Share

BAB 208 CINTA KARENA TERBIASA

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-30 21:46:46

"Kapan pulang?"

Livi bertanya dengan tangan memeluk tubuh Arch. Rindu, Livi akui punya rasa itu. Dia mendadak merasa kehilangan kala Arch tidak ada di sisinya.

Arch sendiri langsung menyusul Livi tidur. Tidak ada pergulatan panas seperti yang Chen Wei bayangkan. Ketika lewat tengah malam, barulah Livi tersadar kalau ada yang memeluk dirinya.

Untung Livi hafal wangi suaminya hingga tidak menendang Arch. Bicara soal aroma tubuh, Livi tiba-tiba ingat dia kembali bermimpi mengenai aroma hari itu. Wanginya terasa begitu dekat, seolah tengah memeluknya.

"Jadi itu nyata atau mimpi?" Batin Livi setengah melamun. Begitu penasaran akan hal itu.

"Petang tadi. Masalah utama beres sisanya biar diurus Satria sampai selesai. Terserah mau settle kapan. Besok, atau minggu depan."

"Kasihan Farah kalau begitu ceritanya," komen Livi.

"Biar ngurangin dosa. Disuruh cepat nikah biar gak pesan kavling neraka kok susah banget. Kamu bujuk Farah sana, jangan mau dipegang-pegang kalau belum jelas statusnya."

Liv
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 243 DIKIRA TULUS TERNYATA MODUS

    "Aku tidak ingin ikut campur masalah ini. Itu urusan pribadi Papa. Meski ya, aku memang tidak menyukainya."Arch merespon perkataan sang ayah. Bagi Arch, Miguel mau bercerai atau tidak itu terserah sang papa."Arch cuma ingin papa hidup tenang, damai, juga nyaman," tambah sang putra.Miguel menunduk. Lantas berujar, "Maafkan papa. Papa tidak becus jadi orang tua. Waktu kamu lahir, papa tidak tahu. Bahkan kamu sampai dibuang ke panti oleh ibumu. Waktu papa sakit, kamu rela tinggalkan Zio dan Lea untuk merawatku.""Tapi apa yang kamu dapat. Kamu justru dimusuhi oleh Melanie. Padahal kamu cuma mau bantu rawat papa. Tapi dia berpikir kamu datang untuk berebut warisan denganmu. Dan Papa masih tetap melunak padanya. Harusnya papa bela kamu."Miguel berujar penuh penyesalan. Sepatutnya sejak awal dia prioritaskan Arch, tapi tidak."Tidak apa-apa. Papa pikir Arch kabur ke sana gak punya tujuan."Arch tersenyum melihat raut wajah kebingungan ayahnya. "Arch sengaja menjauh, sampai ganti nama b

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 242 SYARAT MUTLAK

    Paman, Bibi dan Melvin terpengarah. "Jangan aji mumpung kamu!" Melvin mengingatkan. Dia tahu pasti Irfan akan mengambil keuntungan dari situasi genting ini."Tidak masalah kalau kalian tidak mau. Enak sekali jadi pengacara." Irfan menyahut enteng."Diam kau Melvin! Syarat apapun akan Kakek terima. Yang penting Harindaya Grup selamat." Tuan besar Harindaya kembali bicara. Kali ini ucapannya tidak bisa dibantah oleh siapapun.Tiga orang itu hanya bisa saling pandang. Mereka ingin menolak, tapi tidak punya daya untuk melakukannya. Mereka akui, kesalahan Melvin sangat fatal kali ini. Jika mereka masih ingin Harindaya Grup selamat, mereka harus menuruti permintaan Irfan. Satu-satunya orang yang dipercaya bisa menolong perusahaan."Jadi apa yang Melvin lakukan sampai pak Hendri marah?" Irfan bertanya sambil mengulik ponselnya. Dia sedang menghubungi Handi, meminta pria itu bersiap bekerja kembali esok pagi.Handi lekas membalas meski sudah tengah malam. "Acara kita jadi pengacara sudah se

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 241 SYARAT YANG HARUS DIPENUHI

