Share

40. Bendera Perang

Aku sedang duduk di balkon sekarang—memandangi bulan yang naik lebih tinggi di ujung langit, sementara bintang bertaburan seperti batu permata. Xaferius baru saja selesai mengoleskan obat dengan jenis salep pada leherku, agak perih, tetapi memberikan efek dingin yang seketika menyirami kulitku yang tergores setelah beberapa menit berlalu. Bukan tipe luka yang serius, tetapi pria itu masih sangat marah.

Pertama kali datang, Xaferius terus menggertakkan giginya berulang kali dan menghancurkan dua buah guci bernilai fantastis di ruang tamu. Benda yang dibelinya secara khusus dari Negeri Tirai Bambu itu spontan pecah berkeping-keping, mengotori seluruh ruangan di lantai dasar. Dia melampiaskan emosinya pada barang malang itu—menyuruhku masuk ke kamar hingga perasaannya stabil, kemudian menyusul dan membantu membersihkan cedera yang kualami.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status