Share

Bab 7. Resmi menikah

Seminggu setelahnya akhirnya Angkasa dan Kanaya akan menikah. Irwan yang mendengar soal Angkasa yang rupanya merupakan orang kaya menjadi terhipnotis. Tak lagi mempermasalahkan soal tindakan amoral mereka beberapa waktu yang lalu. Baginya kebahagiaan selalu berbanding lurus dengan kekayaan. Ia bahkan mengabaikan perkataan istrinya.

Sementara itu, sang Ibu tak lagi bisa banyak mendebat karena ia selalu kalah ketika berargumen dengan suaminya. Sedangkan Talita lebih takut karena ia tahu jika Angkasa sepertinya bukan orang sembarangan. Ia memilih cari aman untuk dirinya sendiri dan juga karirnya.

Kanaya, dalam balutan gaun cantik yang mahal ia justru diam dengan tatapan kosong cenderung sedih saat pria yang ditugaskan untuk menikahi mereka mulai bersuara. Kata demi kata yang terucap membuat kesedihan di relung hatinya kian bertalu-talu.

Hingga beberapa saat kemudian,

" Apa yang telah di satukan oleh Tuhan, tak dapat di ceraikan oleh manusia!"

Ia semakin tenggelam dalam tangisannya ketika suara itu terdengar menggema .Sementara Angkasa yang kini berdiri gagah di sampingnya, merasa puas karena berhasil membelenggu satu masalah besar yang mengancam kebahagiaan adiknya.

" Akan aku buat hidup mu seperti di neraka. Kau yang sudah menganggu kebahagian adikku selama ini, harus merasakan akibatnya." batin Angkasa dengan murka yang membara di hatinya.

Tak perlu menunggu waktu yang lama, perubahan sikap Irwan bahkan instan terjadi manakala Angkasa memberinya sejumlah uang lagi .Daniel yang mengurus hal itu bahkan merasa geleng-geleng kepala dengan perubahan sikap Irwan yang sangat cepat.

Uang bukanlah masalah bagi bos besar seperti Angkasa. Yang penting ia harus memproteksi Tiara dari segala macam gangguan.

" Benar-benar penjilat!" kecam Daniel.

Beruntung, Daniel bergerak cepat dengan merubah beberapa identitas bosnya agar keluarga Irwan tak tahu siapa mereka sebetulnya meksipun Angkasa sudah telanjur menggunakan nama aslinya.

" Apa nak Asa tidak mau menginap di sini barang semalam saja?" tanya Irwan dengan begitu ramah sesaat setelah para tamu pergi. Mencoba menjilat apa yang bisa di jilat. Karena seperti mendapat durian runtuh, ia bisa mendapat menantu kaya raya tanpa susah susah mencari.

" Pasti menginap. Tapi sekarang bukan waktunya. Aku harus segera terbang ke Jepang sore nanti. Dan, aku tidak mau meninggalkan istriku sendiri!" jawabnya dengan senyum palsu.

Kanaya masih diam cenderung menahan air matanya. Sama sekali tak berminat untuk nimbrung obrolan dua laki-laki di dekatnya. Ia sangat sedih. Bahkan ia tak sampai hati memberitahu Eddo mengenai hal ini. Ia benar-benar merasa bersalah. Ia juga tak menyangka jika Ayahnya malah berubah secepat ini hanya karena uang.

" Baiklah kalau begitu. Pasangan baru memang harus begitu. Biar segera mandiri. Naya, kamu beruntung punya suami seperti Asa. Kabari Ayah jika kalian sudah menempati rumah kalian yang baru ya?"

Daniel tak berekspresi apapun ketika mendengar kalimat Irwan yang benar-benar seperti penjilat. Ia bahkan masih ingat saat-saat Angkasa di tampar waktu itu.

" Aku benar-benar muak dengan pria ini!" ucapnya dalam hati.

Sore harinya tepat pukul empat tiga, Angkasa berpamitan dan memboyong Kanaya yang masih tak bersuara sejak mereka resmi menikah. Tapi Angkasa tak peduli, baginya yang terpenting ia harus segera mengisolasi Kanaya agar keberadaannya yang membuat ancaman bagi Tiara. Jika sudah begini, orang pasti akan bermanfaat jika Kanaya berada di tangan orang yang tepat.

Diluar, mobil yang semula melaju tiba-tiba berhenti dan Angkasa keluar tanpa mengucapkan sepatah katapun.

BRAK!

Kanaya kaget sebab pintu mobil tiba-tiba di banting oleh Angkasa sesaat setelah pria itu keluar.

" Bawa dia!" seru Angkasa dari luar.

DEG

Maka panik lah Kanaya demi mendengar perintah itu.

" Hey, kenapa aku sendiri. Kenapa kau tidak ikut denganku? Hey!"

Tapi anak buah Daniel langsung tancap gas dan meninggalkan Angkasa dan Daniel yang kini masuk ke sebuah mobil. Ya, sepertinya Angkasa baru akan memulai rencananya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status