Share

Bab 22. Kontrak Baru

Inka merasa terpojok saat ini. Keputusannya untuk mengijinkan Candra masuk ke dalam apartemen disesalinya sekarang. Jika saja ia tidak berani membuka pintu apartemen, mungkin kejadian itu tidak akan terjadi. Gadis itu perlahan berjalan mundur dan masuk ke dalam kamarnya. Ia mengunci secepat kilat.

Tuk tuk tuk!

Candra semakin agresif di sana. Beberapa kali diketuk pintu itu bahkan semakin keras.

“Hei, Inka. Kenapa harus sampai begini, sih? Hahaha! Aku hanya bercanda! Bukalah pintunya dan kita bicara baik-baik.”

Inka tidak bereaksi. Ia ada di atas tempat tidur dan menutupi telingannya dengan bantal. Untuk kali ini, tindakan Candra sama sekali tidak bisa lagi ditoleransi. Bukan untuk pertama kalinya Candra seperti ini dan masih terus berlanjut.

Pria yang berdiri di balik pintu mulai merasa menyesal. Ia membuat seseorang di sana trauma. Dikirimkannyalah sebuah pesan dan permintaan maaf. Meski begitu, Inka belum mau menemuinya.

Semalaman Candra menunggu Inka untuk berbicara tetapi tidak ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status