Share

Bab 102

"Kedepannya kalau ibumu tahu aku mandul, dia pasti nggak menyukaiku."

"Kakekmu juga nggak menyukaiku, aku takut kalau aku menikah denganmu, nasibku akan lebih buruk dari Yara."

Yudha mengerutkan keningnya dan sebuah pikiran terlintas di benaknya, dia bisa menemukan keluarga lain yang lebih cocok untuk Melanie.

Melanie tidak memberinya kesempatan untuk membuka mulut.

"Selain kamu siapa yang bersedia menikah dengan wanita yang mandul, siapa yang akan memperlakukanku dengan tulus?"

Melanie menarik lengan Yudha sambil menangis. "Yudha, aku hanya memilikimu."

"Baiklah, jangan menangis." Yudha akhirnya tidak tahan. "Saya nggak mengatakan apa-apa. Kamu hanya perlu menunggu dengan tenang, jangan sia-siakan usahamu untuk sesuatu yang nggak perlu."

Melanie mengangguk dengan patuh.

Dia tahu masalah ini adalah titik lemah Yudha dan juga penyelamatnya.

"Yudha, aku lapar." Melanie menyeka air matanya dan menatap Yudha dengan tatapan memelas.

"Oke, kita pergi makan." Yudha menghela napas dan menganta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status