Share

BAB 74 PESTA PORA MENGGODANYA

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-14 20:54:24

Cassie lekas mendatangi adiknya. Caleb hanya diam, bahkan lelaki itu tidak menoleh ketika sang kakak membanting pintu.

"Apa kamu akan terus melawanku? Apa untungnya buatmu? Dia sama sekali tidak melirikmu."

Caleb langsung merespon begitu "orang itu" disinggung. Cassie tersenyum sinis. Mudah sekali membuat Caleb menanggapi protesnya.

"Tidak masalah dia tidak melirikku. Tapi yang pasti, aku masih bisa memandang wajahnya tanpa sembunyi-sembunyi. Kami masih bisa berbincang bebas, tanpa perlu takut akan diusir. Level mencintai kita berbeda, Cassie."

Yang disebut namanya mendelik tidak terima.

"Kau berusaha keras memilikinya, menjauhkannya dari yang dia cinta. Padahal caramu salah, dia akan makin illfeel padamu," tambah Caleb.

Cassie menyilangkan tangan di dada. "Lalu apa caramu benar. Mencintai istri sepupu sendiri ...."

"Aku mencintainya tanpa perlu dia tahu. Asal dia bahagia aku juga ikut bahagia."

"Alah bullshit. Padahal kalau kamu sendirian kamu juga bayangin dia. Kamu bayangin dia ja
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 307 RENDRA DAN HANA

    "Apa kubilang. Jangan beli banyak-banyak. Di Jakarta dua lemari sudah full." Lagi, Arion kena sembur kakak iparnya. "Idih, kemarin jalan sama Santo di Orchard, lihat ini lucu, mana pas lagi diskon. Ya sudah, cus diborong." Livi mendengus sambil menggendong bayi perempuannya. Sementara Arion mendorong tiga koper yang berisi perlengkapan bayi. Livi dan Arch sendiri tidak membawa apa-apa. Setelah sebulan di inkubator, satu bulan pemantauan intensif di luar inkubator. Akhirnya si kembar bisa pulang ke rumah. Patricia memastikan kondisi si kembar fit, sehat. Dua bayi itu sudah menjadi montok dengan pipi seperti bakpao. Hari ini rencananya Livi akan pulang ke Jakarta. Sejak minggu lalu mereka telah membicarakannya dengan Patricia. Dokter cantik itu tidak keberatan. Pemeriksaan kembali dilakukan, termasuk Livi. Dia juga perlu berkonsultasi dengan dokter Oh. Hasilnya dua hari lalu mereka diizinkan pulang ke Jakarta. "I'll miss you my dear." Patricia mencium pipi si kembar da

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 306 HIDUP IMPIAN

    Babak baru kehidupan resmi Livi dan Arch masuki sejak kelahiran si kembar. Karena si kembar lahir dadakan. Maka Livi dan Arch pun dipaksa lebih awal untuk jadi orang tua.Walau bayi mereka belum bisa berkumpul dengan orang tuanya. Bukan berarti Arch dan Livi lepas tangan. Perempuan itu langsung belajar cara mengurus bayi. Kondisi si kembar cukup stabil, yang jadi masalah adalah bobot keduanya yang masih jauh dari standar. Juga si bayi perempuan yang masih perlu pemantauan intensif karena sedikit masalah pada paru-parunya. Asi Livi mulai berlimpah dua hari paska melahirkan. Dari sana sebagian dipompa, lalu diberikan pada bayi mereka jika Livi tidak ada di samping keduanya."Astaga," Livi berjengit kaget. Perempuan itu diam mendadak. "Ada apa?" Arch bertanya setelah meletakkan mangkok di meja."Ngilu." Livi menyentuh pinggangnya, tepat di mana bius disuntikkan. Meski Livi melahirkan dalam kondisi tidak sadarkan diri bius tetap diberikan. Tentu saja, untuk mencegah Livi terbangun tiba

