Share

78. Serangan Di Bukit

Lelaki yang patah tangan berusaha meyakinkan. "Temanku itu tidak berdusta. Seseorang datang pada kami membawa uang dan memberi pekerjaan.

"Kami harus menghadang dan membunuh seorang pemuda berambut gondrong, berikat kepala batik yang akan melintas pedataran pasir menuju Loh Maja.

"Kami berlima menemukan kau. Ternyata bukan kau orang yang dimaksudkan. Tapi karena melihat kau membawa kuda bagus serta membawa senjata sakti maka kami membokongmu lalu meninggalkan di pedataran pasir."

Surya Darma melirik ke Danurwenda yang berdiri sambil garuk-garuk kepala.

"Berarti sebenarnya akulah yang kalian tuju!" kata murid Eyang Resi Sokandriya itu.

"Benar. Mungkin sekali, ciri-ciri kalian hampir sama," jawab si patah lengan.

"Kenapa kalian diperintahkan membunuhku?" tanya Danurwenda.

"Itu kami tak tahu, utusan itu tidak menjelaskan apa-apa,"

"Juga tidak menjelaskan siapa yang menyuruhnya?"

Yang ditanya tak menjawab.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status