Home / Romansa / Cinta di Bawah Langit NYC / Bab 3: Sisi lain Ankara

Share

Bab 3: Sisi lain Ankara

Author: Erwingg
last update Last Updated: 2021-04-09 09:46:25

***

Ibu adalah dia yang selalu mengkhawatirkan dirimu, mencemaskanmu, atau bahkan mendikte dirimu bagaimana cara hidup yang menurutnya baik. Begitulah Ankara, ia tumbuh atas perintah Ibunya, membuat lelaki tampan itu tak bebas untuk menikmati hidup.

Ankara masih mengetik di komputernya saat mendapat panggilan telepon dari Ibunya, Inggrid Mahendra. Ibunya memberitahu kalau Paris Mahendra saudaranya pergi dari rumah. Ya, dialah Paris. Tak pernah dipandang sebagai lelaki dewasa. Selalu merepotkan dan hanya merusak nama keluarga Mahendra Orlando.

Mahendra adalah nama kakek mereka dari pihak Ayah, Hermawan Mahendra. Sementara Orlando merupakan nama kakek mereka dari pihak Ibu, Inggrid Mahendra Orlando. Mata Ankara berwarna biru, tak mengusir fakta kalau mereka punya keturunan darah Orlando, mereka blasteran.

"Biarkan saja, Ma. Aku rasa Parro butuh dunianya sendiri. Mama tidak usah mencemaskannya." 

Ankara tak pernah sedikit pun mengadu domba atau bahkan menjadi provokator di dalam keluarganya. Sebisa mungkin ia ingin menjadi pemersatu.

"Dengar, Ankara. Kepergian Paris hanya akan merusak nama baik keluarga. Itu berarti namamu yang baik akan ikut tercoreng, Sayang. Kau masih ingat terakhir kali? Saat dia mengamuk di Duffs? Sampai seminggu lebih Mama tidak bisa tidur dibuatnya." 

Ankara merenung sambil mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu. Paris ditahan petugas keamanan karena memukul seseorang di Duffs, salah satu kafe terkenal di kota itu. Memang orang tua Ankara selalu memperhatikan karir lelaki itu.

Paris juga pernah berkelahi dengan orang kulit hitam, sebab pria itu menyebut Paris orang Asia yang kampungan. Ankara masih memikirkan beberapa kejadian  memalukan yang dilakukan Paris ketika Inggrid ibunya berkata, "Mama pun harus menanggung malu ketika Mona James datang tadi. Dia kecewa tanpa adanya Paris. Mama menyuruhnya pulang tepat saat ia sampai di rumah. Kau tahu betapa malunya Mama akan hal itu?" 

Ankara geleng kepala saat mendengar penjelasan Ibunya. Ia mengerti betul bagaimana saudaranya, Paris. Paris pasti malu dengan kebiasaan Ibunya yang suka menjodohkan--memilihkan pasangan untuk mereka.

"Pantas saja Parro pergi. Mama menyewa gadis online lagi? Mencarikannya kekasih? Kalau aku jadi Parro mungkin aku akan melakukan hal yang sama." 

Paris adalah lelaki bebas. Dia melakukan apa saja yang ia mau sementara Ankara? Dia tidak bisa berkata tidak ke Ibunya.

"Dan kau tidak pernah melakukannya, Ankara. Nyatanya adalah kau memilih wanita pilihan Mama, bukan? Kau mencintai Grace seperti yang Mama inginkan." Grace, istri Ankara memang pilihan Inggrid.

Ankara bergeming bersamaan dengan tangannya mengepal. Selama ini ia terlalu penurut. Berusaha mencintai wanita pilihan Ibunya. Dia tidak pernah bebas, hanya berusaha dewasa dan mengalah, mengabaikan keinginannya demi mewujudkan keinginan Ibunya. Ankara tumbuh seperti robot sama seperti yang diucapkan Paris.

"Ankara, kau masih di sana?"

Pertanyaan Ibunya membuyarkan lamunan Ankara. Dia melepaskan kepalan tangannya, menegaskan sesuatu dalam kepalanya. Dia akan baik-baik saja selama dia menuruti kemauan Ibunya.

