Share

Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang
Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang
Author: Alvita

Bab 1

Author: Alvita
Di vila yang kosong, Keira Cintami duduk di atas sofa dalam diam. Sampai waktu yang sangat lama, pintu vila baru terbuka. Ethan Surapto berjalan masuk dari luar. Ketika melihat Keira, dia tertegun sejenak. Kemudian, ekspresinya menjadi dingin.

“Hari ini, Ava demam. Buat apa kamu telepon aku berkali-kali?”

Keira bangkit dari sofa, tetapi masih tetap menunduk tanpa berbicara. Meskipun Keira tidak menjawab, Ethan juga tidak pergi. Setelah sesaat, Keira baru menjawab dengan suara yang kecil, “Waktu itu, aku ada urusan mau cari kamu.”

“Urusan apa? Bukannya kamu berdiri di sini dengan keadaan baik? Memangnya kamu bisa ada urusan apa?”

Penjelasan Keira tidak dipahami oleh Ethan. Ethan malah berujar dengan nada yang lebih dingin lagi, “Bukannya sudah kubilang Ava lagi nggak enak badan? Hari ini, aku mau temani dia seharian. Kenapa kamu sengaja berbuat begini?”

“Keira, sudah kubilang, jangan taruh perasaan nggak masuk akal seperti itu terhadapku. Aku ini pamanmu. Kita nggak mungkin bersama! Kalau kamu bersikap begini lagi kelak, sebaiknya kamu langsung pindah keluar saja.”

Seusai berbicara, Ethan langsung membanting pintu dan naik ke kamarnya.

Di lantai bawah, Keira masih berdiri diam di tempat. Dia menatap punggung Ethan dalam diam, lalu bergumam, “Paman, maaf. Nggak ada kelak lagi. Soalnya, aku sudah mati.”

Suara Keira sangat kecil. Ethan yang sudah naik ke lantai atas sama sekali tidak mendengar ucapannya ini. Namun, Keira tidak peduli. Dia duduk kembali di sofa, tetapi tidak bisa menahan diri untuk tidak mengenang masa lalu.

Sebenarnya, Ethan bukanlah paman kandung Keira. Ethan hanyalah teman ayahnya. Sejak masih sangat kecil, dia sudah sangat lengket dengan Ethan dan memanggilnya kakak. Setiap kali, Ethan akan mengoreksinya dengan sabar.

“Bukan kakak, tapi paman.”

Ketika Keira benar-benar harus mengoreksi panggilannya, dia baru berusia delapan tahun. Pada saat itu, kedua orang tuanya kecelakaan dan langsung meninggal dunia. Dia pun dijemput pulang ke rumah Ethan.

Keira bagaikan bunga mawar yang dirawat Ethan dengan hati-hati. Dia memberikan hampir semua kasih sayangnya kepada Keira.

Ketika pertama kali Keira tiba di kediaman Keluarga Surapto, dia yang tidak terbiasa tinggal di rumah orang lain pun tidak dapat tidur semalaman. Ethan yang dengan sabar menidurkannya sambil bekerja.

Sejak kecil, tubuh Keira lemah dan dia sering sakit-sakitan. Hidupnya harus bergantung pada obat-obatan. Pada saat Keira berusia 12 tahun, anggota Keluarga Surapto yang lain tidak setuju Ethan lanjut merawat Keira yang membutuhkan biaya pengobatan besar. Mereka pun buka suara dan menyuruh Ethan mengusirnya.

Ethan tidak setuju dan lebih rela keluar dari kediaman Keluarga Surapto dan membangun hidupnya sendiri asalkan bisa lanjut merawat Keira. Setelahnya, Ethan mengandalkan kemampuannya sendiri untuk mendirikan Grup Sutami dan mengembangkannya ke tingkatan yang tidak kalah dari Grup Surapto. Oleh karena itu, hubungannya dengan Keluarga Surapto baru membaik.

Pada saat Keira berusia 15 tahun, dia ikut serta dalam kegiatan tamasya yang diselenggarakan sekolah. Tak disangka, mereka malah tertimpa bencana tanah longsor dan Keira nyaris meninggal. Pada saat-saat kritis, Ethan tidak peduli pada semua bahaya dan memasuki area pegunungan yang dalam demi menyelamatkannya.

Sejak kecil, apa pun yang diinginkan Keira, meskipun itu bintang di langit, Ethan akan langsung menyetujuinya tanpa ragu.

Namun, hal yang meninggalkan kesan paling mendalam bagi Keira adalah pada tahun orang tuanya baru meninggal. Saat itu, tubuhnya sangat lemah. Pernah sekali, dia demam tinggi dan dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat di rumah sakit selama tiga hari, dia baru sadar.

Ketika sadar, Keira sangat takut. Dia pun memeluk Ethan sambil menangis tersedu-sedu, lalu bertanya pada Ethan dengan suara tercekat, “Paman, aku sudah mau mati?”

Pada saat itu, Ethan menjawab, “Kei, selama aku nggak setuju, siapa pun nggak akan bisa membawamu pergi dari sisiku. Meski itu Dewa Kematian, aku pasti juga akan merebutmu dari sisinya.”

