Share

39. Selamat Tinggal

Sepasang mataku seketika melebar sesaat setelah Rowan memamerkan deretan kukunya yang runcing. Dia bergerak maju mendekati posisiku, sementara aku beringsut mundur ke belakang. Senyum keji di sudut bibirnya terbit; garis ekspresif yang menampilkan seringai dendam.

“Ro-Rowan? Apa yang kau lakukan?”

“Bunuh dia,” bisik Sarah yang memberi dukungan penuh pada Rowan untuk beraksi.

Habislah, pikirku. Apa aku akan benar-benar menjemput takdirku sekarang? Aku mempercepat langkah mundurku, berharap tindakan itu dapat membantuku terlepas dari ancaman bahaya. Namun, sesuatu membentur salah satu kakiku—membuatku tersandung dan terjerembap ke atas lantai.

Aku menahan pekikanku menjadi geraman pendek

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status