共有

Bab 11

作者: Merspenstory
last update 最終更新日: 2025-06-01 12:41:14
Sudah satu jam sejak ia kembali ke suite hotel, namun Sienna tak kunjung merasa tenang. Emosi bergolak hebat dalam dadanya. Ia mencoba menahan diri, menggenggam erat perasaan yang kian tak terkendali.

Amarah. Tapi bukan sekadar kemarahan biasa.

Tapi pada siapa sebenarnya ia harus mengarahkan semua ini?

Pada Nora Delacroix yang tanpa malu menyeretnya ke lobi dan menuduhnya sebagai wanita bayaran? Atau pada Sebastian yang menyembunyikan hubungannya dengan Nora?

Ia sudah mengirim pesan. Hanya satu kalimat pendek. Kau bertunangan dengan Nora Delacroix?

Tapi tak ada balasan. Mungkin Sebastian tengah duduk di ruang rapat dengan ekspresi tenang, sementara di sini Sienna merasa harga dirinya dihancurkan di depan publik.

“Dasar menyebalkan,” desisnya sambil mendengus pelan.

Tiba-tiba, pintu terbuka. Sienna menoleh cepat, lalu matanya langsung menangkap sosok Sebastian yang melangkah masuk. Tinggi dan gagah seperti biasa.

Mereka sempat saling menatap. Hanya sekejap. Lalu Sienna membuang pandanga
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO   Bab 19

    Sienna menarik napas dalam-dalam, mencoba memusatkan pikirannya pada apa pun. Selain tangan Sebastian yang baru saja merayap di bawah meja.Jamuan makan malam itu masih berlangsung, tapi rasanya seperti dunia mengecil hanya pada dua orang. Dia dan Sebastian.Beberapa menit kemudian, Lawrence berdiri dan mengangkat gelasnya. “Untuk kemitraan yang panjang dan saling menguntungkan.”Para tamu mengangkat gelas masing-masing, Sienna ikut tersenyum dan menyesap minumannya. Tapi pikirannya masih berkecamuk. Ia tak bisa melupakan sentuhan tadi.Begitu makan malam berakhir dan mereka kembali ke mobil, keheningan menyelimuti sepanjang perjalanan.Setibanya di hotel, Sebastian tidak membukakan pintu mobil untuk Sienna. Pria itu tidak berkata apa-apa, hanya berjalan mendahului ke arah lift.Sienna mengikutinya dalam diam. Saat pintu lift menutup, dan hanya mereka berdua di dalam, suasana berubah lagi.Sebastian bersandar ke dinding lift, menatap Sienna dengan cara yang membuat napasnya tersendat.

  • Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO   Bab 18

    Tiba-tiba—Sebastian muncul kembali. Sienna hampir melompat dari duduknya karena kaget.“Ada undangan makan malam malam ini,” ujar pria itu tanpa basa-basi. “Dari Lawrence Greystone. Dia investor utama di proyek ekspansi Eropa. Aku tak bisa menolak.”Sienna mengerjap, mencoba menenangkan detak jantungnya yang melonjak akibat kejutan. “Kau membuatku hampir terkena serangan jantung,” gumamnya.Sebastian tidak menanggapi. Fokusnya tetap pada tujuannya.Sienna memijat pelipisnya. “Kalau begitu… kau bisa pergi sendiri.”Sebastian menggeleng sekali. “Dia ingin bertemu istriku.”Sienna menahan napas. “Aku tak yakin bisa mengenakan sepatu hak dengan kaki seperti ini.”“Tak perlu. Pakai saja yang nyaman. Aku akan minta Brandon menyiapkan sesuatu yang sederhana dan elegan.”Sienna masih ingin membantah, tapi Sebastian telah berbalik dan pergi sebelum ia sempat membuka mulut.“Jamuan makan malam?” gumamnya pelan sambil menarik napas panjang.Rasanya terlalu cepat untuk kembali berpura-pura menja

  • Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO   Bab 17

    Pintu penthouse terbuka. Lampu ruangan menyala otomatis. Begitu pintu tertutup kembali di belakang mereka, Sebastian tidak menunggu.Tanpa mengucap sepatah kata pun, ia membalikkan tubuh Sienna ke arahnya dan langsung menarik wanita itu ke dalam ciuman yang keras dan mengejutkan.Sienna terkejut. Napasnya tercekat saat bibir Sebastian membungkamnya dan tak memberi ruang untuk menghindar. Tangan Sebastian mencengkeram pinggangnya, menarik tubuh Sienna mendekat hingga dada mereka saling bertemu.“Sebastian…,” gumam Sienna saat bibir mereka terpisah sejenak.“Aku bilang, aku akan menghukummu,” desis Sebastian di telinga Sienna.Sienna menatap suaminya, jantungnya berdetak liar. Ia ingin membalas, ingin protes, tapi semuanya menguap begitu saja ketika Sebastian kembali menunduk dan mencium bibirnya.Ciuman itu berubah. Dari hukuman menjadi sesuatu yang lebih rumit. Sebuah luapan rasa yang tidak mereka pahami, tapi sama-sama mereka rasakan.Ketika Sebastian akhirnya menjauhkan wajahnya, da

  • Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO   Bab 16

    Beberapa menit berlalu dalam ketegangan yang senyap. Sienna masih duduk di kursi ruang tunggu, lututnya diperban rapi dan pergelangan tangannya berdenyut nyeri. Di sampingnya, wanita berhijab yang tadi menolongnya masih duduk dengan tenang.“Terima kasih,” ucap Sienna pada wanita itu, suaranya pelan dan tulus. “AKu tidak tahu harus bagaimana jika Anda tidak muncul.”Wanita berhijab itu tersenyum hangat, matanya sempat menangkap cincin di jari manis Sienna. “Jangan dipikirkan. Siapa pun pasti akan melakukan hal yang sama.”Sienna hendak mengatakan sesuatu lagi ketika pintu klinik terbuka secara tiba-tiba.Sebastian melangkah masuk dengan gerakan cepat. Matanya menyapu ruangan sampai menemukan Sienna, lalu tatapannya langsung menajam.“Sienna,” ucapnya serak sambil tergesa menghampiri. “Apa yang terjadi?”Sienna berdiri perlahan. “Aku baik-baik saja. Hanya memar ringan, lututku—”Belum selesai ia menjelaskan, pandangan Sebastian beralih pada wanita berhijab yang berdiri di samping Sienn

  • Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO   Bab 15

    Matahari Dubai menyelinap masuk lewat tirai tipis ketika Sienna terbangun keesokan harinya. Penthouse itu sunyi.Jam dinding menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas. Ia melirik ke sisi tempat tidur yang kosong, lalu duduk sambil menghela napas. Sebastian pasti sudah pergi.Sienna berjalan pelan ke ruang utama dan menemukan secarik catatan di atas meja.[Ada pertemuan pagi ini. Jangan keluar sendirian dan tunggu aku. – S.]Sienna mendecih pelan. “Jangan keluar sendiri? Serius? Aku bukan tahanan,” desisnya.Dengan enggan, ia menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh staf hotel, lalu berjalan ke jendela untuk menikmati pemandangan. Kota Dubai membentang luas di bawah sana, gemerlap dan asing.Sienna kembali ke kamar dan mencoba mengalihkan pikirannya. Ia membuka tablet dan mulai memindahkan beberapa sketsa desain, tapi tak lama kemudian rasa bosan mulai menyusup. Ia terlalu gelisah untuk berkonsentrasi.“Ada apa denganku hari ini?” gumamnya sambil memijat pelipis.Beberapa saat kem

  • Ciuman Tak Terlupakan Sang CEO   Bab 14

    Langit sudah gelap ketika Sienna berdiri di depan mansion dengan koper di sampingnya. Udara yang dingin menyusup ke balik mantel panjangnya, tapi bukan itu yang membuatnya menggigil. Melainkan kenyataan bahwa ia akan pergi ke Dubai bersama Sebastian.Sebastian berdiri beberapa langkah di depannya, tengah berbicara di telepon dengan seseorang. Hanya sepatah dua patah kata, dan lawan bicaranya langsung bungkam.“Pria ini benar-benar penuh kontrol,” gumam Sienna pelan, tatapannya tak lepas dari Sebastian.Begitu sambungan telepon ditutup, Sebastian menoleh padanya. “Mobil sudah siap.”Sienna hanya mengangguk dan mengikuti langkah pria itu ke arah mobil hitam yang menunggu di depan tangga utama. Brandon membukakan pintu belakang, dan Sebastian masuk lebih dulu tanpa menoleh. Sienna mengikuti, duduk di kursi bersebelahan tanpa tahu harus berkata apa.Mobil begerak stabil menuju bandara.“Berapa lama penerbangannya?” tanya Sienna basa-basi.Sebastian menoleh sedikit. “Empat belas jam. Kita

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status