Share

Sandiwara Alia

Part15

Terdengar suara gaduh dari dalam, membuatku semakin panik. Akhirnya aku memutuskan untuk mendobrak pintu kamar Ibu Mumun.

"Alia .... benar-benar keterlaluan kamu!" bentakku.

Alia membalikkan badannya, ia menyunggingkan senyum, seraya menggendong kucing milik Mamah.

"Al, kenapa kucing Mamah kamu bawa kesini?" tanyaku, berusaha tenang.

Alia mengelus-elus bulu kucing milik Mamah, namanya Brodi. Kucing lucu, berbulu tebal berwarna abu-abu.

"Kamu mau nyusul Puse nggak?" ucapnya, sambil menatap tajam Brodi, ia bahkan mengabaikan kepanikanku sedari tadi. 

Ia mengelus leher Brodi dengan sebilah pisau, yang sedari tadi ia mainkan.

"Alia, kamu jangan gila, bisa ngamuk nanti Mamah."

Alia tersenyum kepadaku, matanya tajam, pandangannya seolah kosong.

"Kamu tau, itu yang aku suka! Melihat kalian menangis dan berduka.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status