    "Kalian pulang saja, biar kami yang jagain ibu."Irfan berucap demikian ketika hampir tengah malam. Arch dan Livi masih berada di sana. Kondisi Endah sendiri belum menunjukkan perkembangan yang baik. Jantungnya masih bermasalah. Detaknya belum stabil dan normal.Hal ini membuat tim dokter belum mengeluarkan Endah dari ruang resusitasi. Perempuan itu masih dipantau seintensif mungkin."Tidak apa-apa. Sebentar lagi lah kalau kami mau pulang." Arch menjawab sambil menggenggam tangan Livi. Seolah minta izin pada sang istri."Kalian jangan merasa bersalah. Toh, ini bukan salah kalian. Tapi salah perempuan itu." Tina coba membujuk."Dan perempuan itu adalah istri papaku. Jadi biarkan kami sedikit menunjukkan kepedulian kami. Kami akan pulang jika memang waktunya."Irfan mengedikkan bahu ketika Arch bersikeras stay di sana. Keempatnya lalu terdiam.Tak berapa lama derap langkah terdengar mendekat. Mereka kompak menoleh ke lorong di depan mereka. Di mana empat orang tampak mendekati mereka."

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 240 SAMPAI JUMPA DI PENGADILAN

    Sementara itu di tempat Melanie. Perempuan itu tampak kebingungan. Setelah dia tidak berhasil menghubungi Miguel, dia pilih kembali ke rumah. Dia akan menunggu Miguel di rumah.Di tangan Melanie, puluhan foto dirinya sedang berduaan dengan pria lain terpampang nyata. Tidak hanya satu lelaki. Miguel mengirim semua gambar Melanie bersama pria yang sayangnya memang pernah kencan dengannya.Selain foto, ada juga video yang menampilkan perempuan itu sedang berpelukan, bersandar mesra bahkan berciuman. Ada juga satu video yang menunjukkan dirinya masuk ke kamar hotel."Dari mana dia mendapatkan semua ini?" Katanya sambil menggigit bibir.Dia panik, apalagi Miguel berkata akan menemuinya di pengadilan. Ketakutan Melanie merebak. "Dia tidak mungkin menceraikan aku. Aku sedang hamil anaknya. Dia, Miguel tidak akan menceraikan aku. Itu pasti."Di tengah ketakutan, kecemasan, juga kegugupan. Melanie terus berpikir positif. Miguel sangat mencintainya. Pria itu tidak akan sanggup berpisah dengann

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 239 PERAWATAN TERBAIK

    "Selingkuh? Buktinya apa? Kamu punya itu?"Melanie mengepalkan tangan. Dia pandangi Endah yang berdiri begitu tenang. Tidak ada rasa gugup atau cemas di parasnya yang mulai menua.Perempuan itu sangat yakin dia tidak melakukan kesalahan. Setiap bertemu Miguel dia tidak pernah sendirian. Mereka selalu berada di keramaian. Dan selama ini pertemuan mereka bisa dihitung menggunakan jari.Lima jari pun masih masih kebanyakan. Meski untuk kali ini memang Miguel yang datang. Tapi itu sebab ada mobil Irfan di rumah Endah. Jadi Miguel berani mampir.Surprisenya tak berapa lama Arch dan Livi datang. Mereka rupanya janjian. Apesnya pertemuan mereka rupanya diketahui oleh Melanie.Sesuai karakter Melanie, perempuan itu langsung meledak. Emosi lalu berujung menuduh Miguel dan Endah selingkuh."Bukti? Aku melihatnya sendiri. Tidak perlu bukti lagi?""Memangnya apa yang Tante lihat. Papa sama Bu Endah berduaan, pelukan atau bahkan tidur bersama," balasan menohok datang dari Arch. Pria itu menyipit

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 238 SELINGKUH

    "Murung aja."Livi tersentak ketika Tina menyapanya. Dia dan Arch sedang berkunjung ke rumah Bu Endah. Perempuan yang selalu tersenyum entah apapun keadaannya."Lagi pusing mikirin kerjaan. Kamu sudah berhasil programnya?"Istri Arch mengalihkan pembicaraannya. Padahal otaknya sibuk memikirkan pengakuan Chen Wei. Bukan karena dia berminat menerimanya. Livi tidak segampang itu jatuh pada mulut manis seorang pria.Dengan suaminya sendiri saja, dia belum sepenuhnya percaya kalau pria itu tulus mencintainya. Walau dalam hati Livi mulai tumbuh benih cinta, tapi dia belum yakin dengan perasaannya.Yang membuat Livi heran, apa motif Chen Wei melakukannya. Apa pria itu sengaja ingin mengganggu pernikahannya dengan Arch.Kalau iya, Livi tidak segan menghajarnya. Tapi kalau ada niat lain, seperti balas dendam atau sakit hati. Livi pikir apa salahnya atau apa salah Arch.Tina menggeleng. "Dia jadi pengacara bukan karena mau promil. Tapi mau kasih pelajaran sama keluarganya, kalau mengurus perusa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status