Share

Bag 4

Author: Ncheet Nca
last update Last Updated: 2022-01-18 08:38:42

ARE YOU KIDDING ME, DAD?!” Feli melebarkan matanya tak percaya.

Sementara Leonel memasang senyum menenangkan ke arah sang anak.

“Daddy, apa Dad tahu, aku menjadi seorang Maid saja sudah berat. Dan Dad malah melemparku ke negara lain?! Dad, apakah Daddy sehat?” tanya Feli lagi tak terima. “Oh… aku yakin Daddy sedang tidak sehat saat ini!” dengus Feli kesal.

Feli sangat terkejut saat sang Daddy memberikannya tiket pesawat ke Spanyol. Lebih terkejut lagi, tiket penerbangan itu adalah tiket dengan kelas biasa. Yang benar saja?! Bok0ngnya pasti akan sakit selama perjalanan. Dia yang biasa menggunakan pesawat high class setiap liburan ke luar negeri harus menggunakan pesawat dengan tempat duduk keras? Oh… mungkin berlebihan, karena tempat duduk di pesawat kelas biasa tidak akan sekeras bayangannya, tapi tetap saja Feli tidak terima semua ini.

Ini benar-benar akan jadi yang pertama kali baginya menggunakan pesawat biasa itu.

“Apakah aku sebenarnya bukan anak Daddy? Bagaimana bisa Daddy memintaku menjadi Maid di negeri orang?!” tanya Feli dengan tatapan terluka. Feli mengalihkan pandangan ke arah sang Mommy yang berada di samping Daddy-nya. “Mom, apakah Mom akan membiarkan anak tersayangmu ini jauh darimu? Hiks… Mom…”

Sang Mommy langsung melangkah ke arah Feli, lalu memeluk erat tubuhnya. “Hanya satu bulan, Sayang… setelah itu, kau minta saja apa yang kau mau pada Daddy-mu. Kalau perlu, habiskan semua uang Daddy-mu. Mom akan mendukungmu, Baby Girl!” antusias Charlotte dengan tatapan mata menusuk ke arah Leonel, seolah mengatakan pada Leonel, ‘Awas saja kalau sampai anakku kenapa-kenapa, Leon!’.

Charlotte tak tahu mengapa suaminya ini bersikeras meminta anak mereka menjadi seorang maid, di negeri orang pula! Namun Charlotte mencoba untuk percaya, bahwa sang suami tak akan mencelakakan anak mereka.

Leonel menelan saliva susah payah, takut jika sang istri akan sangat marah padanya setelah ini. Namun rencananya tak bisa ia batalkan begitu saja. Ia sudah memikirkannya secara matang.

“Hiks… ta-tapi… kenapa harus di Spanyol, Mom? Kenapa… kenapa Dad mendaftarkanku di sana?”

“Baby Girl, Dad hanya ingin kau menjadi gadis yang kuat. Dad ingin melihat apakah putri daddy bisa bertahan di negeri orang. Lagi pula, kalau kau menjadi maid di negara ini, daddy takut orang-orang akan mengenalimu, Sayang. Penyamaranmu akan terbongkar, dan sudah bisa dipastikan, jika hal itu terjadi, kau akan kalah dari misi ini,” ucap Leonel menjelaskan dengan lembut.

Charlotte dan Feli terdiam sesaat. Dua wanita berbeda generasi ini larut dalam pikiran masing-masing. Dalam hati, mereka membenarkan apa yang Leonel ucapkan. Leonel adalah salah satu pengusaha sukses di negara ini. Keluarganya sering kali tersorot media, dan tentu saja orang-orang di negara ini sebagian besar mengetahui sosok Felicity Jolicia, anak satu-satunya yang dimiliki Leonel dan Charlotte. Walaupun Feli tak pernah tersorot secara langsung, karena Leonel akan langsung melenyapkan semua pemberitaan tentang Feli jika sampai hal itu terjadi, tapi Leonel harus tetap memikirkan segala kemungkinan yang terjadi.

“Kau sudah menyetujui misi ini, Sayang. Kalau kau membatalkannya sekarang, daddy tidak janji akan mengikuti semua keinginanmu. Daddy tahu kau adalah anak daddy yang tidak pernah sekalipun mengingkari janjinya.”

