Beranda / Romansa / Cinta di Ujung Perpisahan / Bab 24 : Hari Yang Menyenangkan

Share

Bab 24 : Hari Yang Menyenangkan

Penulis: Dinis Selmara
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-12 14:31:36
Usai adegan peluk-pelukan, Kinara menjauh dari Aditama dan mencari Aji yang ternyata tengah sibuk menyantap hidangan pembuka di hadapannya. Semua makanan telah tersaji rapi di meja prasmanan, tak jauh dari tempat Aji duduk.

Kinara melirik Aji dengan kesal. Lelaki itu malah menawarinya makan tanpa rasa bersalah.

“Sumpah, malah asik makan,” omel Kinara.

“Diambilin tadi sama pelayan, ini hidangan pembuka,” jawab Aji sambil menunjuk menu di depannya.

Pandangan Kinara kemudian jatuh pada Aditama yang tengah mendekat.

“Kita makan di luar—” ucap Aditama, tapi terpotong.

“Di sini saja,” potong Kinara ketus.

Aditama tak melanjutkan kalimatnya, hanya mengangguk paham. Ia lalu menarik kursi di samping Aji dan duduk di sana, karena kursi di sebelah Kinara sudah wanita itu tempati tasnya.

Aditama meminta pelayan untuk menyajikan makanan di meja mereka. Mata Kinara membulat melihat semua menu yang terhidang—semuanya adalah makanan kesukaannya. Ia juga baru menyadari bahwa bunga-bunga yang menghiasi
Dinis Selmara

FYI, akak-akak terzeyeng : Bab Sandiwara #2 aku salah copy paste, jadi kurang openningya hihi... yang aku post malah endingnya. Peace! Masih menunggu acc editing. Sepertinya senin baru di acc huhu ... . Sayang Aji nggak tahu kalau Kinara sudah menikah gaes. Soalnya Aji mesti tahu nama lengkap guest lecture kesayangannya onoh hihi ...Aditama bakal ketempelan ulat keket :-D

| 34
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (44)
goodnovel comment avatar
Dilla dilawan
dih si rindu ini sok care banget sama anaknya. belum tau aja dia kelakuan sheila itu gimana kmrn2. apa kabar yah kl nnt adit ngenalin ara ke rindu... apalagi kl udah berhasil cerai mereka. baru juga mau happy lepas dr menantu yg ga like. eh anaknya malah bawa si menantu balik lagi...
goodnovel comment avatar
Dilla dilawan
hadeh mak lampir pake acara dateng segala ke johor buat nyusulin adit. orang adit lagi bahagia gitu malah dirusak mood nya sama si mak lampir. asli yah ga tau malu banget sih itu mak lampir? dia yang duluan ninggalin adit malah skrg dengan ga tau malunya pake acara mo balikan lagi.
goodnovel comment avatar
Chaaa
Aji yg orang baru aja bisa liat kalau Aditama tulus dengan Ara..tapi Kinara merasa masih punya status sebagai istri yg harus dijaga.. tinggal Aditama aja tuh gak ingat udah jadi suami.. walaupun tanpa sadar yg dikejar istrinya sendiri sih..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 133 : Kebenaran

    “Kak Ara yang membantu Fany,” lanjutnya. Tatapan yang sebelumnya penuh keraguan kini penuh tekad untuk mengungkap kebenaran.Ia menjelaskan bahwa saat itu dirinya lari karena panik dan ketakutan. Ada seseorang yang mengikutinya, membuatnya berlari tanpa arah hingga masuk ke dalam hutan untuk bersembunyi—karena ia benar-benar tak tahu siapa yang mengejarnya.Fany menghela napas panjang, lalu melirik ke arah Kinara. Ia mengingat saat akhirnya tertangkap oleh Aditama, dan baru saat itulah ia sadar—orang yang mengejarnya sejak awal ternyata adalah Kinara dan Aditama.“Kak Ara datang. Dia peluk Fany. Tapi … Fany terlalu takut, hingga kemudian tidak ingat lagi.”Ruangan mendadak sunyi seperti hampa udara. Dita menegang di kursinya, mengeraskan rahangnya.Selanjutnya, kuasa hukum Kinara mengajukan bukti yang mereka miliki—rekam medis dari rumah sakit yang menangani Fany sesaat setelah ia tak sadarkan diri. Ia menjelaskan bahwa Kinara dan Aditama segera membawa Fany yang pingsan ke rumah saki

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 132 : Playing Victim

    Udara dalam ruang pemeriksaan itu pekat oleh ketegangan. Kinara duduk tegak, siapa sangka dia kembali mendatangi ruangan ini, tapi bukan sebagai pelapor melainkan yang dilaporkan. Dan yang melaporkannya adalah saudara tirinya sendiri yang menyeret namanya dalam laporan pidana.Kinara bersama kuasa hukumnya, sementara di seberang meja, penyidik utama membuka map berisi berkas tebal. Dita duduk di sisi lain ruangan, bersama pengacaranya. Wajahnya dingin, penuh kemenangan, seolah yakin semua sudah diatur rapi agar nama Kinara terpuruk sejatuh-jatuhnya.“Saudari Kinara, hari ini Anda kami panggil untuk menjalani pemeriksaan lanjutan atas laporan dugaan penculikan, penganiayaan, dan eksploitasi anak yang dilayangkan oleh pihak pelapor atas nama Dita Arimbi,” ucap penyidik dengan suara datar.Kinara mengangguk tenang. “Saya paham.”Sejumlah barang bukti tambahan yang diajukan Dita membuat Kinara hanya bisa menggeleng pelan. Wanita itu benar-benar memanfaatkan teknologi untuk merancang skenar

