Share

Meminta Maaf

Ranum itu memaju sedikit, mengutarakan kejengkelannya pada sosok tidak tahu diri yang sedari tadi mengikutinya. 

Aera terus berdoa dalam hati, semoga saja dia tidak salah mengajak bicara orang. Mengingat kasus-kasus pembunuhan oleh orang yang tak di kenal mulai merambah di sekitar kotanya.

Dan wajar saja, kota yang ia tinggali saat ini adalah kota besar. Akh bukan lagi, malah kotanya ini adalah pusat negaranya. Ibukota negaranya.

Aera sampai pada locker miliknya. Ujung matanya menangkap sosok pria yang meminta masker padanya tengah mengikutinya di belakang. Masih sama, dia terus menutup kepalanya dengan topi hoodie miliknya serta menunduk.

Masih, Aera terus menduga-duga apa yang pria itu tengah alami.

"Mungkinkah dia tengah di kejar seseorang? Sampai-sampai dia bersikap seperti itu?" Aera memberikan spekulasi yang lain pada dirinya sendiri.

"Ini!" lirih Aera, tangan kanannya menyodorkan sebuah masker yang masih baru-terbungkus rap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status