Share

Bab 14: tidak pernah terduga

Plak!

"Anak kurang ajar...kau tahu harga guci itu berapa?"

"Maaf Pa"

"Kau pikir dengan kata maaf,bisa mengembalikan guci yang mahal ini.Bodoh"

"Kau tahu Pawaka,aku akan membesarkanmu.Lalu nanti kalau kau sudah besar,aku akan membunuhmu sama seperti yang kau lakukan terhadap ibuku!"

"J-jangan pa,aku mohon"

"Arrggghh... ampun pa.Perih pa!"

"Pa,kepala Pawaka terasa sakit sekali"

Blub blub blub

"Kau bilang pusing kan Pawaka"

"Hah...hah...hah a-ampun pa.Aku tidak bisa bern—mmmpp"

"Hah ternyata mimpi,"monolognya.

Ia mengusap keringat dahi yang begitu banyak.

Ketika anak itu ditenggelamkan kepalanya disebuah drum Amerta merasakan sesak yang luar biasa.

Ini aneh,bukankah seharusnya ia tidak bisa bermimpi ketika tertidur karena Amerta tidak memiliki ikatan apapun pada tubuh ini.Terlebih lagi mimpi tentang Pawaka pemilik tubuh ini.Ia baru sadar  kejadian kemarin saat ia merasakan detak jan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status