Ethan memegang janjinya itu dan benar-benar melindungi Keira selama sepuluh tahun penuh. Dari Keira berusia delapan tahun sampai 18 tahun, tidak peduli sesulit apa pun itu, Ethan tidak pernah menelantarkan Keira.

Namun, ketika rumah mereka dirampok hari ini dan Keira ditikam belasan kali, tidak peduli berapa banyak kali Keira menelepon Ethan, Ethan malah menolak semua panggilan dari Keira hanya demi merawat Ava yang demam.

Ava Salim muncul dalam hidup Keira dan Ethan dari tiga bulan yang lalu. Pada hari itu, Keira memanfaatkan kesempatan saat Ethan tertidur lelap untuk menciumnya. Tak disangka, Ethan malah langsung bangun dan bertanya dengan dingin apa yang sedang dilakukannya.

Berhubung Ethan sudah menangkap basah tindakannya, Keira juga tidak menyembunyikannya lagi dan memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya. Namun, Ethan malah langsung menolaknya dengan tegas. Matanya juga dipenuhi dengan keabsurdan.

Demi membuat Keira menyerah, Ethan bahkan sering melakukan kencan buta. Pada akhirnya, dia pun membawa pulang Ava yang memenuhi standarnya dari berbagai aspek. Setiap hari, mereka akan memamerkan kemesraan mereka di hadapan Keira.

Sebelum meninggal, salah satu panggilan Keira sempat diangkat oleh Ava sekali. Namun, begitu telepon itu diangkat dan sebelum Keira sempat meminta tolong, Ava sudah berkata, “Keira, ada apa? Ethan lagi masakkan bubur untukku. Dia nggak punya waktu untuk jawab teleponmu.”

Seusai berbicara, Ava langsung memutuskan sambungan telepon.

Pada detik sambungan telepon itu terputus, Keira juga mengembuskan napas terakhir. Setelah meninggal, jiwanya tidak langsung hilang karena obsesinya. Dewa Kematian yang merasakan keanehan ini pun mencari Keira.

Sementara itu, Keira memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat sebuah kesepakatan dengan Dewa Kematian. Dia menukar kesempatan untuk bereinkarnasi dan rela jiwanya musnah selamanya demi kembali ke dunia fana selama tujuh hari dan menyelesaikan urusannya yang belum selesai.

Keira berjalan ke depan kalender. Jika Ethan cukup perhatian, dia pasti akan menyadari bahwa hanya ada tujuh lembar kertas dalam kalender ini. Dia menyobek lembaran pertama, lalu bergumam, “Paman, ini hari pertama aku ucapkan selamat tinggal padamu.”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 24

    Ethan akhirnya pergi. Setelah Keira melakukan prosedur keluar rumah sakit sendiri, Ethan akhirnya menerima transferan biaya rumah sakit dari Keira. Dia sama sekali tidak ingin menerimanya. Apa daya, pesan yang dikirim Keira selanjutnya tidak dapat membuatnya menolak.[ Ethan, keadaan keluargamu kurang bagus, jangan paksakan diri. Aku sanggup bayar biaya pengobatanku sendiri. Kalau kamu jadi harus menambah sebuah pekerjaan paruh waktu gara-gara aku, hatiku nggak akan tenang. ]Ethan menunduk dengan sedih. Mungkin karena mimpinya akhir-akhir ini makin banyak, sikap dan tindakannya makin mirip dengan orang dalam mimpinya itu. Namun, orang dalam mimpi adalah pewaris Grup Suwarto. Meskipun memutuskan hubungan dengan Keluarga Suwarto, dia juga dapat mengandalkan kemampuannya sendiri untuk mendirikan sebuah perusahaan baru yang sukses.Sementara itu, Ethan Judika tidak memiliki apa-apa. Dia bahkan hanyalah seorang mahasiswa miskin yang belum tamat kuliah. Setelah kembali ke asrama, Ethan be

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 23

    Bukan karena Keira menyesal. Jawabannya sebelum jiwanya musnah masih berlaku. Meskipun terdapat penyesalan, dia tidak menyesal. Namun, pada saat itu, masih ada sebuah hal yang tidak dikatakannya, ‘Hanya saja, kalau ada kehidupan mendatang, aku nggak mau jatuh cinta sama Ethan lagi.’Pada hari itu, Keira benar benar mengira jiwanya akan musnah. Sekarang, dia memang sudah diberi kesempatan untuk hidup lagi. Namun, dia tidak ingin terlibat dengan Ethan lagi. Dia ingin hidup untuk dirinya sekali.Ketika Keira terbangun dari mimpi, itu sudah keesokan sorenya. Dia mencium aroma disinfektan yang menyengat dan melihat langit-langit yang putih bersih. Rasa sakit samar dari tusukan jarum di punggung tangannya dan infus yang menetes di sampingnya membuatnya seketika tahu di mana dirinya berada.Keira menoleh dan melihat Ethan yang berbaring di sisi tempat tidur. Tidurnya sepertinya tidak nyenyak. Keira juga melihat jenggot samar di dagunya. Dia seharusnya tidak beristirahat dengan tenang semalama

