Share

104. Pondok Tetua

Pemuda di sisi Kaliya kembali mengisi mangkuk dengan kacang polong. Dan hal itu berhasil menarik perhatian Kaliya.

“Ah, terima kasih. Kurasa ini sudah cukup,” ucap Kaliya cepat.

Pemuda itu mengangguk dan menjawab dengan bahasanya. Mungkin Kaliya akan mengartikan itu sebagai ungkapan terima kasih.

Perempuan iblis itu juga disuguhi segelas besar minuman berwarna keunguan. Sepertinya itu adalah racikan dari buah anggur. Entahlah. Kaliya juga belum banyak mengetahui perihal tumbuh-tumbuhan di bumi. Tapi ketika Kaliya meneguk minuman itu, rasa tenang berhasil merambat ke sekujur tubuhnya. Dia merasa jadi lebih rileks.

Sesekali diliriknya Orlando dan Alex. Kedua pria itu makan dengan lahap. Mereka juga meminum bir yang diberikan oleh para penghuni. Salah satunya adalah wanita. Dan entah kenapa, Kaliya mendengus tanpa sadar ketika melihat wanita itu terus saja menempel di sebelah Orlando.

“Hati-hati Kaliya, matamu bisa melompat keluar!”

Kaliya terhenyak, dan mendapati sosok Alex sudah berada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status