Share

Oke! Aku Salah (Dan Begitu Juga Semua Orang di Dunia, Bukan?)

Ya.

Aku tau.

Itu tindakan sembrono.

Tempat berhenti kami adalah lingkungan antah-berantah.

Kalau James punya sedikit kepintaran, mungkin aku yang udah jadi mayat.

Tapi, apa yang kamu harapin dari rakyat jelata yang hidup ketika demokrasi belum populer?

Seenggaknya, sekarang agak tenang sedikit dunia.

Itu jalanan berliku yang jauh banget.

Keluar hutan. Masuk hutan. Naik bukit. Turun pegunungan.

Apa dunia ini punya semacam roh mistis pendengki yang suka menyesatkan, atau kusir gak gunaku emang buta jalan?

“Sudah sampai, Nona,” sahut James begitu aku ingin melabraknya lagi.

Hm. Nada barusan terdengar lebih formal, lesu, dan … takut?

Aku tau sebagian besar cowok itu bego, tapi lebih bego lagi cowok zaman dulu.

Aku turun tanpa disuruh dan tiba-tiba saja berhadapan dengan rumah hantu.

Eh bukan, pondok angker.

Eh bukan. Bukan.

Bentar.

Benar ini lokasinya?

Kuambil petanya dulu.

Benar, kok.

Seakan membuktikan sekaligus menyanggah kecurigaanku, pintu bangunan nyaris runtuh itu terbuka dan dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status