Share

Bab 133 : Kebenaran

Penulis: Dinis Selmara
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-02 18:56:25
“Kak Ara yang membantu Fany,” lanjutnya. Tatapan yang sebelumnya penuh keraguan kini penuh tekad untuk mengungkap kebenaran.

Ia menjelaskan bahwa saat itu dirinya lari karena panik dan ketakutan. Ada seseorang yang mengikutinya, membuatnya berlari tanpa arah hingga masuk ke dalam hutan untuk bersembunyi—karena ia benar-benar tak tahu siapa yang mengejarnya.

Fany menghela napas panjang, lalu melirik ke arah Kinara. Ia mengingat saat akhirnya tertangkap oleh Aditama, dan baru saat itulah ia sadar—orang yang mengejarnya sejak awal ternyata adalah Kinara dan Aditama.

“Kak Ara datang. Dia peluk Fany. Tapi … Fany terlalu takut, hingga kemudian tidak ingat lagi.”

Ruangan mendadak sunyi seperti hampa udara. Dita menegang di kursinya, mengeraskan rahangnya.

Selanjutnya, kuasa hukum Kinara mengajukan bukti yang mereka miliki—rekam medis dari rumah sakit yang menangani Fany sesaat setelah ia tak sadarkan diri. Ia menjelaskan bahwa Kinara dan Aditama segera membawa Fany yang pingsan ke rumah sakit
Dinis Selmara

Kaaakk ... aku langsung umumin ya pememang giveaway-nya. Selamat kepada kak @Kania Putri, @ChiekAl, dan @Eany Ajjach. Silakan DM aku di medsos ya ... Terima kasih juga yang tak terhingga untuk semua pembaca Aditama yang sudi memberi gift dan GEM, serta waktunya untuk menemani couple ini. Masih ada beberapa bab sebelum tamat yaaww... See you

| 14
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
dasar manusia ngg bersyukur, tamak ada yg mau nerima apa adanya malah bikin ulah
goodnovel comment avatar
ChiekAL
bahkan kekasihmu pun bersaksi untuk fany juga araaa Selat menempuh hidup baru ya dit... nikmatilah kehidupanmu di asuh oleh negaraaa... enak kok di penjaraaa ga kudu mikirin makan ama tempat tingal dit.. sudah di sediakan......
goodnovel comment avatar
ChiekAL
alhamdulillah dapetttt anuu dari Adit..... yyeyyyee berkah lancar rejekinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 134 : Bahagia Kinara

    Pelukan Kinara dan Aditama perlahan terlepas saat mereka melihat Fany mendekat, ditemani oleh psikolog-nya. Wajah mungil itu tampak lebih tenang dari sebelumnya, meski jejak lelah masih tergurat jelas.Kinara merentangkan tangan, menyambut sang adik dengan hangat. Fany langsung memeluknya erat.“Kakak bangga sekali dengan Fany,” bisik Kinara lembut di telinga adiknya.“Fany nggak mau Kak Ara disakiti … kayak Fany,” lirihnya.Kinara menggeleng pelan, mengusap rambut sang adik.“Tidak ada yang tersakiti, Sayang. Kita semua akan baik-baik saja. Karena kebenaran selalu menemukan jalannya, sekejam apa pun orang mencoba mencelakai kita. Apa yang Fany lakukan … sudah sangat benar.”Fany mengangguk, kembali mengeratkan pelukannya.***Malam harinya, mereka pulang dengan hati yang lebih tenang. Rumah terasa benar-benar seperti rumah malam ini penuh kehangatan.Suasana di meja makan begitu berbeda. Ada tawa kecil, ada obrolan ringan, ada cinta yang mengalir tanpa dibuat-buat. Aditama tak bisa be

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 133 : Kebenaran

    “Kak Ara yang membantu Fany,” lanjutnya. Tatapan yang sebelumnya penuh keraguan kini penuh tekad untuk mengungkap kebenaran.Ia menjelaskan bahwa saat itu dirinya lari karena panik dan ketakutan. Ada seseorang yang mengikutinya, membuatnya berlari tanpa arah hingga masuk ke dalam hutan untuk bersembunyi—karena ia benar-benar tak tahu siapa yang mengejarnya.Fany menghela napas panjang, lalu melirik ke arah Kinara. Ia mengingat saat akhirnya tertangkap oleh Aditama, dan baru saat itulah ia sadar—orang yang mengejarnya sejak awal ternyata adalah Kinara dan Aditama.“Kak Ara datang. Dia peluk Fany. Tapi … Fany terlalu takut, hingga kemudian tidak ingat lagi.”Ruangan mendadak sunyi seperti hampa udara. Dita menegang di kursinya, mengeraskan rahangnya.Selanjutnya, kuasa hukum Kinara mengajukan bukti yang mereka miliki—rekam medis dari rumah sakit yang menangani Fany sesaat setelah ia tak sadarkan diri. Ia menjelaskan bahwa Kinara dan Aditama segera membawa Fany yang pingsan ke rumah sakit

