Accueil / Rumah Tangga / Contract Marriage with A Boss / Bab 8. Perjanjian pernikahan

Share

Bab 8. Perjanjian pernikahan

Auteur: Mommy Eng
last update Dernière mise à jour: 2024-04-25 13:00:09

Yeremia, pria yang kini mengemudikan mobil yang di tumpangi Kanaya tampak lebih bisu dan kaku dari pada Daniel. Membuat Kanaya semakin merasa ketakutan. Namun kesunyian itu tak bertahan lama. Mulut Kanaya akhirnya terbuka saat Yeremia mengentikan mobilnya di traffic light.

"Sebenarnya apa yang kalian rencanakan? Kenapa kamu yang malah bawa saya?" tanya Kanaya ragu-ragu.

Yeremia melirik istri bosnya itu dari kaca kecil di depannya. "Rencana apa Bu? Kenapa anda berkata seolah-olah Bapak adalah penjahat? Mungkin saja Bapak ingin membuat anda lebih nyaman dengan sendirian!"

Mendengar jawaban yang tak sesuai harapan, Kanaya akhirnya kembali diam saat sorot mata yang ia lihat dari pantulan rear vission mirror di depannya seperti mau menelannya. Ia mencoba membuka ponselnya dan mengetik pesan kepada Eddo untuk membunuh rasa takutnya. Namun seperti yang sudah-sudah, ponsel Eddo hanya centang satu. Pasti kekasihnya itu sedang sibuk.

"Kamu di mana Do?" ia gelisah dalam hati.

Sementara itu, Angkasa yang berada di mobil lain terlihat memasukkan sebutir pil ke dalam mulutnya lalu meneguk sebotol air mineral. Pria itu benar-benar kurang istirahat akhir-akhir ini karena harus turun tangan sendiri bersama Daniel demi mengurus keperluan menikahnya.

"Kenapa anda tidak semobil saja dengan perempuan itu Bos?" tanya Daniel.

"Aku takut akan kehilangan kendali jika ada di dekatnya lama-lama. Kau lihat sendiri kan Dan, mulutnya sangat kurang ajar tiap berbicara dengan ku. Yang penting satu tujuan ku sudah terjalankan dengan baik!" tutupnya sembari melemparkan punggungnya ke sandaran jok dengan mata terpejam.

Daniel mulai memahami peta tujuan Angkasa. Pria itu hanya ingin menjauhkan Kanaya dari Eddo dan Tiara dengan cara yang lebih smooth dan berkelas. Sangat cerdik pikirnya. Tapi, bukankah Angkasa adalah pria normal dan Kanaya juga gadis yang sangat cantik. Apakah bosnya itu tidak takut bila dia akan terlena dengan kehadiran wanita itu kedepannya?

Ah entahlah, memikirkan hal itu membuat Daniel bergidik sendiri.

Mobil tiba di sebuah rumah besar yang Kanaya tak tahu dimana sebab entah mengapa ia menjadi sangat ngantuk ketika mobil mulai melintasi kawasan hutan jati tadi. Dan lebih mengejutkannya lagi, ia melihat Angkasa sudah lebih dulu berada di sana ketimbang dirinya.

"Turun!" titah Angkasa setengah membentak.

Kanaya menunjukkan wajah kesal ketika Angkasa menyuruhnya dengan kasar. Apa-apaan pria ini, kenapa sikapnya tidak konsisten?

"Bawa barang-barang mu sendiri. Kau harus mandiri!"

Kanaya makin kesal dan geram. Sikap yang di tunjukkan oleh Angkasa benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat ketika mereka masih ada di rumah orang tuanya beberapa jam yang lalu.

Ketika Kanaya mulai turun dengan wajah memberengut, Angkasa mulai memberikan kode bagi Daniel dan Yeremia untuk meninggalkan mereka berdua. Membuat dia laki-laki itu melangkah lebih dulu ke dalam.

"Aku sebenarnya kasihan pada perempuan itu!" bisik Yeremia kepada Daniel.

" Diam. Tutup mulutmu dan lakukan saja apa yang di minta Bos!"

Yeremia hanya memanyunkan bibirnya akibat di omeli oleh Daniel. Astaga, ia benar-benar tak menyangka jika over protektif kepada nona Tiara, bisa membuat bos-nya senekat ini.

"Ini dimana?''tanya Kanaya sembari berjalan mengekor di belakang Angkasa.

