Share

Bab 6

Author: Alvita
Saat mendengar teguran Ethan, Keira pun tersadar dan buru-buru meletakkan kembali setumpuk surat cinta di tangannya ke laci. Dia menjelaskan dengan tergagap, “Aku cuma mau bantu bersihkan ruangan ini ....”Hanya saja, Ethan tidak menerima penjelasan Keira. Nadanya bertambah dingin ketika bertanya, “Kamu sudah baca isinya?”

Keira tertegun sejenak. Dia tidak menyangka Ethan akan melontarkan pertanyaan ini. Melihat ekspresi Ethan yang makin suram, dia buru-buru menggeleng dan menjawab, “Nggak.”

Setelah mendengar jawaban itu, ekspresi Ethan baru terlihat sedikit lebih baik. Hanya saja, saat memandang Keira, dia masih tetap berkata dengan nada marah, “Keluar dulu kamu. Lain kali, jangan sentuh barangku tanpa seizinku.”

“Maaf, aku nggak akan melakukannya lagi.”

Keira menunduk dan langsung berjalan keluar dari ruang baca tanpa membantah. Setelah keluar dari ruang baca, dia langsung masuk ke kamarnya. Dia berbaring di atas tempat tidur dengan benak dipenuhi surat cinta yang dilihatnya tadi.

Dulu, Keira tidak pernah mendengar ada orang yang disukai Ethan. Sejak dia memiliki ingatan, dia juga tidak pernah melihat kemunculan lawan jenis di sisi Ethan selain dirinya dan Ava. Untuk siapa sebenarnya surat-surat cinta itu? Apa mungkin dirinya?

Saat merenung, Keira perlahan-lahan tertidur. Saat terbangun, waktu sudah menunjukkan tengah malam. Dia samar-samar mendengar suara dari kamar sebelah. Sepertinya, Ava sudah pulang.

Rasa kantuk Keira seketika hilang. Dia pun berjalan ke depan pintu. Ini adalah tempat yang berjarak paling dekat dengan kamar sebelah. Ditambah dengan Ethan dan Ava tidak menutup pintu kamar, dia bisa mendengar jelas percakapan mereka.

Orang yang paling pertama berbicara adalah Ava. Suaranya terdengar penuh kejutan dan kegembiraan.

“Aku baru dinas dua hari, tapi kamu sudah tuliskan begitu banyak surat cinta untukku?”

Baru saja Ava selesai berbicara, Ethan langsung menanggapinya dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang. Suara itu sama persis dengan suara yang biasa Ethan gunakan untuk berbicara dengan Keira sebelum Keira menyatakan perasaannya.

“Kenapa? Nggak suka?”

Ava tidak menyembunyikan kegembiraannya. Dia langsung mengecup pipi Ethan dan menjawab, “Suka. Kelak, kamu harus menulisnya setiap hari, ya.”

Setelah jawaban terakhir itu, yang terdengar dari kamar sebelah hanyalah suara penuh gairah dan kemesraan. Seiring dengan suara pintu yang ditutup, Keira juga bergegas meninggalkan pintu dan kembali ke tempat tidurnya.

Keira memejamkan mata, tetapi wajahnya berubah pucat. Untuk sesaat, dia merasa dirinya sangat menyedihkan dan kasihan.

“Keira, apa sebenarnya yang kamu pikirkan ....”

Sebenarnya, ketika Keira melihat tampang gugup Ethan tadi, ada sebuah pemikiran absurd yang timbul dalam hatinya. Dia mengira ... surat-surat cinta itu ditulis untuknya. Namun, setelah mendengar percakapan Ethan dan Ava tadi, dia baru menyadari seberapa konyol pemikirannya itu.

Pada hari ketiga terakhir Keira, itu bertepatan dengan ulang tahun Ava. Ethan mengadakan pesta ulang tahun yang mewah untuknya. Orang yang datang sangat banyak karena pesta ulang tahun ini bukan murni pesta ulang tahun.

Dalam pesta itu, Ethan juga mengumumkan sebuah kabar mengejutkan lainnya. Beberapa hari lagi, dia dan Ava akan mengadakan pesta pertunangan. Semua orang pun memberi selamat pada kedua insan itu.

