Share

[JEANETTE] Enggak Ada Lagi yang Tersisa

`“Itu gak mungkin.”

Bard sepertinya yang paling mengerti. “Aku tau dia temanmu, tapi … orang-orang akan selalu berubah, hingga pada titikk yan gak bisa kau kenalin.”

Banyak yang bilang itu kabar angin, tapi berdasarkan pengalmanku dari berbagai sisi, itu merupakan kebenaran yang cuma dilebih-lebihkan

Entah di bagian mananya, tapi hanya ada satu simpulan: banyak orang mati di Ibukota.

“Aku mau keluar cari angin dulu.”

Yang lain menanggapi dalam bungkam.

Mengerti apa yang kurasakan.

Sejak hari itu, aku udah berjanji.

Pada diri sendiri, bahwa mulai sekarang aku bakal nyiptain ‘perubahan’.

Tapi, bukan seperti yang dikehendaki Brown dan kawanannya.

Visi mereka terlalu liar, brutal, dan tak manusiawi.

Oh, tentu aku dengar soal mereka juga.

Tentang gaung revolusi yang diserukan seluruh penjuru negeri.

Mereka bahkan berani bawa-bawa nama Dia Yang Menguasai Langit dan Bumi. Menyebut kampaye kekerasan itu sebagai Perang Suci.

Itu keterlaluan. Itu mesti kuhentikan.

Tapi, tidak secara langsung.

Be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status