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 131 : Pemeriksaan Awal

    Pesan masuk dari Nana membuat Kinara membeku sejenak sebelum akhirnya tertawa sumbang. Ia melangkah sedikit menjauh, membuka lampiran dokumen dari sang asisten—panggilan pemeriksaan resmi. Dita benar-benar melapor Kinara dengan tuduhan yang tidak masuk akal, playing victim ini akan berakhir seperti apa. Tapi kali ini, Kinara tak akan tinggal diam. Kinara tidak gentar. Justru ada bara kecil yang menyala di matanya—ia tak sabar ingin melihat sejauh apa kelicikan sang kakak mampu bertahan di hadapan kebenaran. Tanpa ragu, ia meneruskan pesan panggilan pemeriksaan itu kepada Dito. Tak lama berselang, telepon dari Dito masuk. Nada suaranya terdengar penuh kejut. Ia terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, terlalu jauh, hingga tidak tahu perang dingin antara kakak dan adiknya. Dito mengatakan akan bicara dengan Dita, meminta sang kakak menarik gugatan itu. Namun, bukan ini tujuan Kinara menghubungi Dito. “Bukan itu maksudku, Mas,” ucapnya datar, tapi tegas. “Aku hanya ingin Mas tahu, aku

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 130 : Liburan Sejenak

    Hari wisudanya telah tiba. Aditama mengenakan setelan jas formal dengan dasi anggun yang dililitkan Kinara sendiri, Aditama tampak gagah sekaligus bahagia. Kinara di sisinya, mengenakan gaun panjang berwarna nude lembut, menyamai gaya elegan yang dipilih suaminya. Hari ini bukan hanya tentang pencapaian akademik, tapi juga perayaan kecil dari perjalanan panjang mereka.Sementara itu, Fany tidak ikut serta ke acara wisuda. Gadis kecil itu memilih tetap di hotel, ditemani oleh psikolog pendamping dan Vano, asisten kepercayaan Aditama. Mereka memang tidak tinggal di apartemen milik Aditama selama berada di Singapura, melainkan menginap di hotel mewah yang memiliki fasilitas lengkap dan lingkungan yang lebih ramah untuk Fany yang masih dalam masa pemulihan.Fany tidak keberatan berbagi kamar dengan psikolog, malah senang bisa cerita banyak sama beliau.Kinara merasa sedikit beban lepas dari dadanya. Ada cahaya kecil dalam diri Fany yang mulai menyala kembali.Aditama menikmati waktu bersam

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 129 : Hari yang Lebih Baik

    Apa yang Dita katakan sebelumnya seakan tak lebih dari gertakan semata. Hingga kini, tak ada panggilan resmi atau surat pemanggilan hukum yang ditujukan pada Kinara. Hari-hari terus berganti, minggu pun berlalu. Dalam kurun waktu itu, Fany menunjukkan perubahan yang menggembirakan. Ia mulai membuka diri terhadap kehadiran Kinara dan Aditama. Ketegangan di matanya mulai memudar. Sorot curiga itu kini digantikan dengan keteduhan. Ia belajar mempercayai—dan yang terpenting—merasa dihargai.Interaksi mereka tak lagi kaku. Fany bahkan tak keberatan saat Kinara menyentuh rambutnya untuk membenarkan poni atau saat Aditama menepuk bahunya dengan lembut. Kedekatan yang dahulu terasa mustahil kini tumbuh dengan perlahan. Saat waktunya tiba, Fany akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Ia tinggal bersama Kinara dan Aditama di apartemen, menempati kamar mungil yang dulu adalah ruang kerja Aditama. Pria itu dengan senang hati menyulap ruangannya menjadi tempat yang nyaman, lengkap dengan go

  • Cinta di Ujung Perpisahan   Bab 128 : Rubah Licik

    “Kamu terlalu gegabah, Dita. Tidak ada strategi,” ucap kekasihnya dengan nada dingin.“Aku akan lakukan apa pun. Fany itu emas.” Mata Dita membara, penuh obsesi.“Tapi lawanmu kali ini bukan orang sembarangan. Meski ipar-mu itu berdiri di atas kakinya sendiri tanpa sokongan kekuasaan keluarganya, tapi dia bukan tipe yang membiarkan orang mengacaukan keluarganya.”“Justru istrinya yang mengacak hidupku!” Dita berseru, napasnya tersengal oleh amarah. “Sudah punya segalanya, masih juga serakah menginginkan Fany. Harusnya dia tetap jadi Kinara yang dulu—polos, tidak tahu apa-apa. Sejak kapan dia berubah? Sejak kapan dia jadi begitu ambisius dan serakah?”“Tapi tetap hati-hati, kamu masih berada dalam pengawasan sanksi administratif.”Dita mengangguk patuh—duduk di samping kemudi mobil dengan senyum puas mengembang di wajah. Dia memiliki beberapa bukti—foto dan video yang sangat menguntungkannya, serta dokumen yang sudah dimanipulasinya dengan cermat. Ada pula beberapa bukti pendukung yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status