Home / Rumah Tangga / Contract Marriage with A Boss / Bab 9. Drastisnya perubahan sikap

Share

Bab 9. Drastisnya perubahan sikap

Author: Mommy Eng
last update Huling Na-update: 2024-04-25 13:04:36

Kanaya menatap sengit pria bermulut pedas itu. Padahal ia hanya bertanya baik-baik tapi kenapa jawaban yang terlontar sungguh menjengkelkan hati. Kini ia mulai bertanya pada dirinya sendiri, apakah keputusasaannya menikah ini benar?

"Kontrak pernikahan? Untuk apa semua ini?" Kanaya semakin terkejut demi membaca kop yang tercetak tebal diatas kertas itu.

"Kau ini benar-benar lebih bodoh dari yang ku sangka. Baca!" ia menekankan suaranya di akhir kalimat dengan muka berang.

Kanaya sontak shock ketika mendengar dirinya di bentak keras oleh angkasa. Sebenarnya apa maunya pria itu. Tiba-tiba berada di kamar dan menidurinya, setelah itu membocorkan hal memalukan kepada orangtuanya dan memintanya menikah secara mendadak dan paksaan, sekarang malah menunjukkan surat nikah kontrak?

" Selain berkelakuan buruk, kau ternyata juga sangat bodoh!"

Kanaya dengan muka kesal membuka map itu lalu membacanya. Ia sontak membulatkan matanya demi membaca poin poin tak wajar yang ada di sana.

"Apa-apaan kau? Ini sama saja memenjarakan ku di tempat antah berantah ini?" protes Kanaya sebab keseluruhan isi surat itu benar-benar menguntungkan Angkasa secara sepihak.

"Aku tidak memintamu mendebat apa yang sudah tertulis. Aku hanya meminta mu membaca agar kau mengerti. Ingat, aku sudah menjadi suamimu. Aku tidak ingin apa yang aku miliki di ganggu oleh orang lain. Jangan lupa, Ayahmu bahkan sangat segan kepada ku sekarang. Kau juga harus ingat apa yang sudah kita lakukan malam itu!"

"Tidak!" sergahnya cepat menunjukkan ketidaksetujuan, ini benar-benar gila. Sangat gila.

"Kita tidak pernah melakukan apapun. Kau hanya mengarang cerita kan pastinya?" amuk Kanaya semakin menjadi-jadi, "Aku pasti akan mencari tahu siapa kamu brengsek!"

Angkasa yang di maki seperti itu menjadi tersulut emosinya. Ia merangsek maju dan reflek mencengkeram pipi Kanaya hingga membuat bibir wanita itu mengerucut. Angkasa larut dalam emosi yang sulit di redam.

"Dengar, aku sudah sangat sabar dan bermurah hati. Tanda tangani surat itu dan hidup lah dengan layak di tempat ini. Itu sudah lebih dari cukup!" kata Angkasa dengan ekspresi getam-getam.

Kanaya, dia seketika menangis karena belum pernah di perlukan kasar seperti ini. Dengan kasar pula, Angkasa menarik tangannya lalu mencoba mengendalikan diri dengan membuang napas yang sedari tadi memburu. Nyaris saja ia kehilangan akal. Ia benar-benar kesal dengan selingkuhan Eddo ini.

"CEPAT!" teriak Angkasa karena kesabaran benar-benar sudah terkikis. Dalam pikirannya ia benar-benar membenci wanita di depannya itu. Wanita yang sudah berani menjalin hubungan dengan suami adiknya.

Dengan ketakutan hebat, Kanaya yang tangannya kian bergetar akhirnya meraup kembali surat yang tercecer dan membubuhkan tandatangannya. Ia bahkan tak sempat membaca lembar berikutnya karena ia sangat ketakutan. Pria itu seperti Monster yang bermuka dua.

Di lantai bawah, Yeremia dan Daniel yang semula duduk sembari membicarakan teknis pekerja langsung berdiri begitu sang Boss turun dengan muka kesal. Wajah pria itu sudah sangat merah padam. Membuat keduanya ketakutan.

