Share

Calon Mahasiswa Baru

Alex anak yang pintar saat SMA, ia juga aktif di OSIS, dan pandai di kelas, Hari ini setiap mata pelajaran ada tugas, mulai dari kimia sampai ilmu ekonomi  dan hari ini Alex dikerubungi teman sekelas, walaupun Alex sudah baik terhadap mereka  tapi setiap ada kesempatan selalu mengejek Alex tanpa mengingat sudah memanfaatkan kecerdasan Alex. 

Alex tak masalah dengan perlakuan teman-temannya yang selalu menyepelekan dirinya karena fisik yang tak sempurna. Alex sama sekali tidak membalas karena dia tau jika membalas mereka artinya sama saja tidak bersyukur atas pemberianNya, dia mengabaikan segala cacian jika ada yang menghinanya.

***

Alex siap-siap, waktu menunjukan pukul 05.30, ia segera mandi dan  mengambil seragam lalu bergegas ke sekolah.

"I'm ready." ucap Alex membuka pintu kamar dengan laptop yang jarang dibawanya ke sekolah.

Mama menyiapkan nasi goreng sea food  untuk sarapan.

"Makan dulu sini, Lex,.Mama bikin nasi goreng kesukaan kamu," Alex menghampiri mama di ruang makan.

"Umm, jadi laper," Alex membuka piring yang masih tertutup.

"Mau banyak apa sedikit Lex?"Tanya Mama saat mengambil nasi goreng.

"Banyak, Mama, nanti Alex pulang sore mau rapat OSIS," Alex meminta ijin Mama.

"Iya, tapi jangan kecapean ya sayang," Mama menasihati Alex karena keseringan pulang lebih lama dari jam seharusnya. Mama khawatir akan kesehatan Alex.

15 menit kemudian Alex berangkat sekolah, ia masih diantar jemput supir keluarga. Alex melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, masih jam 06.15, tak lama ia pamit tapi sebelumnya pamit lebih dulu pada Mama.

Mobil honda jazz melewati jalanan kota Jakarta yang ramai, sayangnya bukan kendaraan umum yang banyak digunakan namun kendaraan pribadi sehingga menimbulkan kemacetan dimana-mana.

Banyak motor memakai jalan kecil yang seharusnya dipakai oleh pejalan kaki demi menghindari kemacetan, sejak pagi jalanan ibu kota sudah dipenuhi kendaraan. Rutinitas warga Jakarta biasa dimulai sejakpagi baik yang sekolah, bekerja, atau kuliah, jika tak ingin terjebak macet ada baiknya berangkat lebih awal.

Warga  Jakarta lebih memilih kendaraan pribadi karena kendaraan umum di Jakarta banyak yang tidak layak untuk digunakan, dan banyak perampok ulung, mereka merampok dengan cara yang halus dan berdandan rapi hingga tak ada yang mengetahui kalau mereka perampok.

***

Suara kelas XII-IPA1 sangat berisik, tugas banyak banget anak kelas sering ngeluh namun beda dengan Alex, dirinya malah menyukai tugas karena bisa mengasah kemampuannya.

"Yang udah ngerjain pr fisika liat dong," ucap Frisca, cewek berambut panjang yang menghampiri meja teman-temannya satu per satu dengan alasan ingin menyontek.

"Bagi-bagi dong yang udah, frustasi nih saya," tambah Alene, cewek berambut pirang yang sudah pusing dengan tugasnya.

"Pawang pr belum dateng cin, tunggu aja, bentar lagi juga masuk dia." ucap Kurnia Dewi, ketua kelas XII-IPA1.

Alex yang baru masuk kelas, langsung diserbu anak kelas gara-gara mereka mau minta jawaban fisika, kimia, biologi, dan ilmu ekonomi.

"Alex, mau pr fisika," rengek Alene, bergaya sok imut di depan Alex ditemani tawa meledek anak kelas.

Alex tidak menggubris mereka berlalu menuju tempat duduknya. Anak kelas mendengkus sebal, Alex mengeluarkan buku pr yang diminta Alene.

Enak ya pr tinggal mintanyalinaku capek ngerjain padahaltapi ga apa-apa toh yang paham caranya cuma aku dan yang mau mencari tahu. Sedangkan mereka hanya ingin hasilnya saja. Sabar, Lex.