Feli mengeratkan pelukannya. Wanita yang terkenal berwajah imut ini terlihat berpikir keras.

Haruskah dia mundur? Kalau dia mundur, keinginannya untuk membuat Selena tanpa Gomes itu ternganga karena kalah akan musnah.

“Sayang—”

“Baiklah…” Feli memotong ucapan Charlotte. Ia mengurai pelukan mereka.

“Hanya satu bulan?” tanya Feli pada Charlotte.

“Sepertinya begitu, Sayang-ku…”

Feli menghela napas pasrah. Ia akan menganggap ini liburan, liburan yang menyiksa sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi, dia tak ingin kalah dari Selena tanpa Gomes itu!

“Baiklah Mom, aku akan buktikan pada suami Mom kalau aku bisa menyelesaikan misi sial4n ini!” ucap Feli bersungguh-sungguh. Wanita muda ini mengalihkan pandangan ke arah Leonel, lalu mengangkat dagu angkuh. “Siap-siap saja, setelah satu bulan, aku akan menghabiskan uang Daddy!” ucap Feli lagi, masih dengan nada yang sama.

Charlotte terkikik geli melihat wajah sang anak yang malah terlihat imut saat ini. “Mommy tidak sabar melihat kau menghabiskan uang Tuan Leonel, Baby Girl…” ucap Charlotte sambil mencubit gemas kedua pipi sang anak.

Sementara itu, Leonel hanya mampu menghela napas lega. Dia harap keputusannya benar.

***

“Tuan, Nyonya Mendez meminta Anda menghubunginya.”

Seorang pria tampan dengan tubuh atletis dan rahang tegas hanya diam tanpa mengalihkan pandangan dari jendela ruang kerjanya di Gedung Mendez Aero Corp, salah satu perusahaan besar di dunia, yang sudah memproduksi beribu-ribu pesawat dan jet pribadi. Pria itu menyandarkan sebelah tangannya pada jendela besar yang memperlihatkan pemandangan gedung-gedung lain yang tingginya tidak lebih dari gedung milik keluarganya ini.

“Tuan—”

“Aku dengar, tidak perlu kau ulang, Eloy,” ucap pria itu datar ke arah sekretarisnya. Namun tatapannya tak beralih sedikitpun dari pemandangan di luar gedung.

Eloy Damario, sang sekretaris, hanya mampu menghela napas pasrah. Bosnya itu memang terkenal kaku, dan selalu berwajah datar. Pria itu hanya akan berbicara seperlunya.

Semua karyawan di perusahaan ini amat sangat segan pada CEO mereka yang juga adalah pewaris tunggal Mendez Aero Corp.

“Baik, Tuan Mendez, saya permisi.”

Pria yang berdiri di depan jendela itu hanya bergumam tanda mengiyakan, tanpa perlu repot-repot membuka mulutnya untuk menjawab.

Tak berapa lama, terdengar suara pintu tertutup, tanda sang sekretaris sudah pergi dari ruangannya. Tiba-tiba terdengar ponselnya kembali berbunyi, entah sudah ke berapa kalinya selama satu jam ini.

Ia berdecak kesal, lalu membalikkan tubuh, dan melangkah menuju meja kebesarannya. Pria ini memutar bola mata malas melihat siapa yang menghubunginya.

Dengan malas-malasan, ia menggeser layar ponsel pintarnya.

“Hola, Mah-dreh ( Halo, Ibu )?”

>“APA SEKRETARISMU TAK MENYAMPAIKAN PESANKU, JERRALD NATANIEL MENDEZ??”

Pria yang bernama Jerrald Nataniel Mendez, yang biasa dipanggil Jerrald itu menjauhkan ponsel dari telinganya sebentar, lalu kembali mendekatkan kembali benda itu ke telinga sambil memijat pangkal hidungnya. “Dia menyampaikannya, Mah.”

>“Lalu mengapa kau tidak menghubungi Mah-dreh?!”

“Aku baru akan menghubungimu,” ucapnya berbohong.

>“Kau ingin membohongi wanita yang telah melahirkanmu, Mi Hijo ( Anakku )?” tanya seseorang di seberang sana dengan nada menyindir.

