigit ujung jarinya.Gerakan yang begitu ambigu itu membuat bulu mata panjang Yuvi bergetar keras. Rona merah di wajahnya langsung merembet sampai ke telinga yang putih pucat. Dia menggertak manja, "Apa yang kamu lakukan? Filmnya sudah mulai!"Yuvi buru-buru menarik tangannya kembali, lalu duduk tegak lurus. Dia pura-pura serius menonton film.Melihatnya seperti itu, sudut bibir Yuvi terangkat. Dia tersenyum.Film pun dimulai. Ini adalah film romantis. Pemeran pria tampan dan pemeran wanita cantik. Dilihat saja sudah menyenangkan.Awalnya masih sangat normal. Namun, setelah tokoh utama pria dan w

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 928

    Victor menunggunya?Orang yang semalam ingin dia ajak makan malam di restoran Barat itu sebenarnya adalah dirinya?Yuvi benar-benar terkejut. Dia tiba-tiba teringat bagaimana semalam Victor pulang dengan amarah meluap, lalu langsung menekannya di ranjang untuk menghukumnya. Apakah waktu itu dia mengira Nissa adalah dirinya?Bagaimana mungkin?Bukankah seharusnya Victor membencinya?Bagaimanapun, sebelumnya Yuvi begitu tega memutuskan hubungan mereka. Dia selalu mengira di hati Victor hanya ada kebencian terhadapnya.Victor menatap ke arahnya. "Mau makan apa?"Yuvi ragu-ragu. "Kamu saja yang pesan."Victor pun memesan beberapa hidangan. Manajer restoran mengangguk. "Baik, Pak Victor. Mohon tunggu sebentar."Setelah itu, manajer restoran pun pergi.Yuvi melihat ke arahnya. "Victor, semalam kamu benar-benar menungguku?"Victor meliriknya sekilas. "Menurutmu?"Kalau memang Victor menunggunya, itu artinya dia ingin kembali bersama Yuvi?Yuvi tentu sangat ingin bersama lagi dengannya. Namun,

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 927

    Victor tersenyum. "Nona Yuvi, semalam sebenarnya siapa yang menyiksa siapa? Perlu aku bantu mengingat kembali?"Yuvi membalas, "Aku ...."Victor melanjutkan, "Semalam bahkan sebelum aku menyentuhmu, kamu sudah merengek minta aku lebih lembut. Posisi ini nggak boleh, posisi itu juga nggak mau. Mau melakukan lagi pun nggak boleh."Yuvi langsung menutup mulut Victor dengan tangan. Dia tidak membiarkannya bicara lebih jauh. Apa dia tidak merasa malu saat mengucapkan itu?"Pak Victor, sudah dapat keuntungan, jangan berpura-pura jadi korban!""Apa maksudmu?""Memang benar semalam aku protes, tapi protesku nggak ada gunanya. Kamu juga nggak mendengarkanku, 'kan?"Jakun Victor bergerak naik turun. Dia mengulurkan tangan dan mencubit dagu mungil Yuvi, lalu memaksa wajahnya terangkat. "Kalau lain kali kamu berani bikin aku marah lagi, aku akan pastikan kamu nggak bisa turun dari ranjang. Mengerti?"Yuvi kehabisan kata-kata."Masih berani bilang protesmu nggak ada gunanya? Kalau bukan karena prot

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status