"Ya. Aku tetap mendengarnya, Ma."

"Baguslah kalau kau dengar nasihat Mama." 

Inggrid mendengus. Dia menambahkan,  "Cukup rawat Grace dengan baik. Pastikan cucu Mama lahir sehat tanpa adanya cacat. Dan satu lagi, bujuk Paris pulang. Yakinkan dia untuk berkencan dengan Mona. Dia akan lebih baik kalau tetap berada di lingkungan rumah."

Ya, Grace sedang mengandung bayi mereka. Inggrid, Ibunya selalu mendesak Ankara untuk punya anak sehingga Ankara tak ada pilihan lain untuk memprogramkan, memiliki bayi meskipun dia belum siap. Perkataan Ibunya adalah sebuah perintah.

"Ya. Aku akan melakukannya."

Ankara menutup teleponnya setelah mengucapkan itu. Dia masih orang yang sama seperti beberapa tahun lalu. Dia masih orang yang tak bisa membantah ucapan Ibunya. Ankara menghentikan pekerjaannya pada komputer. Lalu mencari Grace di luar ruang kerjanya. Ia menelusuri Apartemennya dengan memanggil lembut istrinya.

"Grace?"

Ankara melangkah menuju kamarnya. Di sanalah ia menyaksikan wanita itu menyetrika pakaiannya. Grace tersenyum padanya saat pandangan keduanya beradu. 

"Apa kau sudah minum vitamin dan susu hamilnya?" Grace mengangguk.

"Aku sudah meminumnya," katanya, Grace mengamati mimik wajah suaminya lalu berkata, "Jangan terlalu mencemaskanku." Grace menenangkan. 

Wanita itu selalu merasa tidak enak bila Ankara menatap pilu ke arahnya seperti tidak ada cinta. Hambar, tanpa rasa manis. Mereka hidup sedatar-datarnya tembok. 

Ankara melepas kancing atas kemeja putihnya kemudian duduk di hadapan istrinya. "Kau tahu bahwa tanpa cinta pun kita bisa hidup bersama. Aku tahu kau masih setia menungguku. Percayalah, aku hanya perlu melupakan dia. Itu saja." 

Ankara menggenggam tangan istrinya. Memberikan binar harapan yang membuat Grace bahagia. Ankara menyebut seseorang dengan kata "dia", dan Grace tidak pernah bertanya.

"Kau tahu, melupakan tidak mudah." Grace memulai kata-katanya. 

"Setia pun tidak mudah. Kita berada di level kesulitan yang sama." Grace muram, memegangi perutnya yang kini membesar. Entah sampai kapan Ankara bisa mencintainya.

"Aku tidak tahu apakah memiliki bayi bagian dari cintamu? Ataukah hanya sekadar untuk menyenangkan kedua orang tuamu? Kau harus tahu, Ankara. Aku tidak sekuat yang kaupikirkan. Ketika aku sudah lelah maka aku akan meninggalkanmu." 

Ankara tidak membalas. Perlahan bibirnya menyentuh kening istrinya. "Aku tidak akan membiarkanmu pergi, Grace. Sekali pun aku tidak mencintaimu, aku akan tetap mempertahankanmu. Mengejarmu saat kau pergi atau setidaknya memberikanmu harapan untuk tinggal di sisiku," bisiknya pelan. 

Grace meringis, meremas seprei kuat-kuat. Telinganya terasa panas setiap kali Ankara mengatakan tak mencintainya. Seburuk itukah rupanya? Grace tak percaya hidupnya begitu malang. Berakhir dengan lelaki yang tidak mencintainya. Chantelle Grace adalah mantan penari balet terkenal New York, sangat mudah baginya mendapatkan pria tampan seperti Ryan Reynolds, atau model tampan semacam Simon Nessman.

Grace bangkit. "Apa kau benar-benar berpikir aku akan tetap bertahan dengan hubungan ini? Aku bisa saja pergi, Ankara! Aku bisa melakukannya kapan pun aku mau!" Grace nyaris berteriak. 