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 132 : Playing Victim

    Udara dalam ruang pemeriksaan itu pekat oleh ketegangan. Kinara duduk tegak, siapa sangka dia kembali mendatangi ruangan ini, tapi bukan sebagai pelapor melainkan yang dilaporkan. Dan yang melaporkannya adalah saudara tirinya sendiri yang menyeret namanya dalam laporan pidana.Kinara bersama kuasa hukumnya, sementara di seberang meja, penyidik utama membuka map berisi berkas tebal. Dita duduk di sisi lain ruangan, bersama pengacaranya. Wajahnya dingin, penuh kemenangan, seolah yakin semua sudah diatur rapi agar nama Kinara terpuruk sejatuh-jatuhnya.“Saudari Kinara, hari ini Anda kami panggil untuk menjalani pemeriksaan lanjutan atas laporan dugaan penculikan, penganiayaan, dan eksploitasi anak yang dilayangkan oleh pihak pelapor atas nama Dita Arimbi,” ucap penyidik dengan suara datar.Kinara mengangguk tenang. “Saya paham.”Sejumlah barang bukti tambahan yang diajukan Dita membuat Kinara hanya bisa menggeleng pelan. Wanita itu benar-benar memanfaatkan teknologi untuk merancang skenar

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 131 : Pemeriksaan Awal

    Pesan masuk dari Nana membuat Kinara membeku sejenak sebelum akhirnya tertawa sumbang. Ia melangkah sedikit menjauh, membuka lampiran dokumen dari sang asisten—panggilan pemeriksaan resmi. Dita benar-benar melapor Kinara dengan tuduhan yang tidak masuk akal, playing victim ini akan berakhir seperti apa. Tapi kali ini, Kinara tak akan tinggal diam. Kinara tidak gentar. Justru ada bara kecil yang menyala di matanya—ia tak sabar ingin melihat sejauh apa kelicikan sang kakak mampu bertahan di hadapan kebenaran. Tanpa ragu, ia meneruskan pesan panggilan pemeriksaan itu kepada Dito. Tak lama berselang, telepon dari Dito masuk. Nada suaranya terdengar penuh kejut. Ia terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, terlalu jauh, hingga tidak tahu perang dingin antara kakak dan adiknya. Dito mengatakan akan bicara dengan Dita, meminta sang kakak menarik gugatan itu. Namun, bukan ini tujuan Kinara menghubungi Dito. “Bukan itu maksudku, Mas,” ucapnya datar, tapi tegas. “Aku hanya ingin Mas tahu, aku

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 130 : Liburan Sejenak

    Hari wisudanya telah tiba. Aditama mengenakan setelan jas formal dengan dasi anggun yang dililitkan Kinara sendiri, Aditama tampak gagah sekaligus bahagia. Kinara di sisinya, mengenakan gaun panjang berwarna nude lembut, menyamai gaya elegan yang dipilih suaminya. Hari ini bukan hanya tentang pencapaian akademik, tapi juga perayaan kecil dari perjalanan panjang mereka.Sementara itu, Fany tidak ikut serta ke acara wisuda. Gadis kecil itu memilih tetap di hotel, ditemani oleh psikolog pendamping dan Vano, asisten kepercayaan Aditama. Mereka memang tidak tinggal di apartemen milik Aditama selama berada di Singapura, melainkan menginap di hotel mewah yang memiliki fasilitas lengkap dan lingkungan yang lebih ramah untuk Fany yang masih dalam masa pemulihan.Fany tidak keberatan berbagi kamar dengan psikolog, malah senang bisa cerita banyak sama beliau.Kinara merasa sedikit beban lepas dari dadanya. Ada cahaya kecil dalam diri Fany yang mulai menyala kembali.Aditama menikmati waktu bersam

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 129 : Hari yang Lebih Baik

    Apa yang Dita katakan sebelumnya seakan tak lebih dari gertakan semata. Hingga kini, tak ada panggilan resmi atau surat pemanggilan hukum yang ditujukan pada Kinara. Hari-hari terus berganti, minggu pun berlalu. Dalam kurun waktu itu, Fany menunjukkan perubahan yang menggembirakan. Ia mulai membuka diri terhadap kehadiran Kinara dan Aditama. Ketegangan di matanya mulai memudar. Sorot curiga itu kini digantikan dengan keteduhan. Ia belajar mempercayai—dan yang terpenting—merasa dihargai.Interaksi mereka tak lagi kaku. Fany bahkan tak keberatan saat Kinara menyentuh rambutnya untuk membenarkan poni atau saat Aditama menepuk bahunya dengan lembut. Kedekatan yang dahulu terasa mustahil kini tumbuh dengan perlahan. Saat waktunya tiba, Fany akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Ia tinggal bersama Kinara dan Aditama di apartemen, menempati kamar mungil yang dulu adalah ruang kerja Aditama. Pria itu dengan senang hati menyulap ruangannya menjadi tempat yang nyaman, lengkap dengan go

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status