Share

Bab 173

Penulis: Bertha
Mendengar hal itu, Maxim langsung mengerutkan alis. "Ricardo saja nggak masuk ke silsilah keluarga, Keluarga Hasiholan pasti akan pilih Carlos dulu."

Eliza segera mengganti ekspresinya jadi tampak sedih dan berlinang air mata. "Aku sudah bersamamu selama ini dan anak kita sudah sebesar ini, kamu malah bilang dia nggak pantas?"

"Bukan begitu maksudku ...." Maxim buru-buru mencoba menenangkannya.

"Sampai sekarang ayahmu bahkan nggak mau mengakui kita berdua. Dia itu anak kandungmu, tapi tetap saja nggak bisa masuk dalam silsilah keluarga. Semua orang mengira dia cuma anak haram ...." Tangisan Eliza semakin menjadi-jadi.

Wajah Maxim tampak tidak nyaman. Meskipun sudah pensiun, memang ayahnya masih memegang kendali atas keluarga dan perusahaan sampai sekarang. Kekuasaan dan keputusan utama tetap ada di tangan Arham.

Selain itu, Carlos sejak kecil dididik langsung oleh Arham, sehingga membuatnya jauh lebih disukai dibanding adiknya. Peluang untuk mewarisi kekuasaan pun jelas lebih condong k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 206

    Carlos mendengus dingin dan bertanya, "Kalian tahu siapa Maxim?"Ketiganya langsung mengangguk. Tentu saja mereka tahu, itu adalah ayah Carlos.Tadinya mereka masih bertanya-tanya kenapa Carlos menanyakan hal itu, tetapi kemudian suara dingin Carlos terdengar."Dia sampai pingsan karena dimarahi olehku, sekarang masih belum keluar dari rumah sakit. Kalau kalian juga mau merasakan hal yang sama, silakan terus berdiri di sini."Ketiga bos itu tidak bisa berkata-kata untuk sesaat."Haha. Pak Carlos, silakan lanjut bicara dengan Pak Zayn. Aku baru ingat ada yang mencariku ...." Wisnu tertawa canggung."Aku juga ada urusan, pamit dulu ya. Semoga ke depannya kita bisa bekerja sama dengan baik," sambung Mandra.Keduanya pun buru-buru pergi sambil menyeret Lukas yang salah bicara tadi. Mereka lenyap dari keramaian dengan penuh rasa malu. Mungkin mereka tidak akan berani menyapa lagi di lain waktu.Padahal sebelumnya tidak pernah terdengar kabar bahwa Carlos punya temperamen seburuk ini. Sampai

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 205

    Carlos bertanya pada petugas keamanan di pintu apakah ada orang yang keluar. Saat petugas menjawab tidak ada, dia langsung kembali masuk ke dalam ruangan pesta. Dia berjalan menyusuri kerumunan dan mencari Zayn dengan panik, tanpa memperhatikan siapa pun yang berbicara dengannya.Setelah mencari selama beberapa menit, Carlos akhirnya melihat Zayn sedang bercanda dan mengobrol dengan santai di tengah kerumunan. Dia mengepalkan tinjunya dengan erat dan menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu mengambil segelas sampanye dan bergabung dengan mereka dengan santai.Zayn melirik ke arah Carlos yang mendekat dengan ujung matanya, lalu menyeruput sampanye sedikit.Saat para bos itu pun berbicara dengan Carlos, salah satu dari menatap kedua pria itu dan berkata sambil tersenyum, "Pak Zayn dan Pak Carlos adalah pemuda yang berbakat, sosok terbaik di antara semua pemuda yang mewarisi perusahaan keluarga. Kelak kalian juga akan menjadi keluarga, kakak ipar dan adik ipar."Zayn langsun

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 204

    Zayn secara refleks mengangkat kepalanya. Namun, saat pandangan keduanya bertemu, tatapan mereka langsung terlihat tegang."Pak Zayn pasti sangat kecewa, 'kan? Yang datang bukan wanita yang lembut dan harum, jadi merusak semangat berburumu di sini. Bagaimana kalau aku kirim pesan agar ada wanita yang menemanimu di sini?" kata Carlos dengan nada penuh sindiran.Zayn berdiri tegak, lalu mengejek, "Aku rasa yang ingin berburu wanita itu Pak Carlos, aku hanya kebetulan mengambil posisimu. Aku pergi saja, jangan salahkan aku ya."Carlos menatap Zayn, lalu membalas dengan marah, "Aku nggak gampang tergoda seperti Pak Zayn. Aku sudah punya keluarga dan tahu menjaga kehormatan pria."Mendengar perkataan itu, Zayn mengernyitkan alisnya. Dia sangat ingin membalas sindiran Carlos, tetapi dia tidak ingin memulai pertengkaran. Dia tersenyum sinis dan berkata, "Ya, kamu memang pria baik yang menjaga kehormatan sampai kehilangan istri. Dia sudah mau cerai sama kamu. Oh ya. Istri sudah masuk rumah sak

