Share

38. Firasat

Suasana hatiku memburuk tanpa sebab—aku tahu alasannya, tetapi hanya enggan membaginya. Aku baru saja selesai merangkai beberapa buket sederhana untuk dipajang. Hari ini toko bungaku cukup ramai, ada sejumlah pesanan yang harus kukirim nanti sore. Itu secara tak langsung membuat perhatianku teralih ke hal-hal lain yang memang harus dikerjakan.

Sejak kembali dari pantai kemarin sore, aku lagi-lagi dihantui mimpi buruk—isinya kebanyakan berupa potongan masa kecilku, sementara sisanya tentang Aldrich. Mengapa nama itu terus-menerus muncul dalam kepalaku? Aku menggertakkan gigi, lantas meraup kasar sekuntum bunga mawar putih yang masih segar di dalam vas dengan maksud memindahkannya ke tempat lain.

Aku sontak mengaduh setelah salah satu durinya berhasil menusuk dan melukai jari tengahku. Setitik darah kemudian merembes dari l

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status