Share

First Kiss

Sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan diriku di atas kasur. Kejadian di warmindo tadi masih berkecamuk di dalam pikiranku. Segala asumsi tidak mengenakkan langsung memenuhi isi kepalaku. Dibalik pernikahan yang serba instan ini, sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh Pak Bima? 

Aku membuang napas dengan kasar. Hari ini rasanya sungguh melelahkan. Setelah dihajar dengan timbunan pekerjaan oleh Pak Brian, malam ini aku harus menengkan pikiranku yang semakin lama semakin tidak bisa dikendalikan.

“Ki, saya sudah menyiapkan air hangat untuk kamu mandi. Kamu belum tidur kan?” Dia mengetuk pintu kamar dengan pelan, kemudian memutar handle pintu yang ku kunci dengan rapat. 

“Ki, Kiara. Mandi dulu, ya. Kamu seharian kerja, loh. Badanmu pasti lengket. Kalau enggak mandi, nanti tidurmu tidak bisa nyenyak.” Dia kembali mengetuk pintu, kali ini temponya lebih cepat dari ketukan  yang pertama.

“Ya sud

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status