Jerrald mengangkat kedua bahunya tanda menyerah. “Maafkan aku, tadi pekerjaanku sedang menumpuk, Mah.”

>“Oh pekerjaanmu akan selalu menumpuk, Mi Hijo, tapi bukan berarti kau bisa mengabaikan keluargamu!”

“Baiklah, sekali lagi aku minta maaf.”

>“Mah-dreh akan memaafkanmu asal kau mau menerima tawaran Mah-dre—”

“Kita sudah membicarakannya, Mah, dan aku sudah mengatakan aku tidak membutuhkan maid di apartemenku.”

>“Dan Mah-dreh tidak menerima penolakan! Besok kau harus berada di apartemenmu, karena Mah-dreh akan membawa seorang maid ke sana!”

“Ma__”

Jerrald terdiam saat sang ibu sudah memutuskan panggilan mereka secara sepihak. Ia mengedipkan matanya beberapa kali tak percaya, lalu menghela napas kesal.

“Aku tidak membutuhkan maid atau siapa pun! Kenapa Mah-dreh tidak mau mengerti?!” kesal Jerrald. Pria itu menghempas kasar tubuhnya pada kursi kebesarannya.

Sudah satu minggu ini sang ibu mengganggunya dengan mengatakan akan mempekerjakan maid di apartemen mewah yang sudah dihuninya beberapa tahun ini. Jerrald menolak, karena ia benar-benar tak suka berkomunikasi dengan orang asing kecuali rekan bisnisnya, itu pun berkomunikasi seperlunya.

Sebenarnya Jerrald pernah beberapa kali memiliki maid, dan itu semua karena paksaan sang ibu. Namun, beberapa kali pula Jerrald membuat para maid itu tak betah bekerja dengannya.

Jerrald benar-benar tak suka berhubungan dengan orang asing!

“Si4lan! Lihat saja, aku akan membuat maid itu tak betah bekerja denganku!” monolog Jerrald sambil mengeluarkan smirk-nya. “Siapa pun kau, berdoalah kau baik-baik saja setelah masuk dalam perangkapku, Nona Maid,” seru Jerrald kembali.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Balfas
otw jerrald bucin,jdi bingung mau komen apaan
goodnovel comment avatar
Miss Cilcen
bentar lanjut di ceriaca yaaa yatuhan bakal seru kayak sally nih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bonus 2

    Holaa~ buat pecinta belut listrik & lumpur hidup :*Bonus part terakhir ya untuk versi aplik4si.Buat yang mau komen paragraf, caranya bisa tekan agak lama paragraf mana yang mau dikomentari sampai muncul tulisan komentar. Udah deh kalian bisa ketik komentar kalian ^_^Dahlah… Happy reading <3***“Apakah istrimu sengaja?!”“Apa yang kau katakan? Kau mendapatkannya dua kali berturut-turut tanpa istriku melihat ke arahmu, itu berarti kau memang diharuskan mencari pasangan hidup, Sepupu.”Noe mendengus kesal. Ia kembali memandang buket bunga yang berada di tangannya. Bagaimana bisa ini terjadi? Meng

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bonus 1

    Jerrald beberapa kali membenahi letak dasinya. Sebenarnya, letak dasi pria ini tidak bermasalah sedikitpun. Hanya saja, pakaian yang dia kenakan yang menjadi masalah, dan itu membuat Jerrald tak nyaman. Ia melirik sepatu yang ia pakai. Sepatu itu berwarna merah muda terang bermotif bunga-bunga kecil. Persis seperti warna pakaian formal yang saat ini ia pakai.Di sampingnya, berdiri sang istri yang saat ini memakai gaun berwarna senada dengan panjang gaun bagian depan hanya sampai atas lutut. Sementara bagian belakang gaun panjang menjuntai. Sejak tadi senyum kebahagiaan tak pernah luntur dari bibir sang istri. Tidak seperti dirinya yang hanya mampu berwajah datar. Kalaupun tersenyum, Jerrald tak sanggup tersenyum lepas.Sumpah demi apa pun, hari ini kali pertama ia menggunakan pakaian berwarna cerah seperti ini. Ini membuatnya sangat canggung. Jerrald menyugar rambut gugup. Tadi pagi, ia memakai pakaian berwarna kuning cerah. Malam harinya,