"Di rumahku!"

"Ya aku tahu, tapi ini di daerah mana?"

Membuat Angkasa sontak berhenti dan menatap tajam Kanaya.

"Kau ini rewel sekali ya. Tinggal masuk saja cerewet sekali!"

Kanaya akhirnya menyadari jika sepertinya ia telah salah mengambil keputusan dengan menurut kepada Ayahnya. Kini ia benar-benar semakin membenci pria di depannya. Seandainya Ayahnya tidak memaksa, ia tak akan sudi menikahi pria itu.

Kanaya dengan susah payah akhirnya berjalan sendiri dengan membawa dua koper besarnya menuju kamar. Sejenak, ia terkagum kala tiba di sebuah kamar yang kesemua furniture nya terbuat dari jati asli yang tampak berkelas dan berat.

"Duh si brengsek itu niatnya apa sih? Aku benar-benar takut sekarang!" gumamnya seraya mendudukkan tubuhnya di tepi kasur ketika Angkasa pergi tanpa bersuara.

Namun sejurus kemudian,

BRUK!

Sebuah map di lemparkan Angkasa ke atas paha Kanaya dan membuat perempuan itu mendongak terkejut. Entah sejak kapan pria itu sudah kembali ke kamar.

" Apa ini?" Kanaya bertanya dengan alis mengerut.

" Kau tidak bodoh kan? Bisa baca?"

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 37. Di toko

    Sejak saat itu, Kanaya Kanaya kembali mengganti nomor ponselnya karena ia tak ingin lagi membuat Eddo semakin tersiksa. Dan Angkasa tentu saja selalu mengetahui dan kembali meminta Daniel untuk menyabotase ponselnya. Ia harus tetap tahu pergerakan perempuan itu. Tak terasa sudah lewat dua bulan. Kanaya mulai terbiasa jika Angkasa pergi berhari-hari lalu pulang tiba-tiba. Ia tak mempersoalkan semua itu. Lagipula ia seperti kehilangan kehendak bebasnya. Ia selalu kalah jika menyangkut kebahagiaan orangtuanya yang selalu berapi-api kala membicarakan Angkasa.Apalagi, ucapan Ayahnya dua bulan lalu semakin membuat dirinya menyerah. "Ayah sangat senang dengan suami kamu. Saat Ayah ajak bertemu dengan teman-teman Papa, mereka semua memuji suami kamu. Angkasa sangat cerdas dan rendah hati. Padahal uangnya banyak. Ayah baru di beri lagi tadi. Ayah merasa bahagia. Terimakasih Nak!" Sebenarnya, justru Talita lah yang memiliki kecenderungan sifat seperti sang Ayah. Materialistis dan cenderu

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 36. Heart break

    Eddo menarik tangan Kanaya sedikit kencang karena perasaan ingin tahu yang teramat menggelegak. Selain itu, ia yang lama tak bertemu memiliki kerinduan yang mendalam. "Apa benar kalau kau sudah menikah?" Kanaya, dengan kacamata yang masih belum terlepas menatap Eddo yang terlihat kecewa. Ia menelan ludah gugup. Bom yang selama ini ia bawa kemana-mana meledak sudah. "Maaf!" Hanya itu, hanya itu yang bisa Kanaya ucapkan dengan wajah tertunduk. Seketika suasana sunyi, hening. Ada sejumput rasa sesak yang tiba-tiba hadir. Andai saja ia lebih cepat, andai saja ia tak menunda, andai...andai...andai.... Eddo tak bisa menjawab dan air mukanya terlihat sangat kecewa. Eddo menitikkan air mata. Ia sungguh tak tahu harus berbuat apa. "Siapa suami mu? Dengan siapa kau menikah?" Dengan leher yang serasa tercekat Eddo berusaha angkat suara. "Eddo, aku sudah berusaha memutuskan hubungan kita agar kau tak merasa tersakiti, tapi..." "Tapi bukan itu seharusnya jalan keluarnya!" teria

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 35. Jelaskan semua padaku!