"Alene, mau ga?" tanya Alex, muka Alene berubah 180°.

"Mauuuuuu, makasih Alex," Alene mengambil buku yang dikasih Alex dan diserbu murid dalam hitungan detik.

"Alex terdabest lah pokoknya, " Alene  teriak diikuti anak kelas lain.

“Terima kasih, Alex,” teman sekelas mengucapkan terima kasih pada Alex.

Alene cepat dalam menulis dan rapih juga, ia hanya perlu 15 menit, buku Alex pindah dari meja satu ke meja lain.

Alex mengerjakan tugas sampai larut malam dan teman sekelas nya selalu meminta jawaban, kalo ditanya rasanya apa? Bagi Alex biasa saja.

mereka cuma mau nilai bagustapi ga mau berusahaMereka cuma tau nyontek tapi ga mau tau caranya, dalam dunia kerja  nilai memang diperlukan tapi yang terpenting adalah skill. Tak masalah tugas aku sering dicontek setidaknya bagi-bagi nilai yang mungkin bisa menyenangkan mereka, tapi tidak akan meningkatkan skill mereka.

Alex tidak suka mencontek, ia lebih suka belajar mati-matian daripada mencontek. Menurut Alex nilai kecil tapi hasil sendiri itu lebih baik daripada nilai besar tapi hasil orang lain karena masa depan harus diperjuangkan sendiri bukan oleh orang lain.

***

Tiga tahun masa putih abu-abu cepat berlalu, rasanya baru kemarin Alex masuk SMA sekarang Alex sudah lulus SMA. Sebelum lulus Alex ikut SNMPTN mengikuti saran sang guru. Alex memasukkan nomor ujian nasional sebagai pasword dan Alex menginput data dan lain sebagainya.

Alex memilih tiga kampus ternama di Indonesia, yaitu:  D3 ilmu komunikasi Universitas Negeri ternama di Kota Bogor, S1 kampus kebanggan Indonesia, S1 universitas Negeri ternama kota Bandung. Bukan tanpa alasan Alex memilih kampus tersebut, selain nama baik kampus yang tak perlu diragukan lagi Alex merasa mampu untuk menyekesaikan pendidikan di sana dan bisa lulus caumlaude, kuliah di tiga kampus tersebut adalah salah satu rencana besar Alex dalam hidupnya.

Alex mengambil laptop membuka website SNMPTN ternyata Alex lolos D3 Universitas Negeri ternama di Kota Bogor, jurusan ilmu Komunikasi, prodi yang diimpikannya, Alex senang sampai teriak-teriak, teriakannya sampai di dengar sang mama yang ada si lantai satu padahal kamarnya ada di lantai dua.

"Yeay, yeay, yeay," teriak Alex kegirangan saat mengetahui dirinya lolos SNMPTN.

Mama membuka pintu kamar Alex yang berwarna biru, teriakan Alex terdengar sampai ruang keluarga.

"Alex, berisik banget, kenapa?" Tanya Mama penasaran karena tak biasanya Alex sebahagia ini.

"Alex lolos D3 di kampus yang selama ini Alex impikan, Ma,"  Mama memeluk Alex karena bangga dengan prestasinya yang berhasil lolos salah satu kampus ternama di Kota Bogor.

"Selamat sayang, Mama bangga sama kamu,” Mama masih memeluk Alex.

***

Pagi hari Alex datang ke kampus melakukan registrasi ulang, namun sayang sebelum namanya dipanggil petugas registrasi meminta Alex menemui rektor.

"Permisi, apa benar anda Abinaya Alexi?" Tanya seorang staff yang menghampiri Alex di barisan calon mahasiswa.

"Iya benar, saya Abinaya Alexi mba, ada apa ya?" Taanya Alex, ia bingung mengapa dihampiri staff sedangkan yang lainnya tidak.

"Bapak Rektor meminta saya memanggil Mas Alex, ia ingin bertemu sebentar, apa Mas Alex bisa menemui beliau?" Alex mengangguk namun bertanya dalam hati - apakah ia melakukan kesalahanDan bagimana statusnya sekarang?

Apa yang terjadi dengan Alex?

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status