Share

Dilahirkan Adalah Kutukan Terbesar yang Pernah Kumilikin

Aku emang ngelakuin banyak kekeliruan.

Awal dan puncaknya adalah terlahir sebagai putri dari dua beban masyarakat.

Dan banyak lainnya.

Karena, lagian, meski punya wajah sesempurna bidadari dan tabiat semulia malaikat, aku masih manusia yang akan selalu punya cela.

Tapi, yang tadi itu bukan salah satunya—kurasa.

Bentar.

Kuingat dulu.

Jadi, di mata uji ketiga celaka itu, kami kedapatan disuruh mengarang puisi bebas—padahal, seingatku nih akademi meski isinya cuma sekumpulan remaja tolol dan sepuh bau tanah kolot yang moralitasnya perlu dipertanyakan, seenggaknya mereka punya satu visi masuk akal: melahirkan generasi pemimpin bermartabat, bukannya pengangguran sok tau yang kerjanya cuma mendulang mimpi dan ngehalu.

Belibet?

Dasar pemalas merepotkan.

Gini, biar kusingkat.

Bukannya menyinggung, tapi penyair nyataanya gabungan antara parasit dan sampah.

Tapi, well, sebagai orang yang udah profesional sejak dini, aku tetap kerjain.

Walau itu perintah yang gak manusiawi. Walau itu instruksi y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status