Share

Bab 5 salingg diam

Berlama-lama

Mungkin, ini yang namanya nyaman.

Berlama-lama denganmu.

Tak melakukan apa-apa.

Selain saling diam menatap pantai.

Atau tiduran menatap langit di taman belakang kampus.

Melihat bintang-bintang berlarian.

Menikmati momen diam yang lama.

Kita tidak perlu apa-apa lagi untuk merasakan bahagia.

Berjam-jam tanpa suara, masih bisa membuat kita ingin berdua.

Aku senang menatapmu, yang tiba-tiba menatapku lama.

Di matamu, aku selalu merasa lebih baik.

Aku tak pernah merasa sendiri.

Aku selalu punya teman, bahkan saat aku sudah pulang.

Di kepalaku kau kuajak ke mana-mana.

Mendatangi tempat-tempat tak terduga.

Itulah alasan, kenapa aku selalu ingin bertemu denganmu.

Aku suka mengusap keningmu.

Menggodamu,"Ih, jerawatan".

Atau sekadar membelai rambutmu, "Ih, kamu ketombean, ya?" Kamu cemburut, dan akutertawa.

Lalu, kita diam untuk waktu yang lama.

Menikmati lamat-lamat kebersamaan. Memandang hal yang ada di pandangan.

Meski sibuk dengan pikiran masing-masing.

Namun, kita tak pernah merasa resah satu sama lain.

Hingga hari ini, kita masih suka melakukan hal yang sama.

Saling menerka-nerka isi kepala.

Tanpa pernah menuntut satu sama lain.

Tanpa pernah membahas hal-hal lain.

Kita hanya menikmati suasana yang membuat kita larut.

Meski bisa saja kehilangan datang seketika, tetapi kita tetap percaya.

Rasa nyaman ini adalah bahagia.

Lalu kenapa harus takut, kalau akhirnya kita saling jatuh cinta?

   

      

     

pikiran masing-masing.

Pernah merasa resah

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status