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 203

    "Kamu pasang iklan dulu. Kalau Carlos berani membeli, kamu tinggal di rumahku saja. Dia benar-benar gila. Mau akuisisi tempat kerjamu, sekarang masih mau beli tempat tinggalmu. Kenapa dia nggak sekalian saja beli seluruh Kota Ruksa ini?" keluh Zoya.Tamara hanya terus makan dan mengunyah dengan diam karena Carlos ini memang bermasalah dan bahkan sangat bermasalah. Demi mengikatnya kembali untuk disiksa, Carlos bisa melakukan apa pun. Dia tidak boleh kembali ke sana lagi.Saat Zoya memainkan ponselnya sambil makan, muncul pesan dari kakaknya."Tamara, kalau ada sisa makanan, boleh bungkus?" tanya Zoya sambil menatap Tamara.Tamara yang tersadar kembali pun bertanya, "Kenapa mau dibungkus?""Kakakku bilang tertarik dengan iga rebusmu, mau coba," jawab Zoya."Nanti aku akan buatkan yang baru lagi untuknya," kata Tamara. Dia tidak mungkin membiarkan orang makan makanan sisa, apalagi Zoya sudah banyak membantunya."Jangan, nggak perlu buat yang baru lagi. Dia nggak pantas. Kita makan saja,

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 202

    "Oh ya. Soal cerai dengan Carlos, ingat bagi hartanya dengan rata. Aku kenal Kak Alex, aku akan minta dia berusaha membuat Carlos keluar dari rumah dengan tangan kosong," kata Zoya sambil mendengus.Tamara belum sempat cerita pada Zoya soal pengacara. Pihak pengacara yang tadi sore menghubunginya dan baru satu jam yang lalu dia memilih Firma Hukum Bostan. Dia tidak menyangka kakaknya Zoya ternyata mengenal bos firma hukum ini, mereka bahkan sempat membahas tentang kasus ini.Saat mendengar cerita dari Zoya, Tamara merasa agak canggung. Namun, canggungnya juga tidak bertahan lama. Lagi pula, yang akan dibicarakan mereka adalah Carlos karena mereka semua berasal dari lingkaran yang sama."Aku nggak tulis minta harta di surat cerai, aku akan keluar tanpa bawa apa-apa," kata Tamara."Kamu bodoh ya? Kenapa nggak minta?" tanya Zoya."Karena aku nggak mau ada masalah lain dengannya. Kalau nggak minta harta, proses cerainya akan lebih lancar," jawab Tamara."Carlos sendiri yang nggak mau cerai

  • Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai   Bab 201

    Saat ini sudah waktunya pulang kerja. Orang-orang dari departemen SDM juga sudah meminta maaf, mereka bahkan sempat dimarahi atasan mereka. Peter mengantar Zoya keluar dengan senyuman, sedangkan para karyawan ada yang lembur dan ada yang pulang.Di dalam lift."Terima kasih sudah membelaku hari ini," kata Tamara yang berterima kasih sambil merangkul tangan Zoya."Huh. Setelah kejadian hari ini, seharusnya nggak ada orang di departemenmu yang berani mengganggumu lagi. Mereka pasti sudah kapok," kata Zoya dengan angkuh."Tapi, kenapa nggak minta Jacob langsung memecat mereka? Mengganggu mata saja," tambah Zoya.Tamara menjelaskan, "Rekaman suara itu aku sendiri yang lalai, aku seharusnya nggak menelepon di kantor. Gosip antar karyawan itu sudah biasa terjadi di perusahaan mana pun. Tapi, Kak Jacob segera membubarkan grup itu, jadi nggak terlalu berpengaruh padaku."Tamara menyandarkan kepalanya di bahu sahabatnya, lalu melanjutkan, "Surat laporan itu tentang statusku belum menikah di res

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status