    "Ada apa mas?" Tiara bertanya sembari menatap heran suaminya yang terlihat seperti orang shock. Eddo membuka selimutnya dan mendapati jika dirinya memang telah telanjang. Kini jelas sudah, dia pasti semalam mabuk dan akhirnya melakukan hubungan dengan Tiara. Ah sial! "Mas kenapa pucat begitu, mas masih pusing?"Eddo menggeleng dengan frustasi. Ia frustasi bukan karena apapun, ia frustasi karena teringat dengan Kanaya. Ya, pria itu benar-benar hanya memikirkan Kanaya saat ini. "Aku mau mandi dulu!"Tiara diam dan tampak kebingungan ketika Eddo langsung pergi dengan muka suntuk. Pria itu di kamar mandi semakin tampak terpukul. Ia mabuk karena tak kuasa menerima kabar dari Reny, dan ketika sadar justru ia semakin merasakan sakit. Ia harus mencari Kanaya, ia harus membicarakan masalah ini, begitu pikir Eddo. Di kediaman Irwan, Talita yang di jam siang ini tumben sudah pulang terkejut dengan keberadaan Angkasa dan Kanaya di dalam rumahnya. "Naya?" pekik Talita tak menyangka."Surpris

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 34. Ke rumah Ibu

    "Mas, kamu mabuk?" Tiara dengan perasaan campur aduk langsung memapah suaminya yang hampir ambruk karena tak kuat menjaga keseimbangan. "Eugghhh!" racau Eddo yang merasa kepalanya sangat berat. Tiara yang khawatir langsung mengajak masuk suaminya lalu merebahkannya di atas ranjang. Dengan cemas, Tiara membantu melepaskan sepatu Eddo, kaos kaki juga jasnya dengan susah payah. Setalah itu, Tiara mengambil air hangat untuk menyeka leher, tangan juga wajah suaminya. Tiara dengan telaten menyeka tubuh suaminya dan berharap mengurangi rasa tak nyaman yang pasti mendera suaminya. Sebenarnya ada apa? Tumben suaminya mabuk sampai seperti ini. Apa ada masalah di kantor? "Naya!" DEG Tiara mengerutkan kening melihat suaminya yang meracau. Dan, tunggu sebentar. Siapa yang di panggil suaminya itu? "Mas!" Tiara menepuk pipi suaminya. Tapi sentuhan itu tiba-tiba membuat Eddo membuka matanya. Tangan lembut itu seolah membuat bangkit sisi maskulinnya. Eddo membuka matanya dan dia seolah

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 33. Eddo tahu

    Karena dorongan rasa penasaran, setibanya di rumah Kanaya cepat-cepat menelpon nomor Eddo. Semula Kanaya ragu, tapi desakan dalam diri nya seolah menuntut untuk mencari jawaban. Dan dalam beberapa detik saja pria itu menjawab panggilannya. "Naya, tumben kamu telepon malam-malam. Ada apa?" Dan Kanaya pun menjadi bingung harus mengatakan apa. Apalagi, nada suara Eddo terdengar cemas. "Nggak apa-apa. Aku, cuman belum bisa tidur." jawabnya sembari menggigit bibir. "Aku juga. Kangen banget sama kamu!" "Kamu, lagi dimana?" tanya Kanaya kembali ingin memvalidasi apa yang ia lihat tadi tanpa merespon kalimat mendayu Eddo. "Di rumah lah di mana lagi sayang?" Kanaya tercenung. Jelas-jelas dia melihat Eddo tadi di rumah sakit. Tapi, kenapa pria itu bisa ke sana? Siapa yang sakit? "Halo!" seru Eddo karena komunikasi tiba-tiba berubah sunyi. "Emmm Do, maaf... tapi, setelah aku berpikir panjang, aku beneran pingin kita udahan!" Tapi Eddo justru tergelak, tentu saja laki-laki tak

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 32. Eddo, di rumah sakit?

    Kanaya menepis tangan pria berkemeja putih bercelana pendek berwarna krem itu dengan takut. Orang macam itu mungkin saja bakal punya niat buruk kepadanya. Alhasil, meskipun sakit yang ia rasa di kaki luar biasa perih, tapi Kanaya terus berlari dan membuat luka di kakinya makin koyak. Pria yang masih berdiri mematung di sana akhirnya hanya bisa menatap Kanaya yang pergi sembari tercenung. Setelah berlari ngos-ngosan, Kanaya buru-buru membuka pintu gerbang ketika Tian tampak berjalan keluar. Membuat pria itu terkejut bukan main . "Ibu, Ibu sudah pulang?" tanya Tian yang heran dengan penampilan Kanaya yang bajir keringat Kanaya tak langsung menjawab. Ia kesal, tapi ia segera pergi sebab kakinya benar-benar sakit. Ia berjalan terpincang-pincang dan membuat si pembantu membulatkan matanya. "Astaga, kaki Ibu kenapa?" tanya Tian seketika berubah panik demi melihat cara berjalan Kanaya. "Yura, Yura! Cepat kemari!" teriak Tian sembari berjalan mengejar sang majikan. Maka yang di

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 31. Siapa?