Namun, Keira malah terpaku di tempat. Apa Ethan begitu menyukai Ava? Dia baru berpacaran dengan Ava selama tiga bulan, tetapi sudah memutuskan untuk bertunangan dengan Ava.

Keira pun tersenyum getir, lalu menatap kado di tangannya. Dia tidak menyangka hadiah perpisahan yang disiapkannya untuk Ethan akan menjadi hadiah pertunangan untuknya.

Setelah orang yang memberi ucapan selamat kepada Ethan dan Ava berangsur-angsur menipis, Keira baru berjalan ke hadapan Ethan dengan membawa kado itu. Dia jelas-jelas sudah memutuskan bahwa selama Ethan bahagia, dia akan merestuinya tidak peduli siapa pun yang dipilih Ethan. Namun, dia malah masih merasa sangat sedih.

“Paman, selamat atas pertunanganmu .... Semoga kalian hidup bahagia bersama sampai tua.”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 24

    Ethan akhirnya pergi. Setelah Keira melakukan prosedur keluar rumah sakit sendiri, Ethan akhirnya menerima transferan biaya rumah sakit dari Keira. Dia sama sekali tidak ingin menerimanya. Apa daya, pesan yang dikirim Keira selanjutnya tidak dapat membuatnya menolak.[ Ethan, keadaan keluargamu kurang bagus, jangan paksakan diri. Aku sanggup bayar biaya pengobatanku sendiri. Kalau kamu jadi harus menambah sebuah pekerjaan paruh waktu gara-gara aku, hatiku nggak akan tenang. ]Ethan menunduk dengan sedih. Mungkin karena mimpinya akhir-akhir ini makin banyak, sikap dan tindakannya makin mirip dengan orang dalam mimpinya itu. Namun, orang dalam mimpi adalah pewaris Grup Suwarto. Meskipun memutuskan hubungan dengan Keluarga Suwarto, dia juga dapat mengandalkan kemampuannya sendiri untuk mendirikan sebuah perusahaan baru yang sukses.Sementara itu, Ethan Judika tidak memiliki apa-apa. Dia bahkan hanyalah seorang mahasiswa miskin yang belum tamat kuliah. Setelah kembali ke asrama, Ethan be

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 23

    Bukan karena Keira menyesal. Jawabannya sebelum jiwanya musnah masih berlaku. Meskipun terdapat penyesalan, dia tidak menyesal. Namun, pada saat itu, masih ada sebuah hal yang tidak dikatakannya, ‘Hanya saja, kalau ada kehidupan mendatang, aku nggak mau jatuh cinta sama Ethan lagi.’Pada hari itu, Keira benar benar mengira jiwanya akan musnah. Sekarang, dia memang sudah diberi kesempatan untuk hidup lagi. Namun, dia tidak ingin terlibat dengan Ethan lagi. Dia ingin hidup untuk dirinya sekali.Ketika Keira terbangun dari mimpi, itu sudah keesokan sorenya. Dia mencium aroma disinfektan yang menyengat dan melihat langit-langit yang putih bersih. Rasa sakit samar dari tusukan jarum di punggung tangannya dan infus yang menetes di sampingnya membuatnya seketika tahu di mana dirinya berada.Keira menoleh dan melihat Ethan yang berbaring di sisi tempat tidur. Tidurnya sepertinya tidak nyenyak. Keira juga melihat jenggot samar di dagunya. Dia seharusnya tidak beristirahat dengan tenang semalama

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 22

    Keira bermimpi sangat panjang. Dia tidak dapat melihat jelas wajah tokoh utama dalam mimpinya, tetapi merasa bahwa itu adalah dirinya dan Ethan.Di dalam mimpi, ada seorang pria yang namanya sama dengan Ethan, tetapi marganya berbeda. Pria itu bukan seorang mahasiswa miskin, melainkan pewaris Grup Surapto. Pria itu rela pindah dari kediaman Keluarga Surapto dan melepaskan statusnya sebagai calon pewaris demi merawat seorang gadis kecil yang tidak memiliki hubungan keluarga dengannya, juga bertubuh lemah dan sering sakit-sakitan. Dia adalah paman yang paling menyayangi gadis itu.Pria itu membesarkan si gadis, memberinya perlakuan yang paling istimewa, menyayangi dan memanjakannya sampai tingkatan meskipun si gadis menginginkan bintang di langit, dia juga akan memberikan bintang itu kepada si gadis.Dari si gadis berusia 8 sampai 18 tahun, pria itu membesarkannya 10 tahun penuh. Namun, si gadis malah “tidak tahu malu” dan jatuh cinta pada walinya. Tidak ada orang yang memahaminya, term