" Simpan ini dan hubungi Yakub. Aku mau segala hal ini sah secara hukum!" seru Angkasa sembari melempar berkas itu kepada Daniel yang tak siap menangkapnya.

Daniel menangkapnya dengan posisi setengah gugup karena tanpa kesiagaan. Pria itu sejurus kemudian pergi melajukan mobilnya dengan perasaan kesal bercampur marah. Membuat Daniel dan Yeremia saling menatap bingung.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 37. Di toko

    Sejak saat itu, Kanaya Kanaya kembali mengganti nomor ponselnya karena ia tak ingin lagi membuat Eddo semakin tersiksa. Dan Angkasa tentu saja selalu mengetahui dan kembali meminta Daniel untuk menyabotase ponselnya. Ia harus tetap tahu pergerakan perempuan itu. Tak terasa sudah lewat dua bulan. Kanaya mulai terbiasa jika Angkasa pergi berhari-hari lalu pulang tiba-tiba. Ia tak mempersoalkan semua itu. Lagipula ia seperti kehilangan kehendak bebasnya. Ia selalu kalah jika menyangkut kebahagiaan orangtuanya yang selalu berapi-api kala membicarakan Angkasa.Apalagi, ucapan Ayahnya dua bulan lalu semakin membuat dirinya menyerah. "Ayah sangat senang dengan suami kamu. Saat Ayah ajak bertemu dengan teman-teman Papa, mereka semua memuji suami kamu. Angkasa sangat cerdas dan rendah hati. Padahal uangnya banyak. Ayah baru di beri lagi tadi. Ayah merasa bahagia. Terimakasih Nak!" Sebenarnya, justru Talita lah yang memiliki kecenderungan sifat seperti sang Ayah. Materialistis dan cenderu

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 36. Heart break

    Eddo menarik tangan Kanaya sedikit kencang karena perasaan ingin tahu yang teramat menggelegak. Selain itu, ia yang lama tak bertemu memiliki kerinduan yang mendalam. "Apa benar kalau kau sudah menikah?" Kanaya, dengan kacamata yang masih belum terlepas menatap Eddo yang terlihat kecewa. Ia menelan ludah gugup. Bom yang selama ini ia bawa kemana-mana meledak sudah. "Maaf!" Hanya itu, hanya itu yang bisa Kanaya ucapkan dengan wajah tertunduk. Seketika suasana sunyi, hening. Ada sejumput rasa sesak yang tiba-tiba hadir. Andai saja ia lebih cepat, andai saja ia tak menunda, andai...andai...andai.... Eddo tak bisa menjawab dan air mukanya terlihat sangat kecewa. Eddo menitikkan air mata. Ia sungguh tak tahu harus berbuat apa. "Siapa suami mu? Dengan siapa kau menikah?" Dengan leher yang serasa tercekat Eddo berusaha angkat suara. "Eddo, aku sudah berusaha memutuskan hubungan kita agar kau tak merasa tersakiti, tapi..." "Tapi bukan itu seharusnya jalan keluarnya!" teria

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 35. Jelaskan semua padaku!

    "Ada apa mas?" Tiara bertanya sembari menatap heran suaminya yang terlihat seperti orang shock. Eddo membuka selimutnya dan mendapati jika dirinya memang telah telanjang. Kini jelas sudah, dia pasti semalam mabuk dan akhirnya melakukan hubungan dengan Tiara. Ah sial! "Mas kenapa pucat begitu, mas masih pusing?"Eddo menggeleng dengan frustasi. Ia frustasi bukan karena apapun, ia frustasi karena teringat dengan Kanaya. Ya, pria itu benar-benar hanya memikirkan Kanaya saat ini. "Aku mau mandi dulu!"Tiara diam dan tampak kebingungan ketika Eddo langsung pergi dengan muka suntuk. Pria itu di kamar mandi semakin tampak terpukul. Ia mabuk karena tak kuasa menerima kabar dari Reny, dan ketika sadar justru ia semakin merasakan sakit. Ia harus mencari Kanaya, ia harus membicarakan masalah ini, begitu pikir Eddo. Di kediaman Irwan, Talita yang di jam siang ini tumben sudah pulang terkejut dengan keberadaan Angkasa dan Kanaya di dalam rumahnya. "Naya?" pekik Talita tak menyangka."Surpris

