Share

Bag 5

Author: Ncheet Nca
last update Last Updated: 2022-01-18 08:42:01

Feli memperhatikan sekeliling apartemen berlantai dua yang baru beberapa saat lalu dia masuki.

'Apartemen ini besar sekali! Apakah aku sanggup membersihkan semua perabotan yang ada di sini? Berapa orang yang tinggal di apartemen ini? Apakah Daddy berbohong padaku? Bukankah Daddy mengatakan akan menempatkanku di tempat yang mudah? Lalu ini apa?' kesal Feli. Ia bertanya-tanya di dalam hati cemas. 'Ya Tuhan, apakah keputusanku benar?'

"Nah, Dulce niña ( Gadis Manis ), di sini nanti kau akan bekerja. Aku harap kau bisa bekerja dengan baik."

Feli mencoba menyunggingkan senyum walau terlihat canggung ke arah wanita di depannya ini. Wanita yang terlihat sangat elegan dan cantik luar biasa. Saat di bandara, Feli dijemput oleh beberapa pria berpakaian serba hitam, pakaian yang mirip dengan para bodyguard ayahnya. Lalu dia dibawa ke apartemen ini, dan langsung bertemu dengan wanita yang saat ini berdiri di depannya. Feli tidak bisa menaksir berapa usia wanita di depannya ini. Sepertinya seusia dengan ibunya, atau mungkin lebih muda?

"Dulce niña..."

Dulce niña? Apa maksudnya? Sejak Feli baru tiba, wanita itu memanggil Feli seperti itu.

Setelah ini, Feli akan mencari tahu di internet.

"Dari agen yang mempekerjakanmu, mereka mengatakan kalau kau sangat profesional, Dulce niña."

Feli meringis dan mengumpat di dalam hati.

Agen? Sepertinya sang Daddy sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Apanya yang profesional? Apakah maksudnya profesional dalam menghabiskan uang? Kalau dalam hal itu, tentu saja kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Tapi kalau yang dimaksud profesional menjadi maid, oh... semoga Tuhan mengampuni dosa gadis ini dan daddynya, karena sudah membohongi salah satu keluarga di negara ini. Feli hanya berharap selama satu bulan ini tidak ada satupun perabotan di apartemen ini yang rusak karena ulahnya.

Feli terkenal ceroboh. Entah sudah berapa banyak guci mahal dan perabotan lain di rumahnya hancur hanya karena kecerobohannya.

"Selama bekerja di sini, tolong kau urusi kebutuhan anakku ya."

"Anak?" beo Feli.

Maksudnya bagaimana? Bukankah dia hanya menjadi seorang maid? Atau jangan-jangan... dia justru menjadi seorang babysitter

Oh no! Tidak! Bagaimana ini??? Dia tidak pernah mengurusi bayi sama sekali. Bukannya Feli tak suka anak kecil. Gadis ini bahkan menjadi favorit anak-anak sepupu kedua orang tuanya. Namun jika harus mengurusi anak kecil seharian penuh, Feli takut akan melukai. Dia tidak memiliki pengalaman dalam hal itu.

"Ma-maaf Nyonya, saya... saya tidak ada pengalaman mengurusi seorang bayi. Mungkin ada kesalahan dari agen say—" Feli langsung terdiam saat wanita di depannya ini justru tertawa renyah.

"Ya ampun, kau lucu sekali, Dulce niña. Kau tenang saja. Tidak akan ada acara kau mengganti popok bayi, atau melumuri bedak di seluruh tubuh anakku. Anakku sudah bisa melakukannya sendiri."

Feli menghela napas lega. 'Jadi sudah bisa pakai pakaian sendiri? Syukurlah... Setidaknya kalau untuk mengajak bermain aku masih sanggup.'

"Mi Hijo, kau sudah bangun, Nak?"

Feli langsung mengalihkan pandangan ke arah seorang pria super tampan dengan wajah dingin turun dari lantai dua apartemen ini. Pria itu menggunakan kaos berwarna putih. Dada bidangnya tercetak jelas dari balik kaos yang ia kenakan. Untuk bawahannya, pria itu menggunakan celana training berwarna biru tua. Kedua tangannya dimasukkan di kedua saku celana yang dipakainya.

