Share

Waspada

Part14

"Berani sekali kamu menuduh Alia, untuk apa? Raka. Apakah kamu berniat membebaskan gundikmu itu? Dan menjadikan Alia kambing hitamnya?" 

Tatapan penuh amarah Mamah layangkan kepadaku.

"Mah, Raka tidak menuduh, Alia sendiri yang mengakuinya. Dikamar Alia, bau amis darah, banyak mata pisau dan foto-foto keluarga kita."

"Omong kosong macam apa, Ini Raka?"

Mamah kembali menghardikku.

"Al, buka kamar kamu!" pintaku, Alia menatap datar ke arahku, kemudian ia tersenyum.

"Jika mas menuduhku, dan tidak menemukan bukti apa-apa, bagaimana?" 

Wajah Alia begitu tenang, bahkan ia berkata diiringi sunggingan senyum kecil di bibirnya.

"Tidak mungkin, kecuali kamu menyembunyikannya."

"Menuduh tanpa bukti itu, jatuhnya fitnah." 

Alia berkata santai, tatapannya tajam dan dingin.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status