Ankara berdiri, memegang kedua bahu istrinya lalu memberikan kecupan hangat di pipinya. Grace tak bergerak, membiarkan suaminya menyapu bibirnya. Ankara selalu melakukan itu setiap kali Grace merasa muak akan hubungan mereka.

"...."

"Jangan bahas ini lagi, Grace. Biarkan Ibu dan Ayahku bahagia dengan bersatunya kita. Kumohon, Grace. Mengertilah posisiku. Aku tidak punya ruang bahagia ketika kuputuskan bahagianya Ibuku menjadi bahagiaku. Berpura-puralah bahagia dengan keluarga kita." Ankara meyakinkan istrinya setelah dia berhasil memberikan ciuman ke Grace.

"Sampai kapan kita begini?" 

Grace bertanya lembut, semua kemarahannya sebelumnya padam. Setiap kali Grace marah, Ankara tidak tersulut emosi. Ankara memberikan perlakuan manis. Grace tidak sanggup memarahinya setiap kali mata indah Ankara memelas.

"Sampai suatu hari aku bisa mencintaimu." 

Ankara tidak tahu memberikan jawaban apa. Dia hanya mampu memberi harapan dan harapan semu untuk istrinya. Lagipula, sudah setahun lebih mereka bersama dan mereka baik-baik saja.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta di Bawah Langit NYC   Bab 100: Happy

    ***Menjadi bagian dari Mahendra Orlando merupakan hal paling menyenangkan bagi Grace. Selain mendapatkan kebahagiaan berupa harta berlimpah, ia pun mendapatkan suami dan putra tampan yang selalu mewarnai hari-hari Grace. Membuatnya merasa hidupnya sangat menakjubkan.Wanita itu sangat bangga karena putranya tumbuh dengan sangat baik, sesuai dengan yang ia harapkan. Earth bukanlah anak nakal, dan itu selalu membuat Grace tersenyum. Earth adalah Ankara kedua, seperti salinan. Versi yang sama dengan Ankara.Bagi Earth, jika ia menyenangkan orang tuanya. Itu sudah menyenangkan hatinya juga. Sifatnya itu membuat orang sekelilingnya menyukai pribadi anak itu. Meskipun usianya masih muda, Earth sudah perhatian kepada semua orang terutama ibunya.Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang Earth berusia lima tahun. Dia tumbuh menjadi anak baik yang disayangi banyak orang. Tak tanggung-tanggung, kakek neneknya mera

  • Cinta di Bawah Langit NYC   Bab 99: Travis-Ester

    ***Saat Paris menyadari Travis dan Ester merupakan dua orang yang pernah saling mencintai. Dia memberikan kode kepada Jessica untuk mengalihkan pembicaraan. Mereka berusaha tidak mengungkit soal hubungan percintaan. Mereka membahas hal lain.Sebab mereka tahu Ester sedang menjomblo sedangkan Travis mungkin saja memiliki pujaan hati bernama Chloe? Bukankah Travis terakhir kali dekat dengan wanita itu? Paris berpikir bahwa tidak adil bagi Ester ketika mereka membahas soal hubungan cinta."Liliana juga sangat lucu. Aku tidak terlalu suka anak-anak. Akan tetapi kadang-kadang aku merasa bangga melihat mereka. Jujur saja, anak-anak cukup memberikan kebahagian. Apalagi bayi mungil seperti Liliana."Setelah lama mengobrol, Travis mendadak membahas soal anak. Ester berusaha untuk tidak peduli. Sejak tadi, ia tidak pernah melirik ke arah Travis. Dia fokus memandangi Jessica dan Paris. Sebetulnya lebih sering

  • Cinta di Bawah Langit NYC   Bab 98: Liliana

    ***Sembilan bulan berlalu terasa begitu cepat. Seolah sembilan bulan itu hanyalah sembilan hari. Jessica melahirkan anak pertamanya bersama Paris. Anak itu berjenis kelamin perempuan. Mereka menamainya dengan Liliana Mahendra Orlando.Kehadiran Liliana melengkapi kebahagiaan Paris dan Jessica. Rumah tangga dua orang itu menjadi begitu harmonis. Mereka merawat Liliana dengan baik. Mereka kompak menjaga bayi cantik itu. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mengeluh karena kehadiran bayi itu.Liliana adalah segala yang diinginkan Paris dan istrinya. Anak itu sumber kebahagiaan terbesar mereka. Kebahagiaan yang selalu mereka damba-dambakan. Mereka memutuskan untuk tidak menyewa perawat. Bukan karena mereka tidak mampu. Mereka jelas memiliki banyak uang.Hanya saja, Jessica mau mengabdikan dirinya untuk merawat Liliana dengan tangannya sendiri. Kasih sayang orang tuanya yang sempat didapatkan Jessica, hanya sampai ia remaja. Jessica