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 21

    “Ada apa kamu mencariku hari ini?” tanya Keira dengan nada sebiasa mungkin. Dia berusaha keras menekan sedikit rasa aneh dalam hatinya. Sementara itu, Ethan yang wajahnya masih agak merah pun bertambah merah setelah mendengar pertanyaan Keira. Dia mengeluarkan sebuah kantong dari sakunya dan menyerahkannya kepada Keira. Ketika berbicara, suaranya tanpa terasa mengecil, “Kak Keira, ini untukmu.”Melihat Ethan hendak memberikannya hadiah, Keira buru-buru mendorong kembali kantong itu ke arah Ethan. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan hendak menolak.Namun, Ethan seperti bisa menduga reaksi Keira ini dan langsung mengeluarkan barang dari dalam kantong. Itu adalah sebuah syal rajut berwarna putih. Jika diamati dengan cermat, akan terlihat ada beberapa bagian yang rajutannya kurang rapi. Sangat jelas bahwa itu adalah syal buatan tangan.Ucapan Ethan selanjutnya juga langsung membuktikan pemikiran Keira itu.“Sekarang, aku nggak punya banyak uang dan nggak bisa memberimu hadiah yang maha

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 20

    Setelah meredakan situasi kacau dalam kamar, Keira yang baru hendak beristirahat mendengar notifikasi pesan masuk dari ponselnya. Itu adalah pesan dari Ethan.[ Kak Keira, maaf aku sudah tumpahkan buburmu hari ini. Gimana kalau aku traktir kamu makan lain hari? ]Tiba-tiba, ada kepala seseorang yang bersandar di bahu Keira. Setelah membaca isi pesan yang ditampilkan layar ponsel Keira, terdengar suara familier Sanny berkata, “Apa kataku! Lihat, dia mau traktir kamu makan! Dengar-dengar, keluarganya kurang berada. Apa namanya ini kalau bukan suka!”Saat mendengar Ethan berasal dari keluarga yang kurang berada, Keira pun secara tidak sadar mengernyit. Entah kenapa, setelah mendengar hal itu, yang melintasi benaknya adalah, Ethan seharusnya berasal dari keluarga yang sangat kaya.Namun, setelah mendengar ucapan Sanny mengenai latar belakang keluarga Ethan, Keira tiba-tiba teringat sesuatu. Dia juga pernah mendengar kabar mengenai Ethan Judika. Bagaimanapun juga, Ethan merupakan juara ujia

  • Cintaku Tak Menuntutmu untuk Pulang   Bab 19

    Sebagian besar bubur itu tumpah ke arah lain, sedangkan sebagiannya lagi tumpah ke tubuh laki-laki itu. Untungnya, Keira tidak tersiram bubur panas itu.“Hk!” Tak disangka, bubur itu sangatlah panas. Saat merasakan rasa sakit di dadanya, Ethan seketika terkesiap.Saat mendengar erangan kesakitan, Keira pun terkejut dan buru-buru bertanya, “Kamu baik-baik saja, ‘kan?”Ethan menarik napas dalam-dalam untuk beberapa saat sebelum menenangkan diri. Kemudian, dia melambaikan tangannya ke arah Keira. “Nggak apa-apa. Maaf, aku sudah buat buburmu tumpah. Biar aku belikan yang baru untukmu.”Berhubung Ethan langsung meminta maaf padanya, Keira pun agak terkejut. Memangnya ada orang yang sudah terluka, tetapi malah terlebih dahulu meminta maaf pada orang lain dan hendak langsung ganti rugi? Apalagi, ini juga bukan sepenuhnya kesalahannya.“Nggak usah. Biar aku sendiri saja yang beli.” Keira menatap bubur yang tumpah itu dengan sayang, tetapi tetap menggeleng pada Ethan. Kemudian, dia mengeluarka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status