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 64 ( ENDING )

    “Kau ingin menggantinya lagi??” >> ”Kenapa memang? Apa kau akan marah padaku?! Ini keinginan Telur Belutmu!” “Baiklah-baiklah, Sayang… Kau jangan marah-marah seperti itu.” >> ”Kau yang membuatku marah-marah, Tuan Mendez!” “Maafkan aku, Nyonya Mendez.” Jerrald terkekeh geli. Ia menatap layar ponselnya dengan penuh rasa cinta. Wajah sang istri masih saja memerah setiap kali Jerrald memanggilnya dengan sebutan baru itu. Mereka melakukan pemberkatan pernikahan tiga minggu yang lalu. Tepat tiga hari setelah Jerrald meminta mereka segera menikah di depan Charlotte dan Leonel. Persiapan pemberkatan pernikahan mereka tidak ada kendala yang berarti. Semua dokumen kedua orang itu sudah sejak lama dipersiapkan Leonel dan Niguel, sehingga semua berjalan dengan sangat cepat. Acara itu

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 63

    “Kenapa Dad tidak mengatakan yang sebenarnya?” Feli menatap tajam sang daddy.Wajah Leonel saat ini terlihat seperti pencuri yang tertangkap basah. Tak ada bedanya dengan Charlotte. Wanita itu menyenggol lengan sang suami.“Jangan diam saja, Leon! Kau harus menjelaskan semuanya pada Putri kecil kita!” bisik Charlotte tajam. “Oh… aku sudah menduga jika Feli pasti akan marah seperti ini,” bisik Charlotte kembali. Kali ini terdengar putus asa.“Cia, sudahlah. Ini semua sudah terjad—”“Kau tidak aku perbolehkan untuk bersuara, Tuan Mendez!”Jerrald langsung mengatupkan mulut. Lebih baik ia mengikuti keinginan ibu hamil satu ini. Hubungan mereka sudah membaik beberapa jam sebelumnya dan ia tidak ingin lagi diabaikan.“Dad—”“Maafkan daddy, Baby Gir

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 62

    Feli mengusap lengannya dengan air bergantian. Entah sudah berapa lama ia merendam diri di dalam bathtub kamar mandinya. Ia menatap kosong dinding. Ekspresi terkejut Jerrald tadi masih terbayang.Makhluk kaku itu ingin mencoba mengelabuinya? Apakah pria itu bercanda?Feli tidak akan semudah itu dibohongi. Walaupun kebersamaan mereka tergolong singkat, tapi Feli sangat menghapal segala sesuatu tentang pria itu.Memang awalnya Feli sempat terkecoh saat pertama kali melihat penampilan berbeda Jerrald yang berdiri di bawah balkon kamarnya. Namun ketika ia melewati pria itu saat dirinya dan sang mommy selesai berjalan-jalan di taman mansion, Feli langsung menyadari jika pria itu adalah pria yang telah memasukkan telur belut ke dalam kandungannya. Aroma dan bentuk tubuh pria itu amat sangat Feli kenal.Untuk meyakinkan dugaannya, Feli sengaja meminta makanan yang sering dibuatkan Jerrald saat ia berada di

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 61

    “Ha-hai, Fel.”Feli menghentikan langkah saat Andrew menyapanya. Ia menyunggingkan senyum kecil. Setelah lima hari berada di rumah, Feli merasa b0san dan memutuskan mulai kembali mengikuti pelajaran.“Oh, hai Andrew.”“Kau masuk?”“Tidak. Aku masih berada di rumah,” seru Feli jahil, lalu tertawa. “Kalau kau melihat aku ada di sini, itu berarti aku masuk, Andrew.”Andrew terlihat salah tingkah. Membuat tawa Feli semakin menjadi.Namun, berbanding terbalik dengan pria yang berada tak jauh di belakang wanita itu.“Siapa dia?” bisik pria itu tajam pada seorang pria di sebelahnya.“Teman Nona Feli, Tuan Mendez.”Pria yang tak lain adalah Jerrald, menggeram kesal. Ia menatap bodyguard kekasih hatinya itu. “Apakah m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status