    Eddo yang menunggu sendiri di depan ruang tindakan, tampak mengambil ponsel dari dalam pouchnya. Ia langsung membelalakkan matanya ketika melihat jejak nomor Kanaya yang beberapa menit yang lalu menelponnya. Ah sialan, ponselnya rupanya dalam mode silent sebab beberapa waktu yang lalu sengaja ia matikan. Ia sangat mengharapkan kabar Kanaya, tapi saatnya sangat tidak pas. Namun bukan Eddo namanya jika tidak memprioritaskan Kanaya. Ia tiba-tiba beranjak pergi dan menelpon kembali nomor perempuan kesayangannya itu. Tapi hingga panggilan ke dua, gantian Kanaya yang tak membalasnya. Ia kini memilih mengirimkan pesan kepada Kanaya dan berharap perempuan itu nanti akan membacanya. "Sayang, kenapa tidak di jawab? Kamu lagi apa? Maaf tadi aku di jalan!" Dan Daniel yang rupanya mengetahui hal itu karena telah menyabotase ponsel Kanaya malah terdiam. Ia sungguh di landa kebingungan. Ia bisa saja mengatakan hal ini kepada Angkasa, tapi di lain sisi ini akan membuat semua masalahnya menjadi

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 30. Tiara kambuh

    Angkasa baru saja akan memejamkan matanya di samping Kanaya. Tapi getaran masif di ponselnya kian mengganggu. Angkasa lalu menyambar teleponnya dan terdengarlah suara Daniel. "Bos, Nona Tiara kambuh. Saya sedang perjalanan ke rumah sakit!" Detik itu juga Angkasa langsung menyambar jaket, kunci mobil lalu bergegas turun tanpa berpamitan kepada Kanaya yang kini menatap bingung. Mau kemana lagi suaminya itu? Bukankah beberapa menit yang lalu Angkasa berkata jika dia tidak akan kemana-mana? Angkasa bahkan langsung pergi dengan bermanuver kasar dan membuat Tian yang semula mencuci beberapa mobil terlihat kebingungan. Bos-nya tadi itu tampak gusar dan panik. Yura yang melihatnya hal itu turut menyusul suaminya. "Ada apa?" tanya Yura begitu ingin tahu. Tian mengendikkan bahunya sembari berucap, "Aku nggak tahu, tapi Bos kelihatan panik!" Di jalan, Angkasa menginjak pedal gasnya dengan sangat kencang. Tak pedulikan klakson dan makian yang berbunyi karena ulahnya. Dadanya bergemuruh

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 29. Kekesalan Daniel

    "Kamu mau pergi lagi?" kata Kanaya menebak. Semula, Angkasa kesal karena Kanaya tiba-tiba menyusulnya lalu menyuguhkan raut tak suka ketika dia akan pergi. Ia memang harus pergi karena Tiara pasti sedang membutuhkannya. "Kamu sungguh akan pergi? Kamu bahkan tidak menjawab pertanyaan ku?" desak Kanaya yang tidak tahu mengapa malah menjadi kesal. Alih-alih marah, Angkasa jutsru reflek merengkuh tubuh Kanaya. Ia terpaksa harus memanipulasi keadaan sebelum menjadi besar. " Pergi, pergi kemana? Istriku lebih membutuhkan ku. Aku tidak akan pergi!" Kanaya melepaskan pelukannya lalu menatap wajah Angkasa mencari kebenaran. Apakah itu bukan bualan semata? Perempuan itu bahkan mendengar dengan jelas kalimat terakhir Angkasa. "Tapi..." Dan Angkasa segera menyumpal mulut Kanaya dengan ciuman supaya wanita itu tak lagi mendebatnya. Sementara di tempat lain, Tiara menangis seorang diri usai menutup teleponnya. Ia terpaksa menelpon kakaknya karena hingga larut malam ponsel suaminya tak bisa

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status