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 34. Ke rumah Ibu

    "Mas, kamu mabuk?" Tiara dengan perasaan campur aduk langsung memapah suaminya yang hampir ambruk karena tak kuat menjaga keseimbangan. "Eugghhh!" racau Eddo yang merasa kepalanya sangat berat. Tiara yang khawatir langsung mengajak masuk suaminya lalu merebahkannya di atas ranjang. Dengan cemas, Tiara membantu melepaskan sepatu Eddo, kaos kaki juga jasnya dengan susah payah. Setalah itu, Tiara mengambil air hangat untuk menyeka leher, tangan juga wajah suaminya. Tiara dengan telaten menyeka tubuh suaminya dan berharap mengurangi rasa tak nyaman yang pasti mendera suaminya. Sebenarnya ada apa? Tumben suaminya mabuk sampai seperti ini. Apa ada masalah di kantor? "Naya!" DEG Tiara mengerutkan kening melihat suaminya yang meracau. Dan, tunggu sebentar. Siapa yang di panggil suaminya itu? "Mas!" Tiara menepuk pipi suaminya. Tapi sentuhan itu tiba-tiba membuat Eddo membuka matanya. Tangan lembut itu seolah membuat bangkit sisi maskulinnya. Eddo membuka matanya dan dia seolah

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 33. Eddo tahu

    Karena dorongan rasa penasaran, setibanya di rumah Kanaya cepat-cepat menelpon nomor Eddo. Semula Kanaya ragu, tapi desakan dalam diri nya seolah menuntut untuk mencari jawaban. Dan dalam beberapa detik saja pria itu menjawab panggilannya. "Naya, tumben kamu telepon malam-malam. Ada apa?" Dan Kanaya pun menjadi bingung harus mengatakan apa. Apalagi, nada suara Eddo terdengar cemas. "Nggak apa-apa. Aku, cuman belum bisa tidur." jawabnya sembari menggigit bibir. "Aku juga. Kangen banget sama kamu!" "Kamu, lagi dimana?" tanya Kanaya kembali ingin memvalidasi apa yang ia lihat tadi tanpa merespon kalimat mendayu Eddo. "Di rumah lah di mana lagi sayang?" Kanaya tercenung. Jelas-jelas dia melihat Eddo tadi di rumah sakit. Tapi, kenapa pria itu bisa ke sana? Siapa yang sakit? "Halo!" seru Eddo karena komunikasi tiba-tiba berubah sunyi. "Emmm Do, maaf... tapi, setelah aku berpikir panjang, aku beneran pingin kita udahan!" Tapi Eddo justru tergelak, tentu saja laki-laki tak

  • Contract Marriage with A Boss    Bab 32. Eddo, di rumah sakit?

    Kanaya menepis tangan pria berkemeja putih bercelana pendek berwarna krem itu dengan takut. Orang macam itu mungkin saja bakal punya niat buruk kepadanya. Alhasil, meskipun sakit yang ia rasa di kaki luar biasa perih, tapi Kanaya terus berlari dan membuat luka di kakinya makin koyak. Pria yang masih berdiri mematung di sana akhirnya hanya bisa menatap Kanaya yang pergi sembari tercenung. Setelah berlari ngos-ngosan, Kanaya buru-buru membuka pintu gerbang ketika Tian tampak berjalan keluar. Membuat pria itu terkejut bukan main . "Ibu, Ibu sudah pulang?" tanya Tian yang heran dengan penampilan Kanaya yang bajir keringat Kanaya tak langsung menjawab. Ia kesal, tapi ia segera pergi sebab kakinya benar-benar sakit. Ia berjalan terpincang-pincang dan membuat si pembantu membulatkan matanya. "Astaga, kaki Ibu kenapa?" tanya Tian seketika berubah panik demi melihat cara berjalan Kanaya. "Yura, Yura! Cepat kemari!" teriak Tian sembari berjalan mengejar sang majikan. Maka yang di

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status