Dahi Feli mengernyit dahi dalam.

Siapa dia? Apakah suami dari wanita di depannya ini? Tapi kalau suami, sepertinya pria itu terlihat lebih muda dari wanita yang berada di depan Feli.

Tubuh Feli tiba-tiba saja menegang. Bagaimana tidak, pria itu memperhatikannya dari atas sampai bawah sambil berjalan menghampiri Feli dan wanita di depannya.

Setelah benar-benar sampai di depan Feli, pria ini memperhatikan wajah Feli dengan saksama. Rahang tegas yang dimiliki sang pria terlihat sangat mengintimidasi. Tatapannya sangat tajam seperti siap menusuk siapa saja. Tidak diragukan lagi, hanya dengan tatapan itu, siapa saja bisa langsung sekarat.

Katakanlah Feli berlebihan, tapi inilah yang Feli rasakan. Feli tidak pernah merasa terintimidasi seperti ini sebelumnya.

Apa mungkin karena sekarang Feli merasa tidak memiliki siapapun di negara ini, jadi Feli merasa sedikit takut?

Sedikit takut?

Tentu saja! Jangan berharap Feli akan super takut.

Enak saja!

Walau dia sekarang adalah seorang maid, tapi Feli tetaplah Feli Addison yang keras kepala.

"Dia kah orangnya?"

Feli mengerjap beberapa kali.

Pria itu akhirnya mengeluarkan suara. Namun Feli tak mengerti apa yang diucapkannya karena pria itu menggunakan Bahasa Spanyol. Suara pria yang berdiri tak jauh di depan Feli itu terdengar berat dan... eerrr... seksi?

"Benar, Mi Hijo. Ah ya... Mah-dreh ingin kau menggunakan Bahasa Inggris saat berkomunikasi dengannya. Gadis ini berasal dari Inggris, dan dia tidak bisa menggunakan Bahasa kita."

Dahi pria itu mengernyit dalam. "Mengapa Mah-dreh harus mencari maid sampai ke Inggris?"

"Agar kau berpikir ribuan kali untuk mengusirnya seperti maid-maidmu sebelumnya, Mi Hijo. Dia butuh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sampai dia bersedia ditempatkan di mana saja oleh agen yang menampungnya selama ini. Mah-dreh harap kau punya hati yang luas untuk tidak mempersulit gadis malang ini. Lihatlah, bukankah dia terlihat rapuh?” Wanita asing itu menatap Feli dengan tatapan sendu.

Pria itu memperhatikan penampilan Feli. Gadis di depannya ini memiliki wajah yang cantik walau tanpa riasan. Pipi chubby-nya membuat siapapun akan gemas melihatnya, dan berharap dapat mencubit, atau minimal mengusap kedua pipi itu. Pancaran mata Feli terlihat rapuh, namun kuat secara bersamaan. Rambut pirangnya diikat kuda, terlihat sangat sederhana. Namun entah mengapa, pria di depan Feli ini merasa jika Feli bukanlah gadis biasa.

"Mah-dreh, berapa usia gadis ini? Wajahnya seperti gadis di bawah umur, dan aku tidak ingin mempekerjakan gadis di bawah umur."

"Kau pikir Mah-dreh mau mempekerjakan gadis di bawah umur?! Usianya dua puluh satu tahun, Mi Hijo!"

"Benarkah?"

"Tentu saja! Mah-dreh sudah membaca biodatanya dengan teliti sebelum gadis ini diberangkatkan ke sini. Pengalaman kerjanya tidak main-main, jadi kau tidak perlu khawatir."

Feli hanya mampu terbengong melihat interaksi dua orang di depannya ini, karena dua orang ini menggunakan Bahasa mereka.