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 22

    Keira bermimpi sangat panjang. Dia tidak dapat melihat jelas wajah tokoh utama dalam mimpinya, tetapi merasa bahwa itu adalah dirinya dan Ethan.Di dalam mimpi, ada seorang pria yang namanya sama dengan Ethan, tetapi marganya berbeda. Pria itu bukan seorang mahasiswa miskin, melainkan pewaris Grup Surapto. Pria itu rela pindah dari kediaman Keluarga Surapto dan melepaskan statusnya sebagai calon pewaris demi merawat seorang gadis kecil yang tidak memiliki hubungan keluarga dengannya, juga bertubuh lemah dan sering sakit-sakitan. Dia adalah paman yang paling menyayangi gadis itu.Pria itu membesarkan si gadis, memberinya perlakuan yang paling istimewa, menyayangi dan memanjakannya sampai tingkatan meskipun si gadis menginginkan bintang di langit, dia juga akan memberikan bintang itu kepada si gadis.Dari si gadis berusia 8 sampai 18 tahun, pria itu membesarkannya 10 tahun penuh. Namun, si gadis malah “tidak tahu malu” dan jatuh cinta pada walinya. Tidak ada orang yang memahaminya, term

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 21

    “Ada apa kamu mencariku hari ini?” tanya Keira dengan nada sebiasa mungkin. Dia berusaha keras menekan sedikit rasa aneh dalam hatinya. Sementara itu, Ethan yang wajahnya masih agak merah pun bertambah merah setelah mendengar pertanyaan Keira. Dia mengeluarkan sebuah kantong dari sakunya dan menyerahkannya kepada Keira. Ketika berbicara, suaranya tanpa terasa mengecil, “Kak Keira, ini untukmu.”Melihat Ethan hendak memberikannya hadiah, Keira buru-buru mendorong kembali kantong itu ke arah Ethan. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan hendak menolak.Namun, Ethan seperti bisa menduga reaksi Keira ini dan langsung mengeluarkan barang dari dalam kantong. Itu adalah sebuah syal rajut berwarna putih. Jika diamati dengan cermat, akan terlihat ada beberapa bagian yang rajutannya kurang rapi. Sangat jelas bahwa itu adalah syal buatan tangan.Ucapan Ethan selanjutnya juga langsung membuktikan pemikiran Keira itu.“Sekarang, aku nggak punya banyak uang dan nggak bisa memberimu hadiah yang maha

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 20

    Setelah meredakan situasi kacau dalam kamar, Keira yang baru hendak beristirahat mendengar notifikasi pesan masuk dari ponselnya. Itu adalah pesan dari Ethan.[ Kak Keira, maaf aku sudah tumpahkan buburmu hari ini. Gimana kalau aku traktir kamu makan lain hari? ]Tiba-tiba, ada kepala seseorang yang bersandar di bahu Keira. Setelah membaca isi pesan yang ditampilkan layar ponsel Keira, terdengar suara familier Sanny berkata, “Apa kataku! Lihat, dia mau traktir kamu makan! Dengar-dengar, keluarganya kurang berada. Apa namanya ini kalau bukan suka!”Saat mendengar Ethan berasal dari keluarga yang kurang berada, Keira pun secara tidak sadar mengernyit. Entah kenapa, setelah mendengar hal itu, yang melintasi benaknya adalah, Ethan seharusnya berasal dari keluarga yang sangat kaya.Namun, setelah mendengar ucapan Sanny mengenai latar belakang keluarga Ethan, Keira tiba-tiba teringat sesuatu. Dia juga pernah mendengar kabar mengenai Ethan Judika. Bagaimanapun juga, Ethan merupakan juara ujia

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 19

    Sebagian besar bubur itu tumpah ke arah lain, sedangkan sebagiannya lagi tumpah ke tubuh laki-laki itu. Untungnya, Keira tidak tersiram bubur panas itu.“Hk!” Tak disangka, bubur itu sangatlah panas. Saat merasakan rasa sakit di dadanya, Ethan seketika terkesiap.Saat mendengar erangan kesakitan, Keira pun terkejut dan buru-buru bertanya, “Kamu baik-baik saja, ‘kan?”Ethan menarik napas dalam-dalam untuk beberapa saat sebelum menenangkan diri. Kemudian, dia melambaikan tangannya ke arah Keira. “Nggak apa-apa. Maaf, aku sudah buat buburmu tumpah. Biar aku belikan yang baru untukmu.”Berhubung Ethan langsung meminta maaf padanya, Keira pun agak terkejut. Memangnya ada orang yang sudah terluka, tetapi malah terlebih dahulu meminta maaf pada orang lain dan hendak langsung ganti rugi? Apalagi, ini juga bukan sepenuhnya kesalahannya.“Nggak usah. Biar aku sendiri saja yang beli.” Keira menatap bubur yang tumpah itu dengan sayang, tetapi tetap menggeleng pada Ethan. Kemudian, dia mengeluarka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status