Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami

Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami

last updateLast Updated : 2025-05-12
By:  AlthafunnisaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
36Chapters
1.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Rindi tak menyangka jika pengorbanan selama 5 tahun yang membantu Malik, suaminya mendapatkan pekerjaan yang mapan, akan mendapat balasan berupa pengkhianatan. Bagaimana pembalasan Rindi pada Malik? Baca sampai tamat ya.

View More

Chapter 1

Bab 1

Bab 1

"Rindi, itu bukannya Mas Malik, ya?" 

Rindi yang sedang fokus menatap lurus ke jalan, seketika mengalihkan pandangannya ke arah jari telunjuk sahabatnya. 

Mata perempuan itu melebar sempurna ketika melihat di mobil yang berada di sebelah mobil mereka. Terlihat jelas wajah suaminya sedang bermesraan dengan seorang perempuan. 

"Mas Malik? Siapa perempuan itu?" Rindi menggigit bibir bawahnya dan segera mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya. 

Perempuan itu segera menghubungi sang suami untuk memastikan apakah suaminya berbohong atau tidak. 

"Assalamualaikum, Mas? Lagi di mana?" tanya Rindi. Ia berusaha berbicara dengan nada santai agar tidak terdengar kaku dan bergetar. 

"Waalaikumsalam, Sayang. Lagi di kantor lah. Lagi kerja. Emangnya kenapa?" Malik menyahut di seberang telepon. 

"Beneran lagi di kantor?"

"Ya benarlah. Kalau nggak di kantor, Kamu pikir aku di mana?"

"Akuuu ...."

"Udah ya. Aku masih banyak kerjaan nih." Malik memutuskan sambungan telepon secara sepihak. 

Rindi mengepalkan tangannya kuat-kuat. Terlebih saat matanya melihat Malik yang saat ini sedang berciuman dengan perempuan itu di dalam mobil. Dadanya bergemuruh dengan hebat.

"Tega kamu, Mas. Kamu gunakan mobil untuk bermesraan dengan perempuan lain. Mana kaca-nya bening seperti itu," ujar Rindi dengan senyum kecut.

"Mobil itu kamu yang beli loh. Enak aja deh bermesraan sama perempuan lain tidak mobil itu," ujar Dinda yang juga ikut merasa sakit hati melihat kemesraan Malik dan perempuan yang ada di mobil itu. 

"Lampunya sudah hijau. Kita ikuti mobil itu," ujar Rindi seraya menunjuk ke arah mobil Malik yang sudah mulai meninggalkan jalan raya. 

Rindi dan Dinda sebenarnya berencana untuk menikmati makan siang di cafe Dinda yang baru saja buka. Mereka ingin merayakan kebahagiaan Dinda yang akhirnya bisa mewujudkan impian untuk mendirikan sebuah kafe. 

"Kamu yakin mau ngikutin mereka? Gimana kalau mereka pergi ke suatu tempat yang ...." Dinda tak mampu melanjutkan perkataannya. 

"Tidak masalah. Aku ingin segera menyelesaikan masalah ini dengan Mas Malik." Rindi menyahut dengan air mata yang jatuh berderai. 

Ia sungguh tak menyangka jika Malik begitu tega menghianati rumah tangganya. Padahal selama 5 tahun pernikahan, Rindi rela meninggalkan keluarganya demi bisa mendampingi Malik yang bercita-cita ingin bekerja di sebuah perusahaan besar. 

Rindi yang diberikan modal usaha oleh orang tuanya, akhirnya memilih berjualan online. Ia memberikan semua keuntungan dari berjualan online itu untuk membiayai kuliah S2 Malik agar suaminya itu bisa mendapati posisi yang tinggi di sebuah perusahaan impiannya. 

"Aku 'kan udah bilang sejak dulu. Jangan terlalu baik sama Malik. Tapi kamu nggak mau mendengarkan perkataanku," ujar Dinda sambil menggenggam erat setir mobil. 

Dinda juga ikut merasakan sakit hati yang dirasakan oleh Rindi. Ia yang menjadi saksi utama melihat bagaimana Rindi begitu berjuang mati-matian untuk bisa mengangkat kehidupan Malik menjadi lebih baik seperti saat ini. 

"Cowok tuh kalau udah punya kehidupan yang mapan, pasti selingkuh. Tuh lihat contohnya Malik." 

Rindi tidak menanggapi perkataan Dinda. Saat ini ia Tengah memikirkan bagaimana cara membalaskan dendam dan sakit hatinya pada Malik. 

"Untung saja semua aset yang aku miliki atas namaku sendiri. Jadi aku bisa memiliki harta ini secara keseluruhan," ujar Rindi sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya. 

"Kita putar arah saja. Kita pulang kembali ke rumahku. Aku harus mengamankan sertifikat rumah dan surat-menyurat penting lainnya," ujar Rindi. 

"Terus gimana dengan Malik dan selingkuhannya? Nggak jadi kita gebrak?"

"Kapan-kapan saja. Dia pasti sedang terlena dengan perempuan itu dan tidak tahu kalau kita sedang mengintainya," sahut Rindi santai. 

Dinda pun memutar setir kemudinya menuju belokan yang lain untuk pulang ke rumah Rindi. Sepanjang perjalanan, perempuan itu tidak berani berbicara banyak pada Rindi karena ia khawatir akan menambah kesedihan pada sahabatnya itu. 

"Kamu titipkan saja dulu semua surat-menyurat rumah dan mobil padaku. Biar aku yang mengantarkannya pada kedua orang tuamu," ujar Dinda ketika mereka sudah sampai di rumah dan sudah menyimpan semua barang-barang penting di rumah itu. 

"Tidak. Aku sudah tidak membutuhkan rumah dan mobil ini lagi. Jadi lebih baik semuanya aku jual saja," ujar Rindi seraya menatap rumah itu dengan penuh kebencian. 

"Kamu yakin? Tapi rumah ini kamu bangun dengan susah payah." Dinda terbelalak mendengar perkataan Rindi. 

"Yakinlah. Sekarang lebih baik kamu bantu aku menjual rumah ini tanpa sepengetahuan Mas Malik." 

Dinda akhirnya membantu Rindi mencari pembeli rumah Rindi. Tak butuh waktu lama akhirnya rumah itu pun sudah ada pembelinya karena Rindi menjual dengan harga di bawah standar. 

"Katakan pada pembelinya itu kalau dia baru akan menempati rumah ini pada hari ke-15 setelah akad jual beli. Aku ingin memberi kejutan kepada Mas Malik," ujar Rindi sambil tersenyum miring. 

***

"Baru pulang, Mas?" Rindi menghampiri Malik yang baru saja masuk ke dalam rumah sambil meregangkan dasinya. 

"Iya nih. Soalnya banyak banget kerjaan di kantor," sahut Malik datar. 

Lelaki itu melangkah gontai ke dalam kamar. Ia langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang tanpa melepas pakaian kerjanya terlebih dahulu. 

"Mas, Malam ini aku sangat merindukanmu. Kita juga sudah dua minggu tidak berhubungan. Bolehkan kalau aku memintanya sekarang?" ujar Rindi sambil mengusap paha Malik seperti biasa. 

Rinti sebenarnya merasa jijik melakukan itu. Namun ia harus mengetahui alasan mengapa Malik akhir-akhir ini jarang menyentuhnya. Malik selalu mengatakan lelah pulang bekerja sehingga ingin segera beristirahat. 

"Besok malam aja ya, Sayang. Sekarang aku benar-benar sedang capek," ujar Malik yang langsung menarik selimut dan tertidur dengan pulas. 

"Lepas dulu pakaiannya." 

Namun ucapan Rindi sedikitpun tidak didengarkan oleh Malik. Lelaki itu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. 

Rindi melangkah menuju tas kerja Malik dan memeriksa isi tas kerja itu secara keseluruhan. Ia tersenyum tipis ketika melihat bill sebuah hotel bintang 5 di kota Jambi. 

"Ternyata kamu dari sini? Pantas saja tubuhmu lelah." Rindi mengembalikan bill tersebut. "Silakan saja kamu bersenang-senang dengan kekasihmu itu. Besok aku akan memberikan kejutan yang lebih manis lagi kepadamu, Mas," ujar Rindi dengan senyum penuh kebencian. 

Ia segera menghubungi Dinda dan mengutarakan rencana yang telah ia susun.

"Aman. Aku juga sudah menyerahkan pekerjaan di cafe kepada asistenku. Pokoknya besok pagi kita akan memberi pelajaran kepada laki-laki sialan itu," ujar Dinda melalui pesan w******p-nya.

"Aku berangkat sekarang," ujar Rindu sebelum menutup sambungan telepon.

Dinda terkejut mendengar ucapan Rindi. " Sekarang? Mau kemana? Bukannya besok kita beraksi?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
36 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status