  • Cinta di Bawah Langit NYC   Bab 97: Malam bergairah

    ***Hari ulang tahun Grace merupakan hari yang paling membahagiakan untuk wanita itu. Kebahagiaan Grace menyebar pada Ankara. Melihat istrinya bahagia membuat pria itu tak berhenti menampilkan senyuman manis.Beruntung, senyuman itu hanya disaksikan Grace saja. Memang itulah yang diharapkan Grace. Dia tidak mau membagi segala hal menakjubkan dari suaminya. Ankara adalah miliknya.Grace tidak mau membagi keindahan suaminya kepada orang lain termasuk ketampanannya.Ankara berhasil memberikan kejutan kepada istrinya. Kejutan tersebut membuat Grace sangat terkesan. Sudah lama sekali ia mengharapkan liburan, dan Ankara baru menghadiahkan liburan untuknya tepat di hari ulang tahunnya.Liburan ke Prancis.Ankara mewujudkan liburan ke Prancis sesuai janjinya dahulu. Ankara pernah berjanji akan mengajak Grace liburan ke sungai Seine jika sudah sembuh dari lumpuhnya.Kini harapan itu sudah terwujud. Mereka su

  • Cinta di Bawah Langit NYC   Bab 96: Love is You

    ***Tidak hanya omong kosong semata. Paris benar-benar mengikuti saran kembarannya. Dia mengambil alih beberapa jabatan penting dalam perusahaan keluarga mereka.Keputusan Paris tersebut membuat orang tuanya sangat senang. Sudah lama sekali mereka mengharapkan Paris melakukan itu. Keputusan itu disambut baik oleh pihak keluarga.Akhirnya Paris memutuskan bergabung dengan bisnis keluarga tanpa harus dipaksa. Jessica pun tidak terlalu mempermasalahkan jika suaminya melakukan itu. Jessica sudah diterima baik oleh keluarga Paris seutuhnya, sehingga keputusan lelaki itu sejalan dengan situasi mereka."Bagaimana pekerjaannya? Aku berharap kamu menikmati pekerjaanmu." Jessica hanya menginginkan yang terbaik untuk suaminya.Paris baru saja pulang dari kantor milik orang tuanya. Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari olehnya terkait bisnis keluarganya. Paris belum terlalu memahami seperti apa caranya memimpin perusahaan besar. Ada perbedaan

  • Cinta di Bawah Langit NYC   Bab 95: Cinta di bawah langit NYC

    ***Johnny memberikan pelayanan terbaik. Dia merekomendasikan banyak barang ekslusif di tokonya. Meskipun kebanyakan barang di tempat itu murah meriah. Grace tetap sangat antusias membeli barang di tempat itu. Kualitasnya tidak terlalu buruk.Aksesoris yang tersedia memang tak ada duanya. Bahkan merek mahal sekali pun belum mengeluarkan aksesoris serupa dengan barang di toko tempat Johnny bekerja itu.Tak henti-hentinya Grace memandangi gelang custom pasangan yang ada di tangan kanannya. Gelang itu menuliskan namanya dan Ankara. Hanya dengan melihat nama mereka berdampingan, membuat Grace sangat terpukau. Dia amat sangat bahagia."Kau tampak sangat menyukai gelangnya," komentar Jessica pada Grace.Mereka sudah ada di kafe setelah berbelanja di toko suvenir Johnny.Ketika semua orang sibuk makan, Paris malah sibuk melukis keluarga bahagia Ankara dan Grace seperti janjinya sebelumnya. Paris melirik ponselnya sesekali la

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status