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 305 MIMPI BURUK

    "Jadi, apa yang akan kita lakukan pada mereka?"Suara Zaffran membuat San Mo membuka mata. Hal pertama yang dia lihat adalah ruangan remang dengan satu lampu dipaksa menerangi tempat yang lumayan luas. Tangan dan kakinya terikat pada kursi yang ia duduki. San Mo tidak bisa bergerak sama sekali. San Mo coba mengingat apa yang terjadi. Dia bukannya ditangkap polisi Singapura, kenapa juga dia sekarang berada di sini. San Mo bingung sampai Zaffran mendekat diikuti James."Kau sudah bangun?" Tanya Zaffran dengan wajah dingin."Chen Wei bilang terserah kita dia mau diapakan. Yang penting dia tidak mengganggu lagi." James menambahkan."Bagaimana keadaannya?" Zaffran penasaran dengan keadaan putra mendiang tangan kanannya."Luka tembak di bahu cukup dalam. Jahitan tiga di lambungnya. Dan Livi harus melahirkan prematur. Bayi laki-laki dan perempuan. Mereka dapatkan gen kembarmu."Info dari James membuat Zaffran tersenyum lebar. Sementara San Mo seketika diliputi kemarahan. Dia ingin Livi mat

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 304 VONIS MENGERIKAN

    "Pelan-pelan."Livi hampir menangis ketika si baby boy dipindahkan ke gendongannya. "Putraku," lirih Livi sambil mencium pipi sang putra. Perempuan itu didorong ke ruangan si kembar. Setelah Patricia memeriksa kondisi Livi yang sangat baik. Metode sesar terkini memungkinkan Livi terhindar dari kesakitan pasca persalinan yang dulu kerap dialami ibu melahirkan.Dalam setengah jam setelah sadar, Livi sudah bisa berjalan. Perempuan itu juga makan setelah menyadari perutnya keroncongan. Baru setelahnya Livi diantar ke kamar si kembar."Mirip bapaknya," komen Miguel dari luar ruangan.Si bayi bergerak gelisah seolah tahu ibunya yang sedang menggendongnya."Apa air susunya sudah keluar? Kalau sudah bisa disusui putranya," seorang perawat berujar pada Livi."Nggak tahu, Mbak. Kalau kemarin belum.""Apa rasanya sakit, terasa penuh?"Livi meraba dadanya sendiri. Rasanya keras, berdenyut nyeri. Ketika menyentuh puncaknya terasa basah."Bagus, sudah keluar air susunya. Itu putranya lapar."Livi

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 303 ANAK-ANAKKU

    Livi terbangun saat koma dulu ketika Lea berbisik, jika dia tidak segera bangun bisa jadi suaminya diambil perempuan lain. Kali ini Arch tanpa sengaja melakukan hal yang sama.Dia provokasi Livi yang sangat menyayangi anaknya dengan ancaman kalau anaknya bisa memanggil wanita lain sebagai mamanya.Ujung jemari Livi bergerak. Tapi matanya sulit untuk dibuka. Tubuhnya juga lemas sekaligus sakit luar biasa. Lehernya menyisakan perih sama seperti bagian perut yang rasanya sama sekali tidak nyaman.Perlu beberapa waktu untuk Livi mengumpulkan kekuatan. Selama itu rungu Livi mendengar percakapan Arch dengan Miguel. Sementara belaian lembut terasa di punggung tangan Livi."San Mo dan Silvia akan dipulangkan ke Guangzhou. Hukuman mereka akan ditentukan di sana," info Miguel sambil menoleh ke arah Endah yang menunggui Livi."Silvia ikut terlibat?""Perempuan itu yang menanggung tempat tinggal San Mo.""Idih, mainnya sama kakek-kakek," cibir Arch yang menyebut San Mo kakek."Semua cuma rekayasa

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 302 PLEK KETIPLEK KAYAK BUNGKUSAN LEMPER

    Raut wajah Patricia yang tadinya datar, perlahan menunjukkan ekspresi. Senyum tipis mulai terbingkai di wajahnya yang tampak lelah tapi juga lega."Lelaki dan perempuan. Sayangnya mereka harus masuk inkubator. Si baby girl sempat tidak menangis. Tapi kondisi mereka sejauh ini stabil."Awalnya ruangan itu hening, tapi tak berapa isak lirih Arch terdengar diikuti pelukan Miguel. Juga sentuhan lembut Endah di lengan suami Livi."Cowok cewek, tapi masuk inkubator." Di sudut ruang tunggu Arion langsung menginfokan pada keluarganya melalui voice note. Arion sendiri hampir menangis karena bahagia juga cemas bersamaan. Arion adalah saksi hidup perjalanan kehamilan Livi dari awal sampai si kembar lahir.Pria itu juga yang kadang jadi korban pelampiasan emosi Livi atau kang wara wiri jika Livi minta sesuatu. Tentu saja jika bapaknya si kembar sibuk.Arion bahkan pernah berkata, perasaan bapaknya si kembar adalah aku. Saking seringnya di mengurusi Livi dibanding suaminya jika kesibukan tak bis

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status