'Ayolah! Apa yang kalian berdua bicarakan?! Sangat tidak sopan sekali berbicara seolah aku tidak ada di sini. Awas saja kalau sampai membicarakan diriku!' seru Feli kesal di dalam hati. 'Demi Tuhan, aku tidak pernah diabaikan seperti ini seumur hidupku!'

"Ehm..."

Kedua orang di depan Feli mengalihkan pandangan ke arahnya saat ia pura-pura terbatuk untuk menyela ucapan mereka.

"Sorry, saya hanya ingin bertanya, kapan saya mulai bekerja? Oh dan... di mana anak Nyonya?" Feli mengedarkan pandangan ke sekeliling apartemen, karena penasaran dengan anak wanita di depannya.

"Ini anakku, Dulce niña. Kau akan bekerja dengannya." Wanita di depan Feli menepuk pundak pria yang sejak tadi menatapnya menyelidik.

Feli terdiam beberapa saat. Mencoba memahami apa maksud wanita asing di depannya itu. Tak lama, ia melebarkan matanya tak percaya. "A-apa??? Sa-saya bekerja untuk pria ini??" tanya Feli mencoba meyakinkan indera pendengarannya. Feli memperhatikan sang pria dari atas sampai bawah. "Pria ini bukan suami Anda, Nyonya?" tanya Feli kembali.

Wanita di depan Feli tertawa lepas. "Ya ampun, hahaha... Apakah wajahku semuda itu, Dulce niñaMi Hijo," Wanita itu mengalihkan pandangan ke arah pria di sampingnya. "Apakah wajah Mah-dreh semuda itu, atau wajahmu yang terlihat jauh lebih tua karena tidak pernah tersenyum?" tanya wanita ini jahil, karena tahu anaknya amat sangat jarang tersenyum. Wanita ini kembali mengalihkan pandangan ke arah Feli tanpa peduli wajah sang anak sudah terlihat menyeramkan karena candaannya. "Dia anakku."

"A-apa??”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
wkwkwkwkwwk ya ampunnn Gustiiiiiii ngakak
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bonus 2

    Holaa~ buat pecinta belut listrik & lumpur hidup :*Bonus part terakhir ya untuk versi aplik4si.Buat yang mau komen paragraf, caranya bisa tekan agak lama paragraf mana yang mau dikomentari sampai muncul tulisan komentar. Udah deh kalian bisa ketik komentar kalian ^_^Dahlah… Happy reading <3***“Apakah istrimu sengaja?!”“Apa yang kau katakan? Kau mendapatkannya dua kali berturut-turut tanpa istriku melihat ke arahmu, itu berarti kau memang diharuskan mencari pasangan hidup, Sepupu.”Noe mendengus kesal. Ia kembali memandang buket bunga yang berada di tangannya. Bagaimana bisa ini terjadi? Meng

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bonus 1

    Jerrald beberapa kali membenahi letak dasinya. Sebenarnya, letak dasi pria ini tidak bermasalah sedikitpun. Hanya saja, pakaian yang dia kenakan yang menjadi masalah, dan itu membuat Jerrald tak nyaman. Ia melirik sepatu yang ia pakai. Sepatu itu berwarna merah muda terang bermotif bunga-bunga kecil. Persis seperti warna pakaian formal yang saat ini ia pakai.Di sampingnya, berdiri sang istri yang saat ini memakai gaun berwarna senada dengan panjang gaun bagian depan hanya sampai atas lutut. Sementara bagian belakang gaun panjang menjuntai. Sejak tadi senyum kebahagiaan tak pernah luntur dari bibir sang istri. Tidak seperti dirinya yang hanya mampu berwajah datar. Kalaupun tersenyum, Jerrald tak sanggup tersenyum lepas.Sumpah demi apa pun, hari ini kali pertama ia menggunakan pakaian berwarna cerah seperti ini. Ini membuatnya sangat canggung. Jerrald menyugar rambut gugup. Tadi pagi, ia memakai pakaian berwarna kuning cerah. Malam harinya,

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 64 ( ENDING )

    “Kau ingin menggantinya lagi??” >> ”Kenapa memang? Apa kau akan marah padaku?! Ini keinginan Telur Belutmu!” “Baiklah-baiklah, Sayang… Kau jangan marah-marah seperti itu.” >> ”Kau yang membuatku marah-marah, Tuan Mendez!” “Maafkan aku, Nyonya Mendez.” Jerrald terkekeh geli. Ia menatap layar ponselnya dengan penuh rasa cinta. Wajah sang istri masih saja memerah setiap kali Jerrald memanggilnya dengan sebutan baru itu. Mereka melakukan pemberkatan pernikahan tiga minggu yang lalu. Tepat tiga hari setelah Jerrald meminta mereka segera menikah di depan Charlotte dan Leonel. Persiapan pemberkatan pernikahan mereka tidak ada kendala yang berarti. Semua dokumen kedua orang itu sudah sejak lama dipersiapkan Leonel dan Niguel, sehingga semua berjalan dengan sangat cepat. Acara itu

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 63

    “Kenapa Dad tidak mengatakan yang sebenarnya?” Feli menatap tajam sang daddy.Wajah Leonel saat ini terlihat seperti pencuri yang tertangkap basah. Tak ada bedanya dengan Charlotte. Wanita itu menyenggol lengan sang suami.“Jangan diam saja, Leon! Kau harus menjelaskan semuanya pada Putri kecil kita!” bisik Charlotte tajam. “Oh… aku sudah menduga jika Feli pasti akan marah seperti ini,” bisik Charlotte kembali. Kali ini terdengar putus asa.“Cia, sudahlah. Ini semua sudah terjad—”“Kau tidak aku perbolehkan untuk bersuara, Tuan Mendez!”Jerrald langsung mengatupkan mulut. Lebih baik ia mengikuti keinginan ibu hamil satu ini. Hubungan mereka sudah membaik beberapa jam sebelumnya dan ia tidak ingin lagi diabaikan.“Dad—”“Maafkan daddy, Baby Gir

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 62

    Feli mengusap lengannya dengan air bergantian. Entah sudah berapa lama ia merendam diri di dalam bathtub kamar mandinya. Ia menatap kosong dinding. Ekspresi terkejut Jerrald tadi masih terbayang.Makhluk kaku itu ingin mencoba mengelabuinya? Apakah pria itu bercanda?Feli tidak akan semudah itu dibohongi. Walaupun kebersamaan mereka tergolong singkat, tapi Feli sangat menghapal segala sesuatu tentang pria itu.Memang awalnya Feli sempat terkecoh saat pertama kali melihat penampilan berbeda Jerrald yang berdiri di bawah balkon kamarnya. Namun ketika ia melewati pria itu saat dirinya dan sang mommy selesai berjalan-jalan di taman mansion, Feli langsung menyadari jika pria itu adalah pria yang telah memasukkan telur belut ke dalam kandungannya. Aroma dan bentuk tubuh pria itu amat sangat Feli kenal.Untuk meyakinkan dugaannya, Feli sengaja meminta makanan yang sering dibuatkan Jerrald saat ia berada di

  • Crazy Maid ( Indonesia )   Bag 61

    “Ha-hai, Fel.”Feli menghentikan langkah saat Andrew menyapanya. Ia menyunggingkan senyum kecil. Setelah lima hari berada di rumah, Feli merasa b0san dan memutuskan mulai kembali mengikuti pelajaran.“Oh, hai Andrew.”“Kau masuk?”“Tidak. Aku masih berada di rumah,” seru Feli jahil, lalu tertawa. “Kalau kau melihat aku ada di sini, itu berarti aku masuk, Andrew.”Andrew terlihat salah tingkah. Membuat tawa Feli semakin menjadi.Namun, berbanding terbalik dengan pria yang berada tak jauh di belakang wanita itu.“Siapa dia?” bisik pria itu tajam pada seorang pria di sebelahnya.“Teman Nona Feli, Tuan Mendez.”Pria yang tak lain adalah Jerrald, menggeram kesal. Ia menatap bodyguard kekasih